-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ada seorang anak, masih kecil dilihatnya dari sudut pandang orang lain.
Sudah besar, iya.. itu yang ia yakini dan pahami, karena sudah banyak yang ia lalui, termasuk memasuki kehidupan kedua ini.
Katanya, mimpinya akan terwujud, semuanya, tanpa ada celah yang tidak terisi oleh kecewa dan hampa, karena gagal dan sakit kembali menyapa.
Nyatanya, berbeda. Selalu saja, ada rasa dimana roda kehidupan berputar ke arah bawah.

Anak laki-laki tersebut, merasa hari ini berbeda.
Hawa kota hujan yang biasa dilaluinya berbeda, begitupun kejutan yang ia dapatkan di kota satelit tempatnya singgah sebelum menuju kota hujan.
Penyihir baik pengabul mimpi yang ia temui satu bulan lalu dari kota hujan, yang menawarkan sejuta mimpi dan keindahan dunia, pun terasa berbeda.
Sambutan permen yang biasa di dapatkan anak tersebut, hilang.
Kehangatan yang ditampilkan penyihir tersebut kepada dunia, kehangatan mereka yang membuat anak bangga, karena memiliki penyihir sebagai pelindung dan penyayangnya, hilang.
Sang anak berpikir, mungkin penyihir mempunyai tugas lain yang lebih besar.
Atau, penyihir tersebut mungkin sudah mulai bosan, mengasuh anak laki-laki tersebut.

Sejuta pernyataan dan pertanyaan timbul, dengan satu premis yang sama,

Semua... berbeda.