vizum78
TS
vizum78
Kisah Sebuah Pintu Kamar.


Sebenarnya ini kisah malas ane ceritain.
Benar-benar bikin trauma ane kalau mengenang kisah tersebut.
Walaupun ane sering mengalami kisah-kisah ganjil namun jarang yang membuat ane sampai merinding bila mengingatnya tapi pengalaman ini membuat ane selalu merinding dan ada perasaan takut yang lumayanlah.

Lima tahun lalu.....

Ane dan kawan ane Topan berencana menginap di rumah kawan ane yang bernama Roni.
Hari itu adalah hari sabtu malam alias malam minggu.
Kami tiba di sana sekitar jam sebelas malam.
Rumah Roni itu berada di dalam kampung yang cukup sempit jalannya.
Hanya sepeda motor yang bisa lalu lalang.

Rumahnya terletak di tengah,terhimpit rumah lainnya.
Tidak ada pemandangan seram yang bisa di lihat dengan suasana seperti itu.
Kalaupun ada paling parit besar di belakang rumahnya.

Kamar Rony memang memiliki pintu sendiri yang membuatnya leluasa tuk keluar masuk tanpa mengganggu penghuni rumah lainnya.
Setibanya di kamarnya,kami pun duduk santai menikmati alunan musik yang cukup nyaring sambil ngobrol dan bercanda tentang banyak hal.
Lebih dari dua jam kami asyik mengobrol.
Namun suasana tersebut tiba-tiba terhenti,ketika mendengar pintu kamar Roni berbunyi keras.
Itu bukan suara sebuah ketukan di pintu tapi lebih seperti suara pintu di benturkan oleh sesuatu.

Ane dan Topan beranjak bangun dan mencoba mendekati pintu tersebut.
Namun anehnya,Roni tidak bangkit berdiri seperti kami.
Dia hanya membakar rokoknya kembali dan meminum minuman kopinya.

"Ron...Kenapa kamu kog santai-santai aja?.tanya ane penuh keheranan.

"Biarin aja,sudah tiga malam ini setiap jam satu malam,itu mahkluk sering begitu!".jawabnya sambil mengisap rokoknya.

"Hantu maksudmu Ron..?.tanya ane dan Topan serempak.

Roni hanya diam dan memandang langit-langit kamarnya sembari menghembuskan asap rokoknya.

Ane dan Topan saling memandang penuh keheranan.
Kami pun kembali duduk namun suasananya terasa mencekam.
Ane dan Topan langsung membakar rokok tuk meredakan kecemasan kami.


Tak lama berselang suara itu hilang dan kami memutuskan tuk pergi tidur.
Kamar Roni tidak ada ranjang tempat tidur.
Kami semua tidur lesahan saja di atas karpet hambal dengan beberapa bantal.
Agak lama kami terlelap dalam tidur.
Namun ada sesuatu yang aneh malam itu.
Seperti kami tidur berempat berjajar.
Terdengar suara napas berat di antara kami.
Ane yang sempat tertidur kini terbangun.
Suara napas berat tersebut terdengar di balik punggung ane yang membelakangi Topan.
Keringat dingin mulai keluar dari tubuh ane.
Ane pun membaca ayat kursi tuk mengusir ketakutan yang kini mendera ane.
Suasananya kembali tenang dan ane pun melanjutkan tidur.

Menjelang subuh tiba-tiba Topan langsung berteriak minta tolong dengan suara lirihnya.
Ane dan Roni pun langsung tersigap bangun dari tidur dan mengguncangkan tubuh Topan agar sadar dari tidurnya.
Wajahnya tampak pucat pasi saat sadar.
Katanya sudah semalaman dia menahan ketakutan karena mendengar suara napas berat di sampingnya.
Sudah berusaha menggapai ane dan Roni tuk minta tolong namun tidak mampu menggerakan tangannya.
Mencoba berteriak tapi kami tidak terbangun juga.
Akhirnya dia memaksakan diri tuk tidur namun dia merasa mimpinya hanya seperti dia berusaha tuk tidur dan terganggu oleh suara napas tersebut .
Sementara napas berat tersebut makin terdengar di kupingnya.

Azan subuh kini terdengar jelas dan kami pun memutuskan tuk tidur kembali.
Keesokan siangnya.
Roni pun menjelaskan hal aneh tersebut kepada kami yang telah mengganggunya selama tiga malam berturut-turut.
Dimulai dari malam jumat hingga malam tadi.
Awalnya dia pun ketakutan karena pintu kamarnya seperti di hempaskan oleh sesuatu.
Ketika dia menengok ke jendela tampaklah sosok putih berdiri di depan pintu kamarnya.
Kepalanya beberapa kali menghantam pintunya.
Napasnya terdengar berat namun cukup nyaring terdengar.
Sosok tersebut adalah pocong.

Setelah kejadian tersebut,tidak ada lagi gangguan yang terjadi menurut penuturan Roni.
Ane dan kawan-kawan yang lain masih sering tidur atau pulang larut malam dari rumah Roni.
Namun tidak ada gangguan semacam itu lagi.
Hingga kini kami tidak mengetahui maksud sosok tersebut mendatangi kamar Roni.
Ane dan Topan tidak mau lagi mengenang kisah tersebut.
Karena ada hawa ane saat bercerita tentang kisah ini.
Ane pun menuliskan ini semalam pun cukup merasakan bulu tengkuk ane merinding beberapa menit.


Quote:
Diubah oleh vizum78 22-10-2020 12:50
Doditttindrag057tien212700
tien212700 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.7K
146
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.