Kalimantan adalah pulau nomor tiga terbesar di dunia. Orang Indonesia tentu tahu dong dengan pulau Kalimantan, meskipun belum tentu pernah mengunjungi, tapi pastinya pernah mendengar kan tentang pulau ini.

Pulau Kalimantan terkenal akan hutannya yang sangat luas dan tebal. Pulau ini juga disebut dengan pulau Borneo, kata Borneo ini menurut sebagian pendapat adalah berasal dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di pulau ini.

Pohon ini bernama Borneolatau Dryobalanops camphora dalam bahasa latinnya. Saat bangsa Eropa menemukan pohon Borneol ini banyak tumbuh di pulau Kalimantan, lalu mereka menamai pulau ini dengan Borneo.

Sedangkan untuk nama Kalimantan sendiri adalah berasal dari bahasa sansekerta Kalamanthana. Arti dari kalimat tersebut adalah pulau yang memiliki hawa panas.

Cocok memang dengan namanya, hawa Kalimantan memang sangat panas bagi yang pertama kali menginjakkan kaki di sana. Termasuk aku, tapi setelah dijalanin ya, biasa saja, sih.

Pada pertengahan tahun 2012 aku pertama kali menginjakkan kaki di tanah Borneo ini. Tepatnya di Sampit, yang merupakan salah satu kota di Kalimantan Tengah dan menjadi ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kesan pertama kali saat sampai di Sampit ini aku sangat takjub. Kenapa? Karena ternyata di daerah ini masih banyak bahkan sangat banyak lahan yang kosong, benar-benar tidak seperti yang aku bayangkan. Dan yang paling menyenangkan adalah di sini banyak tempat untuk mancing, meskipun hanya parit kecil (luas sekitar 2-3 meter) tapi ikannya banyak.

Namun, bukan tentang tanah yang kosong atau tentang spot mancing yang akan aku ulas untuk memeriahkan COC Regional Kalimantan Tengah ini.

Saat ini aku ingin mengulas tentang sebuah tempat yang asyik banget buat berpetualang, eh bukan ding! Pokoknya tempat ini cocok banget buat kamu yang ingin menikmati keindahan dan keunikan tanah Borneo.

Jika kalian datang ke kota Sampit dan bertanya tentang destinasi wisata pantai yang ada di sana, maka pasti banyak yang menjawab 'Pantai Ujung Pandaran'.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di kawasan pantai Ujung Pandaran yang berada di kecamatan Teluk Sampit ini menyimpan satu tempat yang sangat unik dan cantik.

Tempat ini berada di Kampung Kalap Gadur, posisinya berada di tengah padang Savana dan masyarakat sekitar daerah tersebut menyebutnya Air Terjun Merah.

Yah, tempat yang tersembunyi itu adalah air terjun. Namun, air terjun di sini airnya tidak berwarna putih bening gitu, tapi berwarna merah kehitaman seperti air teh atau Coca cola, tapi jernih. khas air tanah gambut.



Air terjun ini tingginya hanya sekitar 4 meter dan berada di tengah padang luas. Jadi, disekitarnya itu tidak ada apa-apa, tidak ada rumah ataupun tempat berteduh, hanya ada padang rumput saja. Keren bukan?

Uniknya lagi, lokasi jatuhnya air terjun itu dikelilingi oleh pohon-pohon besar, padahal di sekitar daerah tersebut tidak ada pohon cuma ada rumput. Keunikan lainnya adalah airnya itu hangat, meski malam hari sekalipun, tapi juga segar.



Saat musim kemarau debit air yang mengalir akan berkurang, tapi saat musim hujan debit airnya sangat deras.

Untuk sampai ke tempat Air Terjun Merah ini jika berangkat dari kota Sampit maka dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam atau 30 menit menuju arah kabupaten Seruyan,jika berangkat dari pantai Ujung Pandaran.

Jalanan menuju lokasi air terjun ini masih belum diaspal, jadi masih berupa jalan tanah, tapi bisa dilewati motor atau mobil.

Saranku, sih lebih baik pakai sepeda motor saja, karena lebih aman resiko terjebaknya (ban masuk tanah) karena tanah di jalan itu masih tanah hitam berpasir jadi gampang ambles.

Selama perjalanan menuju lokasi, mata kita akan disuguhi oleh pemandangan Padang rumput yang hijau yang luasnya tidak terhingga.



Karena tempat ini berada di pedalaman dan belum banyak diketahui orang, jadi suasananya masih sangat asri dan eksotis. Dan jika ingin menikmati kesejukan air terjun merah ini saran aku sih selain tubuh harus fit juga harus bawa bekal yang cukup. Karena tidak ada toko atau warung di sekitar air terjun ini. Mitosnya, sih jika bepergian melewati hutan maka jangan membawa bekal dari rumah, jadi beli bekal di perjalanan saja, ya, Gan. Selain itu patuhi juga peraturan yang ada di daerah tersebut, karena setiap daerah mempunyai peraturan beserta mitosnya sendiri.

Harapan ke depannya, sih semoga tempat ini segera dikelola menjadi tempat wisata yang memadai. Karena, ini juga bisa membantu perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

Bagaimana menurut para kaskuser keren tidak tempat ini?

Baiklah, cukup sampai di sini dulu ulasannya, bila penasaran dengan tempat air terjun merah ini, kuy segera agendakan dan laksanakan setelah pandemi ini telah usai.

Kuy, Manduy heluk!



Referensi: info.kotimdan KalTeng dan Borneo