indrag057
TS
indrag057
Mitos Perempuan Hamil Dan Makhluk Tak Kasat Mata



Mitos tentang perempuan hamil dan makhluk halus telah lama beredar di masyarakat, dimana disebutkan bahwa aroma dari perempuan hamil ini sangat menarik perhatian para makhluk tak kasat mata. Tak heran kalau kemudian banyak pantangan pantangan atau syarat syarat khusus yang harus dijalani oleh seorang perempuan yang sedang hamil.

Banyak orang yang masih mempercayai mitos ini, namun tak sedikit juga yang menganggapnya hanya sebuah mitos belaka. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu, ane yang pernah mengalami hal ganjil saat istri ane hamil dulu, mau nggak mau harus mempercayai mitos ini.

Kejadiannya sudah agak lama, sekitar lima tahun yang lalu, saat istri ane mengandung anak pertama ane. Saat itu tengah malam, ane yang tengah tertidur pulas disamping istri ane tiba tiba terbangun karena mendengar istri ane menggeram geram dalam tidurnya. Ane pikir dia mimpi atau mengigau.

Anepun berniat untuk membangunkannya. Namun baru saja ane hendak menyentuh lengannya, tiba tiba mata istri ane terbuka dan menatap ane dengan pandangan yang aneh. Tajam dan seolah tak menyukai kehadiran ane.

Ane mulai berpikir kalau ada yang tak wajar dengan istri ane. Belum sempat ane bertanya, tiba tiba istri ane bangun dari tidurnya dan duduk di atas kasur sambil terus menatap ke arah ane dengan pandangan yang penuh kebencian.

"Berisik!!! Siapa sih yang menyapu malam malam begini?!" geram istri ane, yang semakin membuat ane bingung, karena ane sama sekali nggak mendengar suara orang menyapu.

"Siapa Mak? Nggak ada orang menyapu kok, Mamak mimpi kali," ujar ane sambil menyingkap gorden untuk mengintip keluar. Kami memang tidur di ruang depan waktu itu, jadi bisa langsung mengintip keluar dari kaca jendela.

"Itu diluar, srak srek seperti ada orang yang menyapu dengan sapu lidi," kata istri ane lagi, masih terus menatap ane dengan pandangan anehnya.

"Nggak ada Mak, Mamak salah dengar kali," kata ane lagi mencoba meyakinkan. Ane masih berfikir positif waktu itu. Mungkin istri ane masih belum sadar sepenuhnya dari mimpinya. Ane segera menyalakan lampu, lalu pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Begitu ane kembali ke ruang depan dengan membawa segelas air minum, ane kaget bukan kepalang saat melihat istri ane menampar nampar perutnya sendiri. Ane mulai panik waktu itu. Bagaimana tidak panik, istri ane yang sedang hamil muda menampar nampar perutnya sendiri dengan sekuat tenaga.

Segera ane letakkan gelas di atas meja di samping tivi, lalu ane segera memeluk istri ane sambil mencoba menahan tangannya yang masih terus berusaha menampar nampar perutnya.

"Istighfar Mak, istighfar!" bisik ane di telinganya. Namun istri ane seolah olah tak mendengar bisikan ane. Justru ia membentak ane.

"Lepaskan!!!" bentaknya sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman ane.

Sadar kalau istri ane waktu itu sudah berada diluar kendali, anepun membacakan ayat kursyi di telinganya, namun anehnya, ia justru kembali membentak ane.

"BERISIIIIIKKKK!!!!" bentaknya dengan kasar.

Ane tak peduli dengan bentakannya. Ane lanjutkan untuk membaca ayat ayat suci di telinganya.

"DIAM! BERISIK KAMU!" kembali istri ane membentak dengan suara keras. "Dan suruh orang yang menyapu itu untuk berhenti! Berisik!"

Sadar kalau ayat ayat suci yang ane baca tak berpengaruh banyak, membuat ane semakin bingung. Mau membangunkan tetangga untuk minta tolong ane merasa tak enak, karena selain waktu itu tengah malam, ane juga baru tinggal di kontrakan itu. Akhirnya ane berinisiatif untuk menelepon saudara ane yang tinggal di kampung sebelah.

Saudara anepun menyarankan agar ane membawa istri ane ke rumahnya. Tanpa pikir panjang, ane segera mengeluarkan motor, dan dengan sedikit terpaksa ane menggelandang istri ane keluar.

Bukan hal yang mudah membawa orang yang sedang 'kesurupan' seperti itu. Apalagi tubuh istri ane lebih besar dari tubuh ane, hampir dua kali lipatnya. Ane sampai mengikat tubuh istri ane ke tubuh ane dengan kain jarik. Jadi posisinya ane seperti menggendong istri ane sambil mengendarai motor.

Motorpun ane pacu ke rumah saudara ane. Anehnya, begitu sampai di rumah saudara ane, istri ane sudah bersikap wajar seperti biasanya, seolah tak pernah terjadi apa apa. Ia justru merasa bingung, kenapa di tengah malam begitu ane mengajaknya ke rumah saudara ane.

Malam itu, ane menginap di rumah saudara ane tersebut. Dan atas saran saudara ane, keesokan harinya ane memutuskan untuk pindah, mencari kontrakan lain, tak peduli kontrakan yang ane tempati itu sudah ane bayar lunas untuk setahun, dan baru ane tempati sekitar dua bulanan.

Sebelumnya, ane memang cuma ngekost. Namun setelah menikah, ane memutuskan untuk mengontrak rumah yang agak besar. Namun karena waktu yang mepet dan susahnya mendapatkan rumah kontrakan yang kosong, ane asal aja memilih rumah kontrakan.

Spoiler for rumah kontrakan ane yang waktu itu:


Waktu itu ane nggak berpikir yang macam macam, meski rumah kontrakan itu letaknya agak tersembunyi di dalam gang sempit dan dekat dengan sebuah kompleks pemakaman.

Spoiler for kompleks pemakaman yang di kiri gang:


Spoiler for kompleks pemakaman yang di kanan gang:


Jadi, untuk keluar masuk ke kontrakan ane itu harus melewati sebuah gang yang di kiri kanannya adalah kompleks pemakaman. Setiap pagi ane juga melewati gang itu untuk mengantar istri ane berbelanja ke pasar.

Spoiler for gang yang menuju ke pasar, kiri kanannya diapit oleh pemakaman:


Rumah kontrakannya sendiri juga sepertinya agak sedikit horor, karena kontrakan yang berderet delapan pintu itu, hanya empat yang terisi, itu juga yang satu yang menempati si pemilik kontrakan sendiri. Yang empat pintu lagi kosong.

Ane nggak mau suudzon sih, tapi pemilik kontrakannya sendiri juga punya kebiasaan yang agak aneh. Pas pertama kali ane tinggal disitu, ia memberikan sepiring kerang rebus kepada ane. Ane nggak mikir apa apa waktu itu. Mungkin itu itikad baik saja sebagai pemilik rumah. Namun saat ane mengajak istri ane tinggal di situ, ia kembali memberikan sepiring kerang rebus. Iseng ane bertanya kepada tetangga tetangga yang juga ngontrak disitu. Dan mereka mengaku juga mendapatkan sepiring kerang rebus dari si pemilik rumah. Nah lho, ane mulai berpikir yang enggak enggak waktu itu.

Alhamdulillah, setelah ane pindah dari kontrakan itu, ane bersama istri tak pernah lagi mengalami kejadian kejadian yang aneh lagi. Namun kejadian itu masih menyisakan beberapa pertanyaan di hati ane, yang sampai saat ini belum terjawab. Semoga di #Oktoberhantu ini pertanyaan pertanyaan ane ini bisa mendapat jawaban dari Frislly Herlind, Citra Prima,dan Rika Ardilla.

Pertanyaan ane adalah:

Spoiler for :


Spoiler for :


Spoiler for :


Berikut ane sertakan coretan denah rumah kontrakan ane berikut gang dan kompleks pemakamannya. Maaf kalau gambarnya kurang jelas karena kameranya juga kurang bagus.



Sore tadi ane sempat singgah ke kontrakan tersebut untuk mengambil foto, dan kebetulan sempat ngobrol ngobrol juga dengan warga sekitar. Ternyata sekarang kontrakan itu sudah berganti pemilik. Entah apa alasannya sampai pemilik lama kontrakan itu menjualnya. Yang jelas, kondisi rumah kontrakan itu sudah banyak berubah. Lebih rapi dan juga lebih ramai. Dari delapan pintu, hanya ada satu yang kosong, yang lainnya sudah ada yang menempati.

Demikian sedikit pengalaman ane dengan dunia mistis, yang sampai saat ini masih menyisakan sedikit pertanyaan di hati ane. Semoga dengan adanya event ini, pertanyaan pertanyaan itu bisa terjawab. Sebelum dan sesudahnya ane ucapkan banyak banyak terimakasih.

Wassalam
Diubah oleh indrag057 22-10-2020 16:17
terbitcomytarieaduhazhuramasda
azhuramasda dan 47 lainnya memberi reputasi
48
9K
145
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.