Salam creepybuat para Agan dan Sista kaskuser sekalian, semoga kabar para GanSis semuanya sehat semua kecuali kantongnya.

Kali ini Sambelterasi052 akan membahas tentang topik creepy yang mana lanjutan dari artikel sebelumnya "WOW Ternyata begini cara mengindentifikasi mayat, ini ciri-ciri biologisnya". Dimana dalam arti membahas tentang ciri-ciri fisik tubuh ketika sudah mati.

Dan thread ini akan membahas tentang sistematis prosedur otopsi forensik guna untuk mencari fakta Kematian suatu mayat.

🔥Baca juga: Bikin ngiler, Pacar Neymar Natalia Barulich umbar foto seksi di Instagramnya

Tindakan forensik itu dilakukan setelah investigasi TKP yang memiliki kejanggalan dalam kematian korban. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengetahui identitas korban dari DNA (bila mayat sudah busuk atau tinggal tulang), tindakan medis otopsi jenazah juga mencari tau penyebab dari kematian dan perkiraan waktu lama kematian.


Tujuan lainnya merupakan untuk untuk mengetahui asal mula kejadian, dengan observasi tanpa menyentuh jenazah dengan cara apapun. Dalam kasus kematian semua laporan dibuat secara detil selama pemeriksaan orang mati berlangsung.

Hal ini disebut sebagai "laporan pemeriksaan kematian". Laporan ini dapat dibuat sebagai laporan tersendiri atau sebagai laporan bersama yang disebut sebagai laporan eksplorasi dan inspeksi mayat.

Selain temuan yang dilihat dan diidentifikasi dalam laporan, tidak adanya jejak yang diharapkan juga tertulis. Laporan ini ditandatangani oleh jaksa, juru tulis/notulen yang menulis laporan dari awal kejadian biasanya yang nulis dokter atau pegawai Medis.

🔥Baca juga: Gara-gara ingin payudara montok, eh malah jadi bernana trus diamputasi deh

Identifikasi menjadi prioritas utama dalam pemeriksaan kematian mayat, pertama-tama identifikasi dilakukan berdasarkan catatan resmi. Ini disebut "identifikasi forensik" identitas orang tersebut harus secara jelas disetujui oleh keluarga kandung, kerabat atau kenalannya, dengan menandatangani berkas-berkas persetujuan yang sah.

Jika seseorang yang mengetahui dan mengenali jenazah serta penyebab kematian misalnya karena sakit, mati karena kecelakaan, maka proses "identifikasi jenazah" tidak dapat dilakukan.


Penyelidikan forensik dilakukan bila ada kejanggalan kematian dan untuk mengetahui identitas mayat, poin penting dari tujuan forensik adalah mencari;
1. Apakah kematian terjadi (fakta dilapangan)
2. penyebab kematian
3. Waktu kematian
4. Identitas medis jenazah.

Perlu diketahui jika mayat yang tidak teridentifikasi data dirinya maka harus disimpan di tempat yang sesuai kurang lebih selama dua minggu, dan jika tidak ada keluarga yang mencari atau mengetahui dan mengenalinya selama dua Minggu, maka akan dimakamkan oleh pemerintah setempat atau pihak Rumah Sakit.

Hal-hal yang perlu dilakukan pemeriksaan pada mayat adalah;

1. Pemeriksaan pakaian:


Ciri - ciri pakaian harus terlebih dahulu didefinisikan secara umum, kemudian semua jenis sobek-sobekan baju apakah rusak akibat peluru dari senjata api, pisau dan sejenis alat tajam dan runcing lainnya, kemudian debu yang tertinggal dibaju, lumpur, pecahan kaca, darah, noda seperti sperma, rambut, serat, muntahan, sisa cat.

🔥Baca juga: WOW Ternyata begini cara mengindentifikasi mayat, ini ciri-ciri biologisnya

Temuan tersebut harus diidentifikasi dengan penomoran, semua jenis benda asing harus dilindungi dan sampel harus dikumpulkan dengan metode yang sesuai.

Pakaian pada jenazah dapat memberi petunjuk tentang situasi sosial seseorang, pekerjaan, waktu kematiannya. Ini juga merupakan tanggung jawab dokter untuk menjaga pakaian orang yang dibawa ke rumah sakit karena cedera, yang dirawat di sini atau yang meninggal. Kerugian sebesar itu dapat dikembalikan kepada dokter dengan tuduhan "mengaburkan bukti pidana".

2. Keputusan otopsi:


Tidak mungkin secara ilmiah untuk menentukan penyebab pasti kematian dengan penyelidikan forensik dan pemeriksaan eksternal tubuh dalam kasus forensik, kecuali untuk beberapa kasus yang sangat terbatas.

Lebih dari satu orang mungkin memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam kematian dengan melakukan tindakan forensik. Dalam kondisi ini, satu-satunya metode untuk menghapus, mengungkap fakta sebenarnya, dan memecah kan pemikiran spekulatif adalah dengan melakukan mengautopsi jenazah maka penyebab kematian bisa dilakukan uji forensik dengan pemeriksaan di laboratorium.

🔥Baca juga: Gile bener, Pria ini beli tanah di bulan untuk hadiah pernikahan

Di beberapa negara di dunia, penguburan mayat janggal tanpa otopsi forensik dianggap sebagai kejahatan. Untuk alasan ini, meskipun secara teoritis direkomendasikan untuk membuat keputusan otopsi dalam semua jenis kematian yang janggal dan mencurigakan.


Jika dokter memutuskan untuk melakukan otopsi, tetapi jaksa tidak menganggapnya perlu; Dalam kasus seperti ini, permintaan otopsi harus dicatat dalam laporan pemeriksaan kematian.

Terlepas dari permintaan dokter untuk diautopsi, jika penuntut (keluarga) menganggap tidak perlu, maka keluarga harus menceritakan riwayat mayat apakah karena sakit harus bisa menunjukkan diagnosa dokter, bila sakit dirumah karena lansia butuh informasi lanjut dari warga sekitar hal ini bila kematian dirasa janggal saja.

Namun hal itu jarang sangat jarang dilakukan otopsi karena tidak ada keluarga yang menuntut, terkecuali mayat ditemukan tergeletak ditempat tak wajar, mungkin pihak keluarga akan minta penyelidikan.

📖Baca selanjutnya di halaman kedua


Referensi:
1. hukumonline.com /ulasan Hasil web Forensik dan Ruang Lingkupnya Dalam Mengungkap Tindak Pidana

2. digilib.uin-suka.ac.id/TINJAUAN UMUM PEMERIKSAAN FORENSIK

3. repository.ub.ac.id /Peran Ahli Forensik Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia