Ninaahmad
TS
Ninaahmad
Perempuan Tangguh, Duniaku Gelap Tanpamu


Sosok Perempuan Tangguh di Tengah Terpaan Ujian Hidup




Pahlawan, mendengar kata itu, yang terbayang adalah para pejuang yang telah rela menumpahkan darahnya demi kemerdekaan bangsa yang kita cintai.  Kita, sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya menjujung tinggi dan menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur di medan tempur. Namun, tidak hanya mereka yang mengangkat senjata yang patut dianggap sebagai pahlawan dalam kehidupan kita.  Masih banyak lagi sosok pahlawan yang berjasa dalam kehidupan. Berikut, kali ini ane akan bercerita tentang sosok pahlawan yang sangat dekat degan kehidupan ane, dan menjadi sosok terpenting dalam kehidupan ane sendiri. 
 

Sosok perempuan tangguh dengan beban hidup yang tidak semua orang sanggup untuk memikulnya.  Awalnya, dia perempuan yang beruntung terlahir di tengah keluarga yang sangat mapan. Terlahir sebagai anak tunggal dengan segala fasilitas yang dimiliki membuatnya  merasa nyaman dan dapat memiliki segalanya dengan mudah. Usaha peninggalan orang tuanya terbilang sangat banyak, sehingga dia hanya meneruskan usaha peninggalan orang tuanya.
   

Melahirkan, mendidik, dan membesarkan empat orang anak dengan sangat baik, bahkan hampir dikatakan tidak memiliki kendala apapun. Namun, takdir hidup tidak ada bisa menebak. Semua berubah tatkala anak sulungnya divonis dokter mengidap Zkizofrenia, ditambah dengan anak bungsunya keterbelakangan mental yang diderita sejak lahir.  Keadaan semakin diparah, sejak sang suami memilih untuk meninggalkannya dan membiarkan sang istri dengan beban keluarga yang semakin berat. Penyakit sang anak sulungnya semakin sering kambuh. Sejak saat itulah kehidupannya berubah total.


Dulu beliau adalah seorang ibu yang semuanya serba mudah, kini harus menjelma menjadi perempuan tangguh dengan beban hidup yang luar biasa.  Hampir semua orang menjauhinya, karena sang anak sulung memiliki emosi yang kadang tidak terkendali, sehingga terkadang menyakiti orang sekelilingnya. Pengobatan medis dan pengobatan alternatifpun ditempuhnya demi kesembuhan sang anak sulung. Pengobatan lintas provinsipun acapkali dijalani demi kesembuhan sang anak. Hingga harta yang dimilikinya lambat laun semakin menipis, hingga benar-benar hampir dikatakan jatuh bangkrut. 


Sementara dua anaknya yang lain sedang menjalani pendidikan Strata Satu pada kampus yang berbeda. Kedua anaknya murni hanya mengandalkan biaya dari Ibunya, sejak sang ayahnya pergi meninggalkannya dan tak sedikitpun bertanggungjawab dengan biaya pendidikan anak-anaknya. Sang anak sulung lambat laun prilaku semakin tidak terkendali, sehingga dia memilih untuk sementara menitipkan sang anak pada rumah sakit jiwa.


Dia kembali mulai merintis usahanya dari nol, dengan menjual kebutuhan pokok seadanya, di samping itu berkebun dijalaninya demi menambah penghasilan.  Entah berapa kali, dia mengesampingkan seluruh harga diri, dia memohon bantuan dengan mantan suami untuk biaya kebutuhan anak-anaknya. Namun, kerapkali hanya kalimat menyakitkan yang dia dapatkan. Sementara, biaya empat orang anak dengan problem yang berbeda memaksa untuk tidak mengenal kata lelah. Bertahun-tahun, hampir tiap malam saat bersujud terdengar isak tangis darinya, memohon diberi kekuatan untuk menjalani garis takdir-Nya.




Allah mendengar doa hamba-hambanya yang benar-benar tulus meminta pada-Nya.  Kuasa Allah, akhirnya lambat laun keadaan semakin membaik. Anak sulung, keadaannya semakin sehat, sehingga kembali dapat bersosialisasi dengan normal di tengah masyarakat.  Anak kedua dan ketiga telah berhasil menyelesaikan pendidikan Strata Satu dan bekerja pada bidangnya masing-masing. Sedangkan anak bungsu masih sepenuhnya menyandarkan kehidupan pada sosoknya, karena memang terlahir sebagai anak yang memiliki keterbelakangan mental sejak lahir. Namun, baginya, keadaan anak bungsunya bukanlah menjadi beban berat baginya.  Hingga saat ini, senyum terus merekah dari bibirnya, tak ada lagi guratan kesedihan, sambil mengurus bisnisnya yang semakin menunjukkan kemajuan yang signifikan. Tak lupa, disisihkan sebagian pendapatannya bagi mereka yang membutuhkan.


Manusia hidup dengan garis takdirnya masing-masing, tetap berprasangka baik pada-Nya.  Panjang umur, dan tetap sehat wahai engkau perempuan tangguh, perempuan yang memiliki bahu bak besi dan hati bak batu karang. Duniaku akan gelap tanpamu, pahlawan nyata dalam hidupku.  Ketahuilah, tiap aku bercerita tentangmu, air mata pasti mengalir mengiringi tiap kalimatku. Sosok itu, dia adalah ibuku. I love you, Mom. You are my everything. 


Penulis = ninaahmad
Narasi = Opini Pribadi
Sumber gambar = Dokumentasi Pribadi
0
482
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.