• Beranda
  • ...
  • Mojokerto
  • [Coc Reg. Mojokerto] Keberlangsungan Wayang Kulit dari Seniman & Budayawan Mojokerto

aldysadiAvatar border
TS
aldysadi 
[Coc Reg. Mojokerto] Keberlangsungan Wayang Kulit dari Seniman & Budayawan Mojokerto
[Coc Reg. Mojokerto] Keberlangsungan Wayang Kulit dari Seniman & Budayawan Mojokerto


sumber

______________________

Adakah Kaskuser di sini pecinta pertunjukan kesenian wayang kulit? Jika ada, tolong jawablah saya!

______________________



Halo semua... Salam kenal, Pak RL dan manteman regional Mojokerto.


Sebelum menulis lebih lanjut, apakah GanSis masih ingat bahwa :
"Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO) pada tanggal 7 November 2003 sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity)". (sumber)

Menurut saya, hal tersebut adalah sebuah apresiasi dan bentuk pencapaian yang sekaligus memiliki beban tanggung jawab yang besar dimana kita semua secara bergotong-royong harus ambil andil untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kesenian wayang kulit.

Baik, thread ini menjadi wujud sumbangsihku agar Kaskuser yang membaca thread ini memperoleh beberapa informasi yang mungkin belum diketahui, mengajak Kaskuser untuk ikut serta dan mudah-mudahan dapat menginspirasi.

*

Jika hingga saat ini GanSis masih bisa melihat pertunjukan kesenian wayang kulit, baik melalui televisi, secara langsung maupun daring maka hal tersebut tidak lepas dari jasa-jasa para seniman dan budayawan Indonesia.

Merekalah yang selama ini sibuk bergelut dengan kesenian wayang kulit di saat semua orang memalingkan kesukaannya pada konten-konten kekinian.

Mereka adalah orang-orang yang tetap tegar dan pantang menyerah ketika generasi penerus bangsa harapan mereka mengabaikan warisan budaya yang selama ini mereka jaga dan lindungi.

Mereka adalah orang-orang yang rela mencurahkan hati, jiwa, raga, waktu, bahkan uangnya demi mempertahankan seni wayang kulit, membuat wayang kulit, menggelar pertunjukan meski penontonnya tidak sebanyak jaman dahulu.

*

Sebenarnya, ada banyak seniman dan budayawan yang ikut berperan aktif dan memiliki andil yang besar dalam menjaga keberlangsungan wayang kulit di Indonesia. Namun, dalam thread kali ini, saya khusus membahas beberapa tokoh dari Mojokerto.

Lalu, siapa sajakah mereka? Bagaimana sepak terjang mereka dalam menjaga keberlangsungan kesenian wayang kulit? Berikut saya tulis demi GanSis. So sweet kan, saya?! Wkwk.


1. Gus Thon



Gus Thon adalah seorang pengusaha yang juga seorang budayawan di Kabupaten Mojokerto. Ia memiliki kepedulian yang amat besar terhadap seni budaya Jawa wayang kulit.

Hebatnya lagi, ia belum lama ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) setelah menggelar pagelaran wayang kulit selama 7 malam secara virtual ditengah Pandemi COVID-19.

Di mulai dari tanggal 19 hingga 25 Agustus 2020 di Gedung Yayasan Ngesti Gondo komplek Pesarean Eyang Djugo, Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur.

Tapi, tunggu dulu, Gaes! Kalian harus tahu, apa yang melatarbelakangi pagelaran selama 7 malam tersebut. Ternyata, niatnya sangat mulia, yaitu untuk memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-75 sekaligus melestarikan budaya dengan wayang. Inilah yang disebut cinta tanah air!.

Masih ada lagi alasan lainnya lho, Gaes! Ia ingin membantu teman-teman pelaku seni wayang kulit yang terdampak ekonomi akibat pandemi sehingga tak ada pemasukan sampai-sampai harus menjual barang.

Sebaai pemrakarsa pagelaran tersebut tentunya banyak yang Gus Thon korbankan, termasuk biaya pelaksanaan yang tak mungkin kecil. Namun, tanpa diduga, niat tulusnya justru membuahkan 3 tiga Rekor Dunia sekaligus dari MURI dan LEPRID. (sumber)

Saya percaya, Gaes! Banyak yang sudah diberikan Gus Thon dan pasti waktunya tidak sebentar. Namun, niatnya begitu tulus tanpa pernah tahu bahwa dirinya akan mendapatkan hasil yang membanggakan atas segala daya dan upayanya selama ini.

Sungguh, tak ada yang sia-sia dengan berbuat baik, terlebih untuk negara. Penghargaan hanyalah sebuah bonus.


