Kosan Angker Oase

Beranda

...

Stories from the Heart
Kosan Angker Oase

Gudyl

23-10-2020 08:09

Kosan Angker Oase

Assalamualaikum Agan & Sista

Cerita nyata yang ane alamin berinteraksi dengan penghuni lama di kosan semasa ngampus dulu tahun 2015. Tempat itu bernama Kost Oase, dekat dengan Universitas Jenderal Achmad Yani, di Cimahi.

Nama ane Ari

Berawal dari kabar baik ane lolos seleksi masuk kampus dan cari tempat kost cara cepat, sebab ane rantauan dari luar kota jadi ketika mencari kosan pun secara mendadak dan kurang mendapat informasi tentang tempat itu, lokasi yang berada dipinggir-pinggiran sawah, kontruksi belum 100% jadi, karena lantai atas masih berupa dak beton dengan besi-besi kolom bangunan yang sengaja di tekuk ke atas agar tidak kesandung ketika menjemur baju, mungkin niat pemilik kosan ingin membangun lantai dua, namun keterbatasan dana.

Kosan dengan 15 kamar, 10 kamar itu berbentuk lorong memanjang, yang mana tiap kamar saling berhadap-hadapan, 5 kamar sisanya berada di depan, berbentuk lorong selebar 2 meter. Bulan pertama kosan hanya terisi 4 kamar dari 15 kamar, menurut sebagian orang yang berpindah tempat mengatakan kosannya gak nyaman, pengap, dan sempit. Padahal suhu di cimahi rata-rata 24 derajat selsius, menurut ane termasuk dingin.

Bulan pertama ane mendapat kamar nomor 2 terisi oleh seorang cowok ia kuliah jurusan keperawatan, asalnya dari cianjur selatan. Sebut saja Riyan. Sering ngajak keluar malam, entah sekedar cari makan atau nongkrong di penjual kue balok

Bulan pertama itu termasuk bulan pengenalan si penghuni kos, yang pada malam jumat tahun 2015, sepulang dari urusan himpunan jam 8, ane mendapati kucing berwarna hitam dengan kondisi sekarat, mulut berbusa tergeletak depan kamar kost.

"Ajig, eta ucing kunaon?" (itu kucing kenapa) ucap Riyan

"Teuing yan, ujug-ujug sakarat kieu" (ga tau yan, tau-tau sekarat gini)

"Ah kadelah, eta mah samacam hayang wauh ka ente Ri euy" (hati-hati, itu teh semacam ingin kenal / perkenalan sakral dari penghuni kosan ke kamu)

"Wah aslinya yan, keeung anjir" (ah yang bener Yan, serem anjir)

Jawab ane memakai bahasa sunda juga.Mau ane buang, tapi masih idup, emang serba salah sih. Besok pagi selepas subuhan ane buka jendela kos, gak tau kemana kucing itu hilang, dan bekas muntahannya pun gak ada.

Dalam beberapa bulan ane tinggal disana mungkin banyak kejadian aneh selain kucing hitam yang kadang masih hidup dan berkeliaran di sekitar kosan, seperti suara orang berlari di atap kosan bahkan suara orang naik turun tangga di pojokan. Anehnya karena ane penasaran dan ane cek tidak menemukan siapa pun.

Hal serupa pernah terjadi di malam jam 23.00 sampe 01.00 an, ketika ane begadang bikin tugas laporan, kamar si Riyn pun gak pernah ditutup kalau tidur sebab pengap, saat itu Riyn sedang nonton film di tv. Ane mendengar suara anak-anak berlarian di atas atap kos, suara gemuruhan kaki lama-lama semakin mengganggu.

semakin mengganggu suara dugdugdugdug diatas, ane keluar kamar hendak menghidup udara segar dan mengcek ke lantai atas dengan nekat karena penasaran, disekitar jam 01 malam ane melihat sosok putih dengan ikatan diujung kepala berdiri di pojok lorong dekat pagar. Sebab posisi ane membelakangi sosok itu, ane sadar ketika hendak meregangkan otot ke kiri.

"Alah siah eta" (aduh itu apa)

"Yan, urang sare di kamar manehlah peuting iyeu" (aku tidur dikamar kamu malem ini)

"Kunaon ai maneh" (kamu kenapa)

"Itu di buruan aya siga ocong" (dihalaman ada seperti pocong)

Malam itu ane tidur ditempat Riyan, dengan tangan gemetar, ane ceritain ke Riyan. Malam itu kami terjaga, volume tv di keraskan supaya pikiran gak kalut ke kesaksian mata liat sosok bantal guling.

Kemudian lampu kos mati dengan sendirinya, itu sontak membuat kepanikan tersendiri, terutama melihat sosok semacam pocong halaman kos. Malam itu kita terjaga hingga pagi baru bisa tidur.

Selama 1 tahun ane ngekos, banyak gangguan mistis yang terjadi, mulai penampakan sosok hitam besar, sosok bayangan ikut masuk kedalam kamar, sosok anak kecil berlari nembus pintu, hingga sosok perempuan rambut panjang di garasi kosan dan suara perempuan di dalam gudang. Semacam kepo ane tanya ke pemilik kosan bahwa diwaktu yang lama kosan itu dahulunya berupa rumah kosong dan ada pohon asem lalu ditebang demi membuka lahan bisnis kontrakan..

Sebab keseringan hal mistis itu muncul membuat mental rasa takut akan hal itu terbentuk dengan sendirinya, jadi terbiasa. Apalagi sewa kosan tidak bisa perbulan, melainkan harus tahunan, mau gak mau ane menetap disana sampai sewa habis dan setelah itu ane pindah kos ke daerah leuwi gajah, cimahi selatan. alhamdulillah aman sampai ane lulus kuliah dan mendapat gelar sarjana emoticon-Smilie