lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Tidak Mau Indonesia Jadi Bangsa Kacung!? Lakukan Hal-Hal Berikut!


Quote:





Spoiler for Sumber berita asli:


Peringatan, ancaman, atau usaha memanas-manaskan rakyat Indonesia? Tergantung dari sudut pandang siapa yang melihat, ucapan tentang resiko Indonesia akan jadi bangsa kacung itu bisa dimaknai berbeda-beda pula.


TS bukan politikus, tidak tergabung pada partai politik tertentu dan juga bukan bagian dari fans tokoh politik tertentu. Kagum dengan tokoh tertentu pasti ada, tapi tidak fanatik. Benci dengan tokoh politik tertentu juga pasti ada, tapi sekali lagi tidak sampai fanatik. (Moga-moda dihindarkan dari fanatisme pada tokoh tertentu).


Jadi TS ingin membahas tentang bahaya akan kemungkinan Indonesia menjadi bangsa kacung se-obyektif mungkin.


1. Definisi bangsa kacung itu sebenarnya bangsa yang bagaimana?
Definisi bangsa kacung itu yang bagaimana sih? Kadang yang mengesalkan dari politikus itu kan begitu itu, melempar jargon yang definisi dan kriteria-nya tidak jelas.

Jarang (atau mungkin malah tidak ada) ada politikus yang melempar jargon seperti seorang ilmuwan melemparkan sebuah teori. Jelas definisi dan kriteria-kriterianya.


Kapan disebut bangsa kacung?


Apakah seperti Thailand, Vietnam, India dan Cina bisa disebut bangsa kacung? Karena seperti kita ketahui banyak perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika yang melemparkan proses produksi barang buatan mereka ke negara-negara lain seperti Cina, Vietnam, dll.


Kenapa?


Karena biaya produksi yang lebih murah.


Alhasil negara-negara itu pun, rakyatnya bekerja jadi buruh di pabrik-pabrik perusahaan Eropa dan Amerika Serikat, dengan bayaran yang lebih murah jika dibandingkan dengan buruh-buruh di Eropa dan Amerika Serikat.


Apa karena itu kemudian mereka disebut bangsa kacung?


Atau yang dilihat dari persentase kepemilikan usaha-usaha di dalam negeri? Sekarang berapa perbandingannya antara investasi dari luar, dengan investasi dari dalam negeri, sebelum menjadi bangsa kacung?


Atau definisi bangsa kacung itu dilihat dari berapa persentase rakyat yang bekerja sebagai buruh, sebagai karyawan, dibandingkan dengan persentase rakyat yang menjadi pemilik usaha? Gitu?


Tolong para politikus yang mengancam Indonesia jadi bangsa kacung, berilah definisi yang jelas.


Jangan juga baca puisi. Kalau ngomong mall-mall itu bukan punya si tole, bro, emang dipikir orang-orang top macam Jusuf Kalla, Luhut, Megawati, dll itu bukan orang pribumi?


Jadi silahkan melontarkan jargon, tapi tolong diperjelas definisi dan kriterianya. Kapan bisa dikatakan bukan bangsa kacung.


Apalagi seorang profesor, tentu mengerti apa itu konsep teori ilmiah, salah satunya adalah falsifiabilitas, artinya pernyataan atau teori itu punya parameter-parameter yang jelas, sehingga bisa dibuktikan benar atau tidak benar.

Karena belum ada definisi yang jelas, maka saya terpaksa menggunakan definisi saya sendiri tentang bangsa kacung.

Bangsa kacung ya artinya, kalau bangsa itu mayoritas, cuma menjadi kacung bagi bangsa luar. Anggaplah begini, kalau 80% rakyatnya bekerja untuk perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki orang asing, maka bangsa itu jadi bangsa kacung.

TS yakin, banyak yang tidak setuju dengan definisi ini, tapi kalau tidak ada definisi yang jelas, sulit untuk meneruskan tulisan ini. Jadi ya terpaksa, TS pakai definisi ini, karena mereka yang melontarkan jargon-jargon ini, kebanyakan tidak punya definisi yng jelas.



2. Apakah Indonesia menjadi bangsa kacung itu sesuatu kemungkinan yang nyata?

Menurut TS kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Bukan sesuatu yang tidak mungkin. TS memang bukan ekonom dan tidak memiliki data-data yang lengkap.

Namun, dalam kondisi di mana orang asing bisa ikut membeli saham perusahaan Indonesia, secara teori, kemungkinan itu ya dimungkinkan untuk terjadi. Apalagi dengan situasi Indonesia yang tertinggal dalam hal teknologi dan inovasi. Rasanya cukup besar kemungkinan situasi di atas akan terjadi.

Gampangnya saja bayangkan, apa mungkin kalau yang menemukan teknologinya itu orang Amerika, yang memiliki inovasi tentang sebuah produk itu orang Amerika, lalu tiba-tiba perusahaannya jadi milik orang Indonesia? Iya mungkin kalau negaranya itu kekurangan modal, sehingga harus "menjual" orang-orang pandai dan berbakatnya keluar negeri.

Jadi agak sulit untuk kemudian kita untuk menghindar dari menjadi bangsa konsumen, yang ujung-ujungnya bisa berhasil jadi bangsa kacung (menurut definisi di atas).

3. Sekarang masuk ke bagian terakhir dari trit, yaitu yang menjadi judul dari trit.

Kalau memang kemungkinan itu nyata, maka bagaimana caranya supaya kita terhindar dan tidak menjadi bangsa kacung?

Dalam bayangan saya, kalau saya jadi pemerintah, caranya adalah dengan mendorong agar rakyat bangsa ini jangan menjadi buruh.

- Berikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan gratis (program pemerintah) bagi mereka yang ingin memulai UMKM.
- Berikan insentif yang lebih besar bagi masyarakat yang ingin membuka usaha sendiri, menjadi enterpreneur, dll.
- Permudah syarat-syarat membuka usaha.
- Perbaiki tingkat pendidikan.
- Beri insentif untuk riset-riset yang mengejar ketinggalan kita dalam sisi teknologi.

Yang bukan menjadi cara untuk menghindar dari nasib menjadi bangsa kacung adalah : memberi insentif pada masyarakat untuk menjadi buruh. Semakin enak kehidupan jadi buruh, artinya semakin banyak orang yang akan memilih untuk hidup jadi buruh.

Kalau jadi enterpreneur dengan segala resiko dan stress yang dihadapi, hasilnya sama atau cuma sedikit lebih baik daripada jadi buruh, ya orang milih jadi buruh.

------------

TS bukan politikus, bukan orang yang ngerti ekonomi, dsb; jadi bisa saja banyak salah dalam melempar opini.

Silahkan dikritik habis-habisan.
Daniswara92Avatar border
suteragordynAvatar border
viniestAvatar border
viniest dan 44 lainnya memberi reputasi
43
6.6K
220
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.