betiatina
TS
betiatina
Punya Rumah Diantara Rumpun Bambu, Disambut Dengan Uji Nyali


Manusia memang selalu berdampingan dengan makhluk dari dunia lain, percaya atau tidak percaya, disadari atau tidak disadari, keberadaan mereka nyata adanya. Hal yang harus diperhatikan yaitu, menghargai dan tidak mengganggu. Lantas, jika mereka hadir ditengah-tengah kehidupan manusia, haruskah kita membalas kejahilan mereka yang telah mengganggu kita?

Pengalaman ini ane rasakan sejak tahun 2017, lebih tepatnya saat ane membeli rumah baru. Rumahnya dalam keadaan setengah jadi, dan belum ditempati sehingga kosong dalam beberapa tahun.

Rumah mungil itu terletak diantara rerimbunan pohon bambu, atau mungkin bisa disebut hutan bambu. Karena jumlahnya yang banyak menyerupai hutan. Jarak rumah tersebut dengan rumah yang lain juga cukup jauh, yaitu sekitar 50 hingga 100 meter yang juga dipenuhi pohon bambu.



Sebelum membeli, ane sempat melihat lihat kondisi rumahnya. Saat itu belum dipasang aliran listrik, sehingga rumah menjadi gelap dan terlihat mistis. Bahkan, seorang teman yang ikut memeriksa rumah, melihat sosok seorang wanita didalam rumah.

"Eh, pren kok itu ada seorang perempuan ya di dalem?" kata temen ane waktu itu.

"Sssttt, jangan berisik dong, ntar mereka terganggu." Suami terlihat biasa saja atas ucapannya temen.

Ane sebenarnya takut sih, tapi kata suami tidak apa-apa asal jangan diganggu.



Dalam kurun waktu satu tahun, rumahnya ane perbaiki, sekaligus dipasang listrik dan PAM. Barulah ane beserta keluarga pindah ke rumah ini. Acara pindahan diawali dengan berdoa dan tasyakuran bersama dengan beberapa tetangga dan saudara. Harapannya semoga rumah ini memberi banyak kebaikan untuk keluarga kami.

Kondisi lingkungan rumah masih dipenuhi pohon bambu di pekarangan. Karena pemilik pohon-pohon bambu itu adalah beberapa orang, maka permintaan ane untuk menebang dan membersihkan bambunya harus tertahan dulu. Lahan rumpun bambu yang ada adalah milik beberapa orang yang berdomisili di daerah berbeda. Lantas hanya beberapa rumpun yang tumbuh dipekarangan ane saja yang ditebang. Itupun tidak semua.



Sejak awal pindah rumah, ane tidak pernah keluar malam sendirian. Jika ada keperluan, ya suami yang keluar. Suami udah hafal dong kalau istrinya ini penakut tingkat akut.

Hari sudah gelap, saat pintu rumah ada yang mengetuk dan kami kedatangan tamu beberapa orang. Setelah berbincang sebentar, ane berniat membuat minum untuk tamu tapi ternyata gulanya habis. Ya sudah, ane terpaksa pergi ke warung untuk membeli gula.

Kugendong si kecil yang belum genap dua tahun. Nah, saat kami melewati rumpun bambu di belakang rumah, si kecil menunjuk kearah pohon bambu yang nampak gelap.

"Ada apa dik?" tanyaku pada si kecil.

"Itu lagi makan," jawab sikecil sambil tersenyum.

"Siapa dik yang makan?" aku bertanya tentang sosok yang mungkin dilihat sama anakku. Tapi bukannya menjawab, dia malah bertanya lagi.

"Dia makan apa bu?" pertanyaan kedua ini, meyakinkanku bahwa si kecil tengah melihat seseorang.

"Ibu nggak tahu nak, ayok kita pulang aja," bisikku lirih.

Ya Tuhan, tubuhku tiba-tiba menggigil, udara malam terasa dingin banget menerpa kulit. Ane yang aslinya penakut ini serasa sedang ikut kompetisi uji nyali. Untuk mengurangi rasa takut, ane menghafal doa apapun yang teringat saat itu, sambil berharap tidak ada makhluk apapun yang muncul, bisa pingsan ane nanti, kan repot.

Nyali ane yang ciut, memaksa kaki untuk berbalik arah dan segera pulang.

Suami heran, melihat ane pulang dengan tangan kosong dan muka pucat.

"Dik, kok cepet?" tanya suami padaku, dan kurasa pertanyaannya tak perlu dijawab.

"Tamunya diambilin air putih aja ya mas, ane ogah ke warung lagi." Ane berlalu dan membawa si kecil ke kamar. Sambil mengatur nafas yang tidak beraturan. Dalam hati ane masih bingung, kok di belakang rumah ada kek gituan ya.



Dari kamar terdengar suami yang asyik mengobrol dengan tamu. Canda tawa khas bapak-bapak ngerumpi mewarnai pertemuan mereka. Tak terasa waktu terus berjalan, pukul sembilan malam para tamu pamit pulang sekaligus mengajak keluar suami.

"Dik, mas pamit sebentar ya, tuh tamunya ngajak keluar."

"Ya boleh, tapi seperlunya ya mas, kalau urusannya kelar langsung pulang," ucapku.

Sebenarnya ane ingin menahan kepergian suami, tapi tidak enak hati dengan tamunya. Mengingat kejadian yang baru saja ane alami, membuat ane takut di rumah hanya bersama anak-anak saja.

Tubuh yang lelah, membuatku segera tertidur setelah rumah sepi. Sejak pindahan rumah, memang ane sangat lelah karena harus menata kembali barang-barang yang dibawa dari rumah lama. Apalagi, sambil mengurus dua anak sekaligus.

Tidur nyenyakku tiba-tiba terganggu oleh suara pintu yang berderit, tapi tidak terdengar suara motor kembali pulang. Beberapa kali kupanggil nama suami, tapi tidak ada yang menyahut.

Hatiku dag dig dug tidak karuan. Ingin keluar dari kamar dan memastikan, bahwa ada orang yang masuk rumah. Tapi langkahku terhenti oleh suara air minum yang dituang ke dalam gelas, diikuti suara pintu ditutup kembali.

Fix, itu adalah suara dari makhluk lain.

Bisa dong dibayangin gimana takutnya ane, ane langsung meringkuk di bawah selimut. Sambil ngedumel dalam hati karena suami tidak segera pulang.

Sekitar tiga puluh menit sejak ada suara aneh tadi, terdengar suara motor suami, nah mulai lega deh. Kejadian ini membuat ane bener-bener takut, dan hampir minta pindah rumah.

Hari berikutnya, ane lebih sering membaca ayat Alquran agar makhluk lain itu tidak mengganggu lagi.

Meski kadang masih terdengar suara aneh itu, tapi rasa takut ane sudah mulai berkurang. Karena ane yakin, makhluk itu ada dan jumlahnya banyak. Meski kita berdampingan tetapi memiliki dunia yang berbeda.

Itulah pengalaman ane beberapa tahun lalu yang masih terekam jelas dalam ingatan.

Sebenarnya ane juga masih penasaran dengan keberadaan mereka, apakah anak kecil yang masih belum memiliki dosa bisa melihat makhluk lain ya? Semoga rasa penasaranku terjawab di #Oktoberhantu.

Sekian cerita dari ane, semoga bisa membuat kita lebih hati-hati dalam bersikap. Agar tidak ada makhluk lain yang merasa terganggu.

End.

Sumber gambar. Dokpri
Sumber tulisan. Opini pribadi

BelajarBersamaBisa dan terimakasih
tien212700jacktrue83tormentor73
tormentor73 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
5.1K
55
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.