pienduttAvatar border
TS
piendutt
Aku Dan Lukaku (Kisah Nyata)


Aku dan Lukaku

Assalamu'alaikum, selamat pagi. Lama ya nggak ketemu emak Pie, biasanya selalu bikin thread horor. Maaf karena sibuk banget di penerbitan dan banyak naskah yang masuk. Jadi terbengkalai.

Hari ini mau bawain sebuah cerita asli dari narasumber yang ada, tetapi beliau minta identitas dan semua tempat disembunyikan.
Kita langsung saja.

Namaku Mira, Amira Setyaningsih ( nama samaran) aku wanita yang bekerja di Hongkong di area Kennedy town. Awal mula ketemu mbak pie, di Agent masih temen gitu. Seringnya aku curhat jadi pengen juga kalau kisahku ini ditulis dan di baca orang banyak. Agar menjadi pelajaran bagi setiap wanita.

Sudah dari 2 tahun yang lalu aku bekerja di negara yang memiliki tembok beton ini. Karena keuangan keluarga yang tidak memadai aku harus putus sekolah dan memilih menjadi pahlawan devisa. Berawal dari perkenalannku di salah satu akun sosial media dengan seorang pria asal Jawa. Sebut saja namanya Lukman ( samaran )

Dia pria yang baik dan perhatian. Kami sering berpapasan jika berkomentar di sosial media. Suatu hari dia meminta nomor telepon dan kuberikan begitu saja. Kami jadi sering bercakap-cakap dan menjadi lebih dekat.

Jangan salahkan cinta karena ia datang tanpa dipaksa.

Kami berdua jatuh dalam kubangan cinta dan menjalin asmara dengan status LDR. Namun, aku sangat mempercayainya. Lukman selalu mengingatkanku untuk Sholat, makan, mandi, minum obat dsb. Wanita mana yang tidak klepek-klepek saat diberi perhatian yang lebih.

Aku pulang untuk cuti dan tentunya menemui tambatan hati. Rindu ini tak dapat dibendung lagi. Karena sistem cuti di Hongkong setiap 2 tahun hanya 14 hari, ku habiskan hari-hariku bersama Lukman.

"Aku merindukanmu, Bunda," ujar Lukman dengan bibir yang bergetar.

"Aku juga, Yah." Aku memeluknya dengan erat. Walau kami belum menikah, tetapi kami menetapkan panggilan seperti itu.

Setelah 14 hari aku harus kembali ke Hongkong, berat hati ini meninggalkan sang pujaan hati. Padahal Lukman ingin segera menikahiku, tetapi aku menyuruhnya menunggu dua tahun saja. Aku harus mencari modal dan memperbaiki rumah milik ibuku yang akan kutinggali bersama Lukman nanti.

"Jangankan dua tahun, 200 tahun pun aku akan sabar menunggumu," ujarnya dengan senyum yang mempesona hati.

Aku terlena untuk kesekian kalinya.

Akhirnya dua tahun terlewatkan begitu saja, tetapi suatu hari Lukman tidak ada kabar. Biasanya dia akan mengirim pesan atau telepon.

Apa mungkin kuotanya habis, padahal aku sering membelikan untuknya tanpa di suruh. Aku mencoba menunggu beberapa hari tanpa kabar dari Lukman. Namun, tiba-tiba ada satu photo yang di share seseakun sosial media yang membuat mataku tercengang. Itu adalah photo pernikahan Lukman dengan seorang wanita. Dan aku sangat mengenal wanita yang bersanding dengannya itu.

Dia adalah Agnesia, teman SMA-ku dulu. Bagaimana mungkin bisa seperti ini? Apa yang salah dengan semua ini? Kenapa Lukman begitu tega padaku? Apa salahku padanya? Ya' semua pertanyaan itu menggelayuti pikiranku.

Kucoba menelepon nomor Lukman dengan pulsa biasa dan akhirnya di angkat. Namun, sebelum aku berucap. Seseorang diseberang sana berbicara.

"Assalamu'alaikum, siapa, ya?"

Suara seorang wanita dan aku yakin itu Agnes. Lidahku terasa kaku dan tak bisa berucap.

"Siapa Bunda?"

Kudengar lagi suara seorang lelaki yang tak pernah bisa kulupakan. Tega-teganya Lukman memanggil wanita itu dengan sebutan yang sama denganku dulu. Hancur hati ini berkeping-keping layaknya karang yang dihempaskan ombak. Aku segera mematikan panggilan dan tersungkur di bawah ranjang. Cacian dan umpatan aku lontarkan pada mereka berdua yang membuatku seperti ini.

Setahun kemudian, aku sudah melupakan Lukman. Aku melupakan pria yang menelantarkan hatiku begitu saja. Lalu kudengar kabar Lukman bercerai dengan istrinya yang ketahuan selingkuh. Pria itu mencoba menghubungiku kembali dan ingin memperbaiki hubungan seperti dulu.

"Hah! Kau kira aku sampah yang bisa kau buang lalu kau pungut lagi!" pekikku padanya saat di telepon.

"Aku minta maaf Mira, dulu aku khilaf. Aku masih mencintaimu Mira, kembalilah padaku."

"Sampai matipun aku tidak akan pernah kembali padamu!"

Tut, tut, tut! Kumatikan panggilan dan kubuang jauh ponsel itu.

Kini aku tahu bahwa Allah SWT sedang mengujiku. Dengan mendatangkan Lukman lalu mengambilnya. Kini aku tahu mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus diperjuangkan. Pria seperti Lukman tidak pantas mendapatkan hati dan cintaku yang tulus ini.

Setelah aku pulang ke Indonesia, seorang pria datang ke rumah dan melamarku. Diam-diam pria itu sudah lama menyukaiku. Tak menunggu lama kuterima lamaran darinya. Karena cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Benar saja, kini aku sudah berbahagia dengan suami dan juga putri kecilku.

Terimakasih untuk Emak Pie yang mau menulis kisah ini dan membuatnya lebih rapi. Semoga Allah melimpahkan rejeki pada Emak dan seluruh jajaran LSP. Amin yarobbalalamin 😍


Sumber : opini pribadi
Akun : @piendutt



Diubah oleh piendutt 16-10-2020 01:35
berodinAvatar border
OkkyVanessaMAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.