lurikaAvatar border
TS
lurika
Penyesalan Terindah


17 Oktober 2018
Tepat dua tahun lalu kau menuliskan puisi itu
Puisi indah namun menyakitkan
Puisi dimana kamu menyatakan untuk menutup rasamu

Yah, aku tahu
Kala itu kesalahan ada padaku
Membiarkan dirimu kulepas begitu saja
Seakan kau tak berarti

Yah, memang benar itu adalah salahku
Menjauhkan diriku darimu
Lalu memilih dia yang akhirnya melepasku
Dengan segala kesendirian yang merajam

Diri ini salah!
Sangat salah!
Tak perlu! Dan
Tak penting ada pembelaan!


17 Oktober 2018
Tepat di malam itu kau memilih melepasku
Bukan karena kau tak ingin lagi bersama
Namun karena aku yang tak menghargai arti hadirmu

Aku yang tak tahu menahu akan rasamu
Memilih untuk diam saat kau pergi
Tanpa pencegahan
Tanpa ucapan selamat tinggal

Demi dirinya aku melupakan dirimu
Demi dirinya aku memaksa lepas dari genggamanmu
Dan karena dirinya aku terluka

Lalu setelah dua tahun berlalu
Aku merengek untuk kembali dalam puisimu
Mencari diriku yang dulu dalam puisimu
Namun sayang aku tak lagi ada

Tahukah kamu, Lelaki
Kamu adalah lelaki cerdas?
Ia cerdas!
Karena tidak menerimaku lagi
Dan aku hancur namun tak berkeping

Sebab egoisku ingin menarikmu
Lalu memaksamu untuk kembali
Karena dia telah melepasku
Persis seperti aku melepasmu

Mengertikah kamu
Sendiri ini membunuhku
Namun aku tak ingin tiada
Sebab dirimu kuyakini akan bersamaku. Lagi!

Namun sayang seribu kali sayang
Kau lelaki yang cerdas
Kau telah memilih puisi indah dan terjaga
Dan kau terlupa oleh hadirku

Lalu siapa puisi itu?
Puisi yang sanggup memikatmu
Memenjarakan penglihatanmu
Membunuh rasamu padaku

Siapa dia?
Bolehkah aku memakinya?
Oh tentu tidak boleh. Itu pasti jawabanmu.
Sebab kau menjaganya dengan cinta

Jujur saja aku masih ingin bernego
Aku takkan memaki
Tapi aku ingin menarik topeng manis itu dari dirinya
Agar kau tahu, dialah puisi terlarang

Sudahlah
Aku lelah dengan sendirinya
Untuk apa semua itu
Apa aku akan menjadi super women jika semuanya ku lakukan?

Tidak! Sungguh tidak!
Justru aku akan menjadi jalang tanpa harga diri
Lalu apa yang harus aku lakukan?
Menyesal? Baiklah.

Iya aku menyesal karena melepasmu
Namun aku tak akan mengganggumu
Aku ingin disini melihatmu dengannya
Bermain puisi dengan romantis

Menyesal?
Pasti!
Itu yang terasa dalam hati dan jiwaku
Itulah yang menghujam nadiku memaksa untuk berhenti berdetak

Tapi, tidak!
Kau mungkin lelaki yang cerdas
Namun kau tak pernah tahu
Diriku adalah wanita tangguh

Penyesalan ini menjadi indah
Sebab yang kusesali adalah dirimu
Bukan dirinya yang melepasku
Inilah akhirnya

Aku menyesal dengan indah.



Lurika
Takalar, 18 Oktober 2020

Sumber Gambar : Pinterest
Diubah oleh lurika 04-04-2021 13:31
bastianw17Avatar border
milsakaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.1K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
Poetry
icon
6.1KThread5.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.