Teleskop Luar Angkasa Arecibo Amerika, yang terletak di kedalaman hutan Puerto Rico, akan ditutup "secara permanen" setelah mengalami dua kecelakaan dahsyat dalam beberapa bulan terakhir, mengakhiri perjalananya selama 57 tahun menjadi alat bantu penemuan astronomi.

Teleskop Arecibo merupakan salah satu teleskop yang terbesar di dunia, kini Arecibo dihentikan pada bulan Agustus lalu ketika salah satu kabel pendukung terlepas dari soketnya, menciptakan lubang sepanjang 30 meter (100 kaki) dan lebar 305 meter (1.000 kaki).

Kemudian kabel lainnya putus pada awal bulan Nopember ini, yang juga menciptakan lubang baru di piringan dan merusak kabel yang berdekatan saat teknisi dan kru mencoba melakukan perbaikan dan berusaha menyusun rencana untuk memperbaiki bagian yang rusak. Akan tetapi, National Science Foundation AS mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa kerusakan teleskop sudah sulit untuk memperbaikinya justru nanti malah membahayakan teknisinya.


Pada hari Kamis, 19 Nopember Yayasan Sains Nasional AS mengumumkan akan membongkar teleskop tersebut sebelum runtuh sendiri.

Direktur departemen astronomi di National Science Foundation, Ralph Jaum, mengatakan kepada New York Times bahwa hanya ada beberapa kabel tersisa yang sekarang menahan teleskop, dan karena masing-masing kabel menahan beberapa beban dari total berat beban teleskop, dan otomatis kekuatan kabel menopang beban sudah melebihi kapasitas beban kabel. Ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika dilakukan perbaikan dan kemungkinan besar akan menyebabkan runtuhnya seluruh struktur.

Pengamat memperkirakan bahwa kerugian akan melebihi lebih dari 12 juta dolar atau jika dirupiahkan setara 170 miliaran, dan itu hanya untuk memperbaiki kerusakan teleskop tersebut, jika National Science Foundation mau mengalokasikan dana sebesar itu.


Akan tetapi National Science Foundation memilih untuk mempensiunkan Arecibo, setelah selama 57 tahun telah berlalu sejak berdirinya observatorium teleskop dan radio ini, yang telah menyaksikan sejumlah badai dan gempa bumi yang menyebabkan banyak kerusakan termasuk Badai Maria pada tahun 2017 yang juga menyebab kabel pertama putus.

Teleskop berperan penting dalam menemukan asteroid dekat Bumi "Bennu" pada tahun 1999, yang menjadi dasar bagi NASA untuk mengirim penyelidikan keruang angkasa untuk mengumpulkan sampel bebatuan dari asteroid.


Observatorium Arecibo selalu menjadi instrumen pertama di dunia terbesar sebelum diambil alih oleh teleskop "Sky-Eye" milik Tiongkok di barat daya Tiongkok dengan antena berdiameter 500 meter dan didirikan pada tahun 2016.


Referensi: US to shut down famed huge Arecibo space telescope in Puerto Rico jungle