Halloooo sahabat-sahabatku, agan-agan semuanyaa....

Ceritaku kali ini masih ada hubungannya dengan kisahku sebelumnya "TERSESAT DI JALAN YANG GELAP". Tapi saat ini aku mengisahkan kehidupanku dengan dunia lain, dunia yang seharusnya tidak aku singgahi sebagai manusia biasa.

Bagaimana manusia biasa yang pada umumnya hanya mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia, bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan "mereka yang tak terlihat", walaupun terkadang masih samar?

Bentuk "mereka" yang seperti gumpalan asap, terkadang putih, abu2, atau hitam, membuatku merasa itu hanya halusinasi sesaat. Tapi, jika halusinasi, mengapa begitu sering?

Terkadang "mereka" juga menampakkan wujudnya utuh di depan mataku. Wujud yang menurutku sangat tidak enak untuk di lihat. Membuat jantung berdegup kencang dan bulu kuduk berdiri.



Saat "mereka" menampakkan wujudnya, ada yang hanya usil, ada juga yang ingin berteman, dan ada pula yang menceritakan kisahnya atau minta tolong.

Kebanyakan dari "mereka" yang menceritakan kisah hidupnya hingga kematiannya itu adalah jin qorin (pendamping) manusia semasa hidup. Begitu manusia itu tiada secara tidak wajar, maka jin qorin itu menyerupai wujud terakhir pada saat manusia itu meninggal.

Misal: Si A meninggal karena di bunuh, maka jin qorin itu berwujud si A pada saat dia di bunuh.
"Mereka" menceritakan kisah hidup dan kematiannya yang tidak wajar, seolah-olah "mereka" ingin di doakan, atau ingin menyampaikan sebuah pesan yang bermanfaat buat kita-kita yang masih hidup.

Sebagian lagi yang bukan jin qorin, jin-jin yang berenergi negatif, mereka suka usil, gangguin, atau kadang kalanya mereka di manfaatkan oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
Ada juga siluman, berwujud binatang dan ada juga yang setengah binatang setengah manusia. Masih banyak lagi wujud-wujud "mereka yang tak terlihat".

Kemampuanku seperti ini, entah di sebut apa. Sampai sekarang, di usiaku yang udah menginjak 30 tahun lebih, aku masih berusaha mencari jawaban dari ini semua ini. Jalan gelap yang sempat aku lalui di saat remaja, hanya untuk mencari jawaban, tidak ingin aku ulangi lagi jalan gelap itu.

Sekuat tenaga aku berusaha melaluinya dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Siapa tau suatu saat aku menemukan jawaban atas diriku ini.

Apa yang aku hadapi bukan hanya pada kemampuanku melihat dan berkomunikasi dengan "mereka", banyak sekali yang lain. Jalan yang harus aku hadapi dan aku lalui di depan sana, masih banyak yang harus aku tempuh.

Aku akan menceritakan satu persatu pada sahabat-sahabat dan agan-agan semua, di kisah dan ceritaku selanjutnya.

Terimakasih sudah baca ceritaku..
Maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian. Karena ini murni dari sudut pandangku terhadap mereka, jika ada agan-agan yang seperti saya, dan punya pendapat yang berbeda, boleh kita berbagi cerita.

Sampai jumpa di ceritaku yang lain 🤩🤩