• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Dua Pemain Underrated Ini Hebat Diluar Dan Didalam Stadion

FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Dua Pemain Underrated Ini Hebat Diluar Dan Didalam Stadion

Penampilan Bamford tentu menuai decak kagum setelah sukses mencetak hattrick saat menghajar Aston Villa 3 gol tanpa balas. Ia juga mencetak rekor sebagai pemain Leeds pertama yang mampu menorehkan 3 gol setelah terakhir Mark Viduka tahun 2003. Walaupun bukan termasuk pemain usia muda (27), Namun ia tetap menjadi andalan Bielsa sejak di Championship.

Mesti kita akui bahwa Leeds dengan arahan Bielsa adalah tim yang kuat secara startegi walaupun dihuni pemain dengan kualitas menengah untuk level Premier League. Bielsa mengakali untuk bermain menyerang dengan terbuka diimbangi skema yang bagus. Namun dalam sepakbola, gol adalah tujuan akhir nan utama entah bagaimana cara mencapainya, sah atau tidak, kontroversi atau tidak, bagus atau tidak, gol adalah gol. Oleh karena itu, beban Bamford sebagai striker Leeds sebenarnya cukup berat.

Saat masih usia belia, ia menerima beasiswa melalui jalur sepakbola dari Harvard, namun ia tetap berada di akademi Chelsea untuk mengejar karir sepakbola pada 2014 lalu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa mendapat beasiswa dari Harvard tidak semudah menghembuskan napas. Bamford memang cerdas secara akademik meski ia tidak berada di jalur tersebut. Namun kepintaran secara akademik mampu ia terapkan di atas rumput hijau.

Salah satu kecerdasannya dalam sepakbola sejauh ini adalah ketika bola mulai bergulir ke sayap, eks pemain Middlesbrough tersebut langsung bergerak ke titik buta kedua bek tengah. Alhasil ketika kontra Fulham, bek sayap Joe Bryan terpaksa menghajar Bamford yang tidak terjaga di kotak terlarang lalu Klich sukses mengeksekusi penalti. Lain hal saat menghadapi City, Bamford sering kelepasan namun kedua pemain sayap Leeds tidak mampu melawan pertahanan City dan tidak banyak melepaskan umpan silang. Tidak hanya ketika situasi umpan silang, Bamford juga cerdas mencari ruang yang cukup krusial dalam sepakbola, yaitu space antara bek tengah dan bek sayap.

Bamford tidak memiliki kecepatan tinggi seperti Mo Salah atau teknik sebrilian Aguero. Namun ia berkualitas karena cerdasnya yang belum tentu dimiliki semua pesepakbola. Bamford yang lihai memainkan biola, gitar, dan saksofon, mampu membuktikan kepada orang tuanya bahwa menolak Harvard demi sepakbola bukan keputusan yang salah. Bamford juga menguasai bahasa Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Didalam judul, saya mengatakan ada dua pesepakbola underrated yang di kategorikan cerdas didalam dan diluar stadion, maka satu lagi adalah Mikel Oyarzabal.

Pemandangan diluar kebiasaan terlihat di puncak daftar topskor La Liga 2020/21. Di posisi pertama terpampang nama Mikel Oyarzabal. Berbeda soal umur dengan Bamford, winger 23 tahun ini melewati nama striker top seperti Karim Benzema, Joao Felix, Luis Suarez, bahkan Lionel Messi.

Pemuda Basque yang bermain untuk Real Sociedad tersebut sudah mencetak enam gol sejauh ini. Torehan pribadi berbanding lurus dengan performa tim, Real Sociedad saat ini bercokol di pucuk klasemen La Liga. Meski soal usia masih sangat muda, Oyarzabal menjadi maskot bagi publik Sociedad, alih-alih setelah pensiunnya legenda Xabi Prieto. Oyarzabal memegang estafet nomor punggung 10 milik Prieto. Sejak musim 2017/18 hingga musim ini, Oyarzabal hanya absen 5 pertandingan La Liga. Dari periode tersebut, ia telah menorehkan 31 gol beserta 24 asis.

Terlepas dari karier yang bisa kita bilang cukup cemerlang, Oyarzabal tidak main-main soal pendidikan. Disamping merupakan squad utama Sociedad, ia adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Universitas Deusto. Oyarzabal bisa sukses membagi waktu kuliah dan bekerja sebagai pesepakbola profesional.

Sedikit cerita unik, beberapa jam sebelum pertandingan Final Euro U-21 antara Spanyol vs Jerman pada 2019 silam, Oyarzabal menyempatkan diri untuk mengecek nilai-nilai ujian yang baru keluar. Dan ia senang lantaran berhasil lulus ujian. Momen yang tepat, Oyarzabal bermain sebagai penyerang utama di laga final tersebut. Singkat cerita pada akhirnya Spanyol muda menang 2-1 dan mempertahankan gelar, Oyarzabal pun mendapatkan trofi pertamanya.

Dari kedua kisah pesepakbola underrated yang cerdas soal akademik tersebut mengingatkan kita bahwa menjadi pesepakbola bukan berarti harus melupakan pendidikan yang merupakan hal penting. Buat anda² yang sudah berumur bisa belajar dari kisah Bamford bahwa meski hanya fokus di dunia sepakbola, kecerdasannya tetap terasah dan bisa membuktikan kepada orang tua bahwa menolak kesempatan pendidikan tinggi untuk sepakbola bukan sesuatu yang tabu dan bisa sukses dikancah persepakbolaan. Untuk yang masih muda, silakan maknai cerita Oyarzabal yang mampu dan sukses menjajal dunia sepakbola profesional dan kuliah secara bersamaan, kita harus akui yang dilakukan Oyarzabal bukanlah sesuatu yang mudah karena secara personal kita mesti pintar memilah mana yang harus kita ikuti dan tidak dalam dunia perkuliahan karena kuliah bukan sekedar belajar, apalagi jika sembari terjun didunia sepakbola modern, ada yang mau seperti Oyarzabal? Selamat mencoba semoga sukses!

--------------------------------


emoticon-Cendol Ganemoticon-Shakehand2emoticon-Rate 5 Staremoticon-Jempol
Junmai92Avatar border
kotiiiAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4.6K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.