Source



Apa yang selalu membuat gansista merasa terhibur selama ini. Apakah masa lalu, masa sekarang atau memandang masa depan.

Ada satu hal yang mencakup ketiga hal tersebut. Yaitu kebahagiaan.

Banyak cara untuk merasakan kebahagiaan. Setiap orang butuh cara yang berbeda tentunya. Tapi maukah gansis mengenal cara yang sangat sederhana untuk mencapai sebuah kebahagiaan.

Bahkan seorang bayi pun bisa melakukannya.

Bermain!!.

Membaca kata main saja. Saya yakin akan memberi sensasi tersendiri di pikiran gansis. Tapi kita tidak akan membicarakan bagaimana menyikapi atau memahami arti kata "main" di masing-masing otak kita.

Kita hanya akan mengenang sebuah masa yaitu masa lalu yang bisa kita lakukan di masa sekarang dan dapat memberi harapan untuk masa depan. Mengapa bisa begitu yah ts?

Tidak rumit-rumit kok untuk memahaminya. Sebab, kita akan membahas tentang permainan-permainan tradisional yang mungkin sebagiannya telah mencapai batas usia kemakmurannya.

Permainan yang manusia dewasa pun bisa melakukannya saat ini. Serta akan menjadi aset berharga bagi masa depan.

Oleh karena tidak menutup kemungkinan sebuah permainan tradisional akan menjadi sebuah lahan bisnis. Menjawab hal ini pastilah gansis setuju. Terlebih itu akan menjadi sebuah dokumen sejarah.

Jadi kita sebagai penerus harus tetap mempertahankan keberadaannya. Betapa menyedihkan apabila kita menemukan tersebut punah. Satu kata yang membuat kita harus berpikir keras bagaimana cara menanganinya agar hal itu tak terjadi.

Dengan cara melestarikannya. Itu pasti. Di antara pembaca ada yang suka bermain permainan tradisional?

Permainan tradisional tentu banyak sekali macamnya di tiap daerah. Bukan saja di negara kita ini yaitu Indonesia. Luar negeri pun pastilah memiliki begitu banyak permainan khasnya.

Tapi saya tidak akan membahas permainan luar negeri. Permainan tradisional negara kita tidak kalah unik.

Kali ini saya akan mengenalkan beberapa permainan tradisional dari saudara kita yang ada di pulau Kalimantan. Tepatnya Kalimantan Tengah yang beribukota Palangkaraya.

Pernah tahu permainan ini? Pasti yah!

Manyipet atau menyumpit



Manyipet

Permainan manyipet merupakan sebuah tradisi suku Dayak Ngaju. Salah satu suku Dayak yang ada di Kalimantan selain Dayak Kenyah.

Permainan ini dahulunya adalah sebuah cara yang digunakan untuk berperang atau membunuh lawan. Selain untuk berburu hewan.

Untuk tradisi Manyipet ini memerlukan alat yang disebut Sipet atau Sumpit. Sipet terbuat dari kayu ulin asli kalimantan.

Sipet berukuran 1 sampai 3 meter. Tergantung ukuran tubuh si penyumpit.

Sipet merupakan sebuah corong untuk memasukkan Damek atau anak panah. Anak panah ini pangkal dan ujungnya berbentuk kerucut.

Dahulu di ujung Damek dipasangkan sebuah tombak yang berbentuk runcing dan tajam serta diberi racun yang dapat mematikan atau membunuh musuh dalam beberapa detik saja. Racun itu disebut Ipu. Kalimantan sangat terkenal dengan salah satu alat yang mematikan ini.

Damek biasa diletakkan di sebuah wadah bambu yang disebut Pelet. Bukan pelet ikan atau pelet ilmu hitam yah guyz.

Cara memainkannya dengan ditiup sekuat tenaga dan membidikkan ke papan bidikan untuk permainan saat ini. Dahulunya tentu ke musuh disasarkan bidikannya.

Permainan ini memerlukan napas yang kuat dan keahlian yang tinggi. Maka dari itu dijadikan salah satu alat perang bagi Kalimantan sebelum mengenal alat-alat modern saat ini.

Kini tradisi itu menjadi salah satu permainan yang dipertontonkan pada festival budaya isen Mulang yang diadakan pada tiap bulan Mei juga pada acara-acara resmi bagi Kalimantan Tengah. Hutan berburu dan berperang.

Permainan ini pun telah dimainkan oleh anak-anak. Tapi peralatan yang digunakan tentu disesuaikan keamanannya. Sipetnya berganti buluh bambu kecil dan sebagai Dameknya menggunakan bola-bola kecil terbuat dari tanah liat.

Permainan ini dilakukan beregu maupun perorangan.

Bagasing/Habayang




Bagasing



Bagasing adalah permainan adu gasing. Yaitu sebuah alat yang terbuat dari batang atau pohon karet.

Ada dua cara bagasing yaitu
Bagasing pantau dan Bagasing Balanga.

Bagasing pantau. Cara penentuan kemenangan untuk permainan ini adalah gasing yang bertahan cukup lama dan mengeluarkan suara yang nyaring dan berputar pada porosnya itulah pemenangnya.

Sedangkan Bagasing Balanga atau biasa disebut Batikam menggunakan sebuah alat yang berbentuk tempayang.

Untuk permainan Bagasing Balanga penentuannya adalah terletak pada ketahanan gasing.

Jadi kekuatannya terletak pada gasing yang digunakan juga tekniknya. Terkadang gasing lawan pecah hingga tersingkir dan dinyatakan kalah.

Sepak Sawut



Sepak Sawut



Permainan ini adalah permainan bola kaki seperti takraw. Ukuran luas lapangannya seukuran lapangan bola basket.

Permainan ini dahulu sering dimainkan untuk merayakan hasil panen, penjemputan jenazah. Kini kita dapat melihat selain pada acara-acara adat saja.

Sepak Sawut memiliki keunikan dan perbedaan dengan permainan bola lainnya yaitu bola yang digunakan mengeluarkan api.

Bola Sawut terbuat dari sabuk kelapa atau batok kelapa yang kering dan telah direndam minyak tanah.

Permainannya sangat indah jika dimainkan pada malam hari. Bagi yang memainkannya pasti memiliki keahlian khusus seperti halnya kuda lumping di Jawa.

Selain ada ada permainan Engrang.

Permainan ini tidak berbeda dengan permainan daerah lainnya. Yaitu menggunakan bilah gaba dari batang sagu yang masih kecil dan berbentuk panjang. Dimainkan dengan cara menjepit kedua kaki pada penyangga dan mulai berjalan.

Permainan memerlukan keseimbangan tubuh.