rs2006
TS
rs2006
Pemprov DKI Alihkan Dana Pemulihan Ekonomi Untuk Proyek Lain
Jakarta - Wakil Gubenur DKI Ahmad Riza Patria menjelaskan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebar untuk beberapa program. Ada untuk pengendalian banjir hingga pembangunan perumahan rumah DP 0%.
"Alokasinya banyak itu, alokasinya tersebar utamanya ke pengendalian banjir, lebih dari Rp 5 triliun, kemudian buat perumahan DP 0%, kan itu program," kara Riza saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/10/2020).

Baca juga: Menurut Gerindra, Ini Alasan Proyek JIS-TIM Butuh Dana PEN DKI
Riza juga menyebut ada pengalokasian untuk melanjutkan proyek Jakarta International Stadium (JIS) dan pembangunan hotel Taman Ismail Marzuki (TIM). Riza mengatakan alasan pengalokasian itu untuk menepati apa yang telah menjadi janji Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Ada iya, kan semua diprioritaskan sesuai janji, pemimpin itu kan harus memenuhi janji, karena janjinya untuk banjir ya kita alokasikan, janjinya untuk rumah ya kita alokasikan, janji bangun stadion, kita bangun, janji untuk bangun budaya kan. Itu penting nanti teman-teman sastrawan, budayawan merasa nggak diperhatikan, jadi kan kita bangun supaya kita bisa optimalkan kebudayaan Jakarta khususnya. Jadi dialokasikan anggarannya termasuk stadion kan perlu karena kan janji juga," ujarnya.

Baca juga: Golkar Kritik Penggunaan Dana PEN DKI untuk Bangun Proyek JIS-TIM
Riza mengatakan pembangunan stadion di Jakarta juga telah menjadi janji gubernur-gubernur sebelumnya. Untuk itu, Anies, menurutnya, meneruskan janji-janji yang sempat tertunda tersebut.

"Sudah janji bangun stadion itu kan dari zaman dulu, dari zaman Bang Yos (Fauzi Bowo), Bang Yos janji belum selesai, Pak Jokowi, Pak Ahok kan janji bangun stadion, masa Pak Anies janji nggak dipenuhi, Pak Anies kan harus penuhi janjinya, itu janji semua gubernur, jadi kita meneruskan janji-janji pemimpin sebelumnya," ungkapnya.

Diketahui, DPRD bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membahas APBD Perubahan (APBD-P) 2020. Total APBD yang didapat saat ini sebesar Rp 57 triliun.

Baca juga: PDIP Tak Setuju Dana PEN DKI untuk Pembangunan Proyek JIS-TIM
Pendapatan anggaran itu termasuk dana bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 3,2 triliun. Dana PEN akan digunakan dalam pembiayaan proyek yang berhenti karena COVID.

"Tahun ini kita dapat Rp 3,2 T. Itu akan dipakai untuk 6 kegiatan. Ada infrastruktur, kebudayaan. Proyek-proyek yang ditetapkan di 2020 lalu karena COVID dia berhenti. Itu dibiayai dengan PEN ini," kata Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik.

"Ada Jakarta International Stadium, ada normalisasi kali dan pelebaran kali, pembebasan lahan untuk kali, ada underpass dan flyover," sambungnya.

https://news.detik.com/berita/d-5228...an-pemprov-dki

Wagub DKI Riza Patria mengatakan alasan pengalokasian dana PEN untuk proyek JIS dan TIM adalah untuk memenuhi janji Anies. Menurutnya, janji harus dipenuhi.

Wanjay! Diutangin Dana PEN, Anies Pakainya Ngasal, Buat Pencitraan! Buat Rakyat Mana?
Ninanoor

Harus diakui, Anies memang kepala daerah yang paling bisa bikin berita soal anggaran jadi sangat menarik. Dari mana kita dapat berita soal anggaran lem aibon sebesar puluhan miliar kalau bukan dari Anies kan? Di daerah lain pastilah ada anggaran yang dipakai buat beli lem aibon juga, tapi ya receh anggarannya. Paling belinya sekaleng dua kaleng. Di tangan Anies, kebutuhan receh itu menjadi berita sensasional, bak mengikuti kehidupan hedon para artis skala “sultan” hehehe… Belum lagi soal anggaran wah buat trotoar yang dipasang lalu beberapa hari kemudian dibongkar lagi. Daaan, pas ada hujan deras ya tetap saja mampet saluran airnya, sehingga bikin banjir hehehe kan kocak! Ada lagi anggaran proyek nata-nata Monas. Lalu yang paling epic adalah dana ratusan miliar uang rakyat yang disetor buat Formula E. Ketika balapannya batal, dananya nggak balik-balik, sementara anggaran Jakarta kena pukulan defisit dan imbas pandemi Covid-19. Hebat kan?

Ternyata Anies belum selesai bikin berita sensasional soal anggaran ini. Tahu kan kalau pemerintah pusat menggelontorkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke semua daerah. Ini sifatnya utang ya. Seandainya tidak bersifat utangan pun, ya tetaplah itu adalah uang rakyat. Tujuannya buat memulihkan ekonomi rakyat. Pemerintah daerah harusnya sanggup memakai dana ini sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi si kepala daerah. Betul? Ini hal yang prinsipil ya kalau kita bicara soal anggaran negara/daerah. Tapi apa yang dilakukan oleh Gubernur Anies?

