• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pingin Punya Pasangan Beda Negara? Jangan Kaget dengan Perbedaan Budaya.

lonelylontong
TS
lonelylontong
Pingin Punya Pasangan Beda Negara? Jangan Kaget dengan Perbedaan Budaya.
Majunya teknologi informasi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam hal mencari pasangan.



Jaman sekarang ini, tidak sulit untuk berkenalan dengan orang dari belahan dunia yang lain (bukan tuyul, gendruwo dan sebagainya ya). Setelah berkenalan pun, kemajuan dunia transportasi memudahkan kita untuk bertemu. Tergantung berapa tebal isi dompet kita juga sih, tapi setidaknya relatif jauh lebih mudah dibandingkan jaman dulu.

Sekarang ini berlibur keluar negeri bukan lagi monopoli orang super kaya.

Alhasil semakin banyak pasangan beda negara yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Terutama di layar TV atau di layar HP, membuat angan-angan jones pun melayang tinggi.

Namun sebelum ikutan berkhayal mendapatkan pasangan hidup dari luar negeri, siapkan otak dan hati.

Jangan sampai gelagapan, atau menyimpan pikiran buruk, karena tidak memahami perbedaan budaya.

Pastinya mencari pasangan hidup dari negara yang berbeda, bukan untuk mereka yang sempit cara berpikirnya.

Di bawah ini beberapa beda budaya yang menurut TS cukup besar, hingga bisa memicu salah paham dan menjadi penghalang dua insan untuk bersatu, antara lain :

Company party disertai acara minum minuman ber-alkohol.

Lahir dan besar di negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, minum minuman beralkohol punya label yang buruk. Bukan cuma bagi pengikut agama Islam, yang non muslim pun cenderung memiliki pandangan yang buruk tentang minuman beralkohol.

Wajar saja, karena mayoritas masyarakatnya memandang minuman ber-alkohol itu buruk, maka biasanya yang suka mabuk-mabukan adalah mereka yang melenceng dari masyarakat di sekitarnya.

Padahal di banyak negara, pesta perusahaan atau acara-acara lain yang disertai minuman beralkohol sudah menjadi sesuatu yang biasa dan terkadang tidak bisa dihindari.


Jadi jangan karena orang yang sedang PDKT itu terbiasa minum minuman beralkohol, lalu kita terburu-buru mencap dia sebagai orang brengsek, karena bisa saja di negaranya, itu suatu hal yang wajar.

Kalau tidak nyaman dengan kebiasaan itu, diskusikan saja baik-baik, siapa tahu ke depannya bisa berubah.

Pilihan fashion yang seksi dan menantang

Pilihan berbusana juga berbeda dari satu negara ke negara lain. Negara tertentu lebih konservatif dan memilih busana yang tertutup, sementara negara lain ada yang lebih liberal dan tidak sungkan-sungkan memakai busana yang terbuka dan menunjukkan keindahan tubuhnya.

Buat kita yang lahir dan besar di Indonesia, tentu seringkali tergagap jika tiba-tiba bertemu dengan mereka yang berasal dari negara yang lebih bebas dalam hal ini.



Jadi hati-hati pula dalam memahami pilihan busana mereka, jangan kemudian dianggap mereka juga merasa nyaman kita pelototi lekak-lekuk tubuhnya. Atau lebih parah lagi kemudian kita anggap sebagai wanita murahan.

Sex before marriage, hubungan seks sebelum menikah.

Nah yang ketiga ini yang mungkin paling seram buat kita yang lahir dan besar di Indonesia.


Beberapa negara, tidak mempermasalahkan keperawanan dan hubungan seks di luar pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Tapi perlu dipahami, bukan otomatis itu artinya mereka tidak menghargai masalah kesetiaan antar pasangan. Bukan juga berarti mereka akan melakukan hubungan seksual tanpa rasa cinta.

Di negara yang liberal, ada banyak variasi pemikiran mengenai masalah ini, mulai dari mereka yang menjaga untuk tidak berhubungan di luar pernikahan, sampai di titik ekstrim yang lain hubungan seksual dengan tujuan hanya untuk bersenang-senang.

Jadi sikapi perbedaan pandangan ini dengan bijak, jangan buru-buru menghakimi tanpa mengetahui pendapat mereka dan alasannya.

---------

Lepas dari itu semua, mencari pasangan yang tepat memang tidak mudah. Semakin banyak kesamaan antara kita dengan pasangan (latar belakang budaya, agama, ekonomi, dll), semakin mudah bagi keduanya dalam menjaga dan memelihara sebuah hubungan.

Di sisi lain, mendapatkan pasangan dari negara yang berbeda, juga bisa menjadi sebuah petualangan sendiri.

Toh sedekat apapun latar belakang kita dengan pasangan, dan sebanyak apapun persamaannya, tidak mungkin sebuah hubungan yang menyatukan dua orang yang berbeda itu akan bebas dari konflik.

Jika perjuangan yang lebih berat itu menghasilkan sesuatu yang lebih indah, kenapa tidak?



Sumber referensi:
Opini dan pengalaman pribadi.
Diubah oleh kaskus.infoforum 28-10-2020 03:40
6666661234aygilagilitymahirbro
mahirbro dan 45 lainnya memberi reputasi
46
10.2K
255
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.