Pulau Kembang, Kerajaan Monyet di Tengah Sungai Barito

Dijuluki kerajaan monyet karena pulau yang luasnya 50 hektare ini merupakan tempat wisata yang di dalamnya hidup ratusan ekor monyet. Salah satu jenis monyet yang bisa ditemui adalah jenis Bekantan. Bekantan ini termasuk monyet yang pemalu, oleh karena itu agak sunyit untuk berinteraksi langsung. Bekantan memiliki hidung yang panjang, berbeda dengan monyet jenis lainnya. Tenang, GanSist, monyet-monyet ini sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia sehingga jinak tidak membahayakan. Bagi pengunjung yang ingin memberi makan, banyak penjual kacang di sekitar lokasi, yang mana kacang ini merupakan makanan favorite monyet. Konon menurut mitos orang setempat terdapat kera yang sangat besar yang di sebut raja dari para kera. Namanya konon, yekan, bisa iya bisa juga nggak.

Asal muasal pemberian nama Pulau Kembang sendiri adalah karena banyaknya warga yang membawa kembang untuk dijadikan sajen jika berkunjung ke pulau tersebut. Salah satu bangunan sakral di pulau ini adalah adanya sebuah kuil yang menyerupai pendopo, di mana banyak warga Tionghoa sekitar Banjarmasin yang memanjatkan doa di kuil ini.

Tempat ini mulai dibuka pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Untuk harga tiket masuknya sendiri adalah sekitar Rp. 7.500, Agan dan Sista sudah bisa bercengkrama dan berselfie ria dengan ratusan monyet di sana.

Rumah Lanting

Rumah Lanting merupakan salah satu dari sekian banyak rumah adat di Kalimantan Selatan, rumah lanting sudah dijadikan destinasi wisata khas daerah Banjar. Rumah lanting sendiri merupakan rumah yang dibangun di atas sungai hingga dinamai juga rumah terapung. Bahan baku pembuatan rumah ini adalah kayu ulin, termasuk salah satu kayu termahal, karena kekuatannya. Meskipun terapung di atas sungai, rumah lanting harus tetap terhubung dengan daratan, sehingga dibuatlah titian sedemikian rupa agar masyarakat bisa menjalankan roda kehidupannya. Oiya, rumah-rumah tersebut wajib diikat kuat dengan sebatang pohon yang kokoh atau ditambatkan di sebuah tiang di tepi sungai. Ini dimaksudkan agar rumah tersebut tidak hanyut terbawa arus sungai yang deras.

Pasar Terapung

Siapa yang tidak kenal dengan pasar terapung yang fenomenal. Pasar terapung menjadi salah satu ikon kota Banjar di Kalimantan Selatan. Terdapat tiga Pasar Terapung di kota Banjarmasin yang terkenal bagi para wisatawan, yaitu Pasar Terapung Muara Kuin, Pasar Terapung Siring dan Pasar Terapung Lok Baintan. Semua pasar terapung ini pastinya memiliki keunikan tersendiri, karena para penjual menggunakan jukungatau perahu tradisional. Pasar terapung Baintan terbilang unik dari pasar apung lainnya. Disini tidak para penjual dan pembeli menggunakan sistem barter untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, bukan berarti sistem jual beli dengan rupiah tidak berlaku, tapi memang sistem barter yang mendominasi. Agan dan Sista tetap bisa membeli barang dengan uang yang GanSist miliki. Pasar Lok Baintan dibuka pukul 05.30 hingga pukul 08.00 pagi, jadi jangan sampe kesiangan.

Rumah Bubungan Tinggi

Pada masa kerajaan Banjar, rumah bubungan ini dikhususkan untuk para darah biru alias para bangsawan dan juga para saudagar kaya. Buat rakyat jelata jangan berharap bisa memilikinya.
Rumah Bubungan Tinggi diperkirakan dibangun pada tahun 1867 M, oleh H. Muhammad Arif, seorang saudagar kaya raya pada masanya. Pada masa-masa perjuangan, rumah ini dijadikan markas dan tempat latihan, serta mengatur strategi.Setelah kemerdekaan, rumah tersebut mulai ditinggalkan.

Rumah Tradisional Bubungan Tinggi memiliki luas denah panjang 35,49 meter dan lebar 14 meter. Bangunan tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kaki, bagian badan, dan bagian atap. Bagian kaki adalah tiang utama penyokong struktur bangunan terdiri dari tiang utama dan tiang penyangga. Bagian badan terdapat beberapa ruangan. Ruang yang ada di bagian bubungan tinggi secara umum dapat dikelompokan atas 4 (empat) kelompok ruang.

Rumah Gajah Baliku

Rumah adat Gajah Baliku merupakan salah satu rumah adat Banjar yang sudah menjadi cagar budaya. Rumah tersebut didirikan setelah rumah bubungan tinggi dan terletak di sebelah timur berjarak 30 meter dari rumah bubungan tinggi. Rumah ini dibangun oleh H. Muhammad Arief--pendiri rumah bubungan tinggi--teruntuk anaknya.

Rumah Adat Gajah Baliku memiliki panjang 34,28 m dan lebar 10,67 m. Bangunan ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kaki, bagian badan dan bagian atap. Bagian kaki adalah tiang utama penyokong struktur bangunan yang terdiri dari tiang utama dan tiang penyangga. Bagian badan terdiri dari beberapa ruang.

Pulau Rusa

Sesuai dengan namanya pastinya destinasi wisata ini menggunakan rusa sebagai daya tarik para pengunjung. Pulau yang terletak di Kawasan Taman Hutan Rakyat Sultan Adam yang terletak di gugusan pulau  Waduk Riam kanan, kabupaten Banjar ini saat ini mulai ramai dilirik para wisatawan. Pengembangan Rusa Totol (Axis axis) dari istana Bogor didukung dengan didatangkannya dokter hewan untuk mengecek kondisi rusa secara berkala.

Untuk mencapai pulau tersebut, dari dermaga Riam kanan wisatawan bisa menyeberang dengan menyarter kelotok atau perahu mesin dengan biaya sekitar Rp300 ribu, yang bisa ditumpangi lebih dari 20 orang.

Rumah Jomlo

Aya aya waedestinasi wisata yang satu ini, ternyata bukan manusia aja yang bergelar jomlo, rumah juga ada, loh, salah satunya rumah jomlo yang terletak atas gundukan tanah merah di tengah area sebuah perumahan di kawasan Kesatrian Secaba dan Dodiklatpur di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Dari segi penampakan rumah memang nggak ada yang istimewa, rumah tersebut hanya berupa rumah kayu sederhana pada umumnya. Yang membuatnya unik hanya karena keberadaannya yang tinggi tanpa ada rumah lain yang menemani. Tempat ini menjadi spot wisata baru bagi warga sekitar, mereka berbondong-bondong datang hanya untuk menikmati wujud rumah tersebut.

Dalam sejarah perjalanan rumah jomlo itu sendiri, sebelumnya rumah tersebut pernah ambruk dan hilang tersapu dan tertiup angin kencang. Namun, oleh pihak developer daerah tersebut rumah jomlo kembali dibangun.