Dana triliuan itu dialokasikan ke pengendalian banjir, OK. Buat perumahan DP Rp 0, ehh??? Lalu juga buat melanjutkan proyek Jakarta International Stadium (JIS) dan pembangunan hotel Taman Ismail Marzuki, whattt??? "… kan semua diprioritaskan sesuai janji, pemimpin itu kan harus memenuhi janji, karena janjinya untuk banjir ya kita alokasikan, janjinya untuk rumah ya kita alokasikan, janji bangun stadion, kita bangun, janji untuk bangun budaya kan… Jadi dialokasikan anggarannya termasuk stadion kan perlu karena kan janji juga," ujar Wakil Gubernur DKI Riza Patria. Sumber. Urusan begini aja wagub yang disuruh ngomong. Pasti ngomongnya tanpa ekspresi. Anies mana nih? Pada saat genting, masa sulit akibat pandemi sekarang, di mana anggaran DKI saja defisit dan merosot 50%, dapat utangan kok malah lebih mementingkan janji kampanyenya? Tepok jidat!

Program rumah DP Rp 0 ini kan program kampanye Anies yang dijanjikan pada siapa, eh begitu jadi malah disediakan buat siapa. Katanya buat warga miskin, begitu jadi harganya tidak terjangkau, hanya buat warga kelas menengah. Target Anies sendiri bikin 60 ribu unit per tahun, tapi nyatanya sesudah 3 tahun baru bisa bikin 780 unit. Dan yang ditempati baru 278 unit Sumber. Sudah nggak sesuai janji, target meleset, yang minat pun minim. Lalu ngapain dikasih anggaran PEN? Nggak ada relevansinya. Siapa yang mikir beli rumah di masa sulit saat ini? Orang mikir buat makan sehari-hari, buat kebutuhan pokok saja. Hedeeeh…

Itu saja nggak relevan dengan tujuan PEN, apalagi proyek JIS dan hotel di TIM? Fraksi Golkar di DPRD DKI Jakarta menyatakan ketidaksetujuannya. "Pertama judulnya juga sudah dana pemulihan ekonomi nasional, tentu itu kan untuk memberikan stimulus, memberikan rancangan ekonomi sehingga masyarakat bisa bergerak ekonominya pasca pandemi, bagaimana memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pinjaman," kata Sekretaris F-Golkar DKI Judistira Hermawan. Fraksi Golkar mempertanyakan apa urgensinya proyek-proyek itu? Sambil menyarankan agar pembiayaan kedua proyek tersebut menggunakan dana lain seperti dana commitment fee Formula E Sumber. Pembangunan hotel di TIM itu kan sudah dihentikan karena jadi polemik ya. Banyak seniman di TIM yang memprotesnya.

Sementara Fraksi PDIP DPRD DKI juga tidak setuju. "Fraksi PDIP sangat tidak setuju dana pinjaman dari pusat PEN digunakan untuk proyek belum begitu mendesak dan tidak punya dampak luar biasa untuk PEN," kata Anggota F-PDIP Jhony Simanjuntak. "Sejatinya dana tersebut lebih berdampak untuk stimulus bagi rakyat seperti UMKM, Bansos, KJMU, paket internet bagi pelajar, banjir dan membiayai siswa miskin di sekolah swasta serta penangulangan banjir, penanggulangan penularan virus COVID. Bukan untuk proyek mercusuar yang belum begitu mendesak (seperti JIS dan hotel TIM)…,” lanjut Jhony. Apalagi dana PEN ini bersifat pinjaman alias utangan. Pemda harus bekerja keras untuk mengembalikannya Sumber. Caranya ya dengan menggerakkan ekonomi daerah. Gimana cara menggerakkan ekonomi daerah, ya kasih modal ke warga buat berusaha. Cipatkan peluang kerja, peluang usaha yang padat karya. TGUPP itu orang-orangnya pinter kan? Bikin usaha apa kek. Kan banyak warga Jakarta yang sudah kena PHK, banyak pula yang pendapatannya merosot drastis. Mereka ini lah target penyaluran dana PEN. Masak buat bikin stadion dan hotel?

Kita lihat saja ke daerah tetangga, Jawa Barat. Gubernur Ridwan Kamil memastikan dana PEN sebesar Rp 5 triliun sudah tersalurkan. Ke mana? Untuk pemulihan UMKM dan infrastruktur padat karya yang menyerap tenaga kerja. Yang menyalurkan adalah Bank BJB, artinya sudah dilakukan dengan cara yang kredibel dan profesional sesuai aturan-aturan penyaluran kredit di bank. Sejumlah sektor ekonomi produktif dan padat karya yang menjadi penerima dana PEN Bank BJB antara lain pertanian, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan Sumber Sumber. Mantap! Ini baru bener!

Sementara Anies? Malah untuk proyek mercusuar, proyek pencitraan. Buat apa coba? Kayak di Jakarta kekurangan stadion dan hotel. Percuma bikin stadion kalau tidak ada yang mau bayar karcis masuk. Hotel? Begitu banyak hotel di Jakarta yang tutup sementara/permanen dan yang mem-PHK karyawannya. Wuanjay memang! Selalu dari kura-kura!

Tulisan sebelumnya: Indikasi Isu Rizieq Pulang Hanyalah Omong Kosong! Tulisan-tulisan saya yang lain bisa dibaca di sini : Ninanoor Credit foto : tempo.co

Diubah oleh rs2006 26-10-2020 09:41
gabener.edanknoopyANDIIRAWAN79
ANDIIRAWAN79 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.8K
77
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.