2. Senjoyo dan Gubug Wayang Mojokerto

Sama seperti Gus Thon, Senjoyo juga seorang pengusaha Mojokerto sekaligus tokoh budayawan yang memiliki beberapa koleksi wayang.

Dengan berjalannya waktu, Bapak Senjoyo beserta Komunitas yang menamai dirinya sebagai Yensen Project akhirnya bersama mendirikan sanggar Gubug Wayang Mojokerto.

Didirikannya sebagai bentuk kecintaannya terhadap budaya bangsa sekaligus negara Indonesia agar tetap dijaga, dikenang dan bisa dilestarikan. Sanggar Gubug Wayang Mojokerto awalnya digunakan secara pribadi oleh pemilik dan rekan dekatnya.

Namun dengan banyaknya koleksi, maka dikembangkanlah menjadi bisnis dan dibuka untuk umum. Gubug Wayang Mojokerto memiliki koleksi wayang dalam jumlah yang sangat banyak. (sumber).


3. Setu

Setu seorang Seniman sekaligus Dalang. Beliau juga ikut terjun dalam pengembangan Sanggar Gubug Wayang, memperkenalkannya kepada teman atau relasinya sesama seniman (sumber).


4. Mbah Pit Asmoro

Di Jawa Timur ada kesenian wayang kulit yang mulai hilang keberadaannya. Namanya, wayang kulit Jekdong pesisiran. Wayang Jekdong adalah teater tuturan yang saat dipentaskan akan dibuka dengan iringan kepyang, kendang, dan gong.

Saat ketiga alat musik itu dibunyikan bersamaan, akan memunculkan bunyi 'jek dong'. Wayang Jekdong sudah berusia lebih dari 100 tahun. Wayang Jekdong punya gaya pementasan khas yang disebut suluk'an.

Suluk'an adalah tembang bahasa Jawa yang berisi pujian dan mantra-mantra. Pagelaran wayang Jekdong dibuka dengan 'pelungan' atau doa yang dibaca berirama oleh dalang.

Gaya wayangan Jekdong yang seperti itulah yang dikenalkan oleh Mbah Pit Asmoro, seniman asal Mojokerto yang menciptakan pakem berupa Gending Gondokusumo.

Saat itu banyak dalang dari berbagai wilayah di Jawa Timur yang berguru kepada Beliau. Setelah menyerap ilmu, para dalang pun kembali ke daerah mereka masing-masing dan membuat modifikasi sesuai kultur dan kearifan lokal di wilayahnya.

Dari penyesuian itulah wayang Jekdong pesisiran beralih ke gaya Jekdong populer ([URL=. [url]https://m.kumparan.com/amp/beritaanaksurabaya/cerita-danar-dwi-lestarikan-wayang-langka-rela-beli-kulit-kerbau-dari-sulawesi-1toWFObm3RF]sumber[/url][/URL])


5. Anom Sudarmaji


[URL=[URL=https://www.google.com/amp/s/daerah.sindonews.com/beritaamp/850848/23/menengok-wayang-kulit-jumbo-ukuran-3-meter]sumber[/URL]]sumber[/URL]


Di Mojokerto, ada seorang dalang sekaligus pembuat wayang kulit yang sangat piawai. Beliau warga Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo. Namanya, Anom Sudarmaji. Beliau membuat wayang kulit jumbo dengan ukuran tiga meter.

Membuat wayang kulit ukuran jumbo agar menjadi lebih menarik dan berkesan sehingga banyak masyarakat menjadi suka untuk menonton wayang kulit (sumber).

*

Sebenarnya, masih ada beberapa seniman Mojokerto yang ingin saya masukkan tapi keterbatasan waktu membatasi saya.


Wayang menurut saya pribadi adalah sebuah pertunjukan tradisional yang sarat akan ajaran moral dan budi pekerti luhur, memberi pengajaran berharga akan kehidupan, sebagai perisai untuk melindungi diri dari kontaminasi budaya asing yang buruk, filter dari budaya-budaya asing yang tak sesuai dengan pribadi bangsa kita.


Sebenarnya kesenian ini nyaris punah. Sangat memalukan tapi harus saya akui bahwa saya sendiri pun tidak pernah menonton karena tidak adanya bimbingan sejak kecil baik dari lingkungan rumah, sekitar maupun sekolah karena saya berasal dari Sumatera Selatan.


Sudah waktunya generasi muda mulai saat ini lebih mengenal dan mencintai wayang, salah satunya dengan menonton secara langsung dan memperoleh bimbingan sebelum menonton agar lebih memahami isi pertunjukan.




emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

"Demikian thread TS."

emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

Quote:


Quote:


Lp
delia.adelAvatar border
delia.adel memberi reputasi
1
887
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Mojokerto
Mojokerto
icon
568Thread239Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.