Kaskus

Hobby

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cherleviAvatar border
TS
cherlevi
Curi Kain Kafan Untuk Belajar Ilmu Panglimunan dan Kekebalan
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Kain kafan yang dicuri dari jenasah yang meninggal pada hari-hari tertentu diyakini menyimpan kekuatan. Beberapa waktu lalu warga salah satu dusun di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur geger. Pasalnya makam Mbah Kamit, salah seorang warga di desa tersebut yang baru saja meninggal, di bongkar dan dicuri kain kafannya. Dugaan adanya keterkaitan dengan laku ritual sesat segera merebak di tengah-tengah warga.

Dugaan ini cukup masuk akal, sebab hari meninggalnya Mbah Kamit bertepatan dengan hari Selasa Kliwon atau dalam tradisi masyarakat Jawa disebut dengan hari Anggoro Kasih. Dalam masyarakat Jawa, hari tersebut adalah salah satu hari keramat selain Jumat Kliwon. Di mana pada saat itu kekuatan gaib yang menyelimuti dunia ini tengah berlipat-lipat.

Maka dari itulah, pada hari-hari ini para penganut aliran Kejawean akan selalu mengadakan serangkaian ritual. Tujuannya tak lain adalah untuk semakin meningkatkan kekuatan batin yang mereka miliki. Sebab dengan begitu mereka akan bisa semakin mudah mengadakan kontak batin dengan para penghuni dunia lain.

Demikian juga dengan orang yang meninggal pada hari tersebut. Ada keyakinan bahwa orang tersebut akan memancarkan sebuah kekuatan gaib yang bisa membuat siapa saja yang mndapatkan beberapa benda miliknya menjadi sakti. Apalagi bila orang yang meninggal tersebut semasa hidupnya dikenal sebagai orang yang memiliki kesaktian atau memiliki pusaka yang bisa membuatnya memiliki kemampuan lebih.

Hal ini pula yang terjadi pada kasus pencurian kain kafan Mbah Kamit. Usia Mbah Kamit yang mendekati satu abad saat dia meninggal membuat banyak orang yang menduga kalau pria ini memiliki simpanan ilmu kesaktian dalam dirinya. Apalagi semasa hidupnya, Mbah Kamit dikenal sebagai orang yang suka melakukan tirakat.

Dari hasil deteksi gaib yang saya lakukan, Mbah Kamit pernah memasang susuk pada kakinya. Hal ini memang biasa dilakukan oleh masyarakat petani zaman dulu, terutama yang tinggal di daerah pegunungan. Tujuannya adalah menambah kekuatan pada kakinya untuk digunakan berjalan jauh, baik saat pergi ke sawah maupun saat pergi ke pasar untuk menjual  hasil pertanian.

Dari energi yang saya tangkap, saya menduga kalau Mbah Kamit memiliki susuk di kakinya. Ini setelah saya merasakan adanya kekuatan yang memancar dari sekitar bagian kaki. Dan agaknya hal ini ditanggapi secara berlebihan oleh si pencuri kain kafan. Sehingga kemudian dia mengambil kain kafan pembungkus jasad Mbah Kamit. Apalagi, Mbah Kamit meninggal tepat pada hari Selasa Kliwon.

Terkait dengan ritual pencurian kain kafan, ritual seperti ini memang ada dan telah biasa dilakukan  oleh mereka yang tengah memperdalam ilmu kesaktian tertentu. Umumnya kain kafan ini nantinya akan dijadikan jimat yang bisa meningkatkan kekuatan atau kesaktian dari orang yang memegangnya.

Segala ilmu bisa didapatkan dengan kain kafan tersebut. Namun pada umumnya ritual ini sering dilakukan oleh mereka yang memiliki niat jahat, terutama para maling. Sebab dengan menyimpan atau memakai jimat dari kain kafan ini akan memudahkan pekerjaannya.

Hanya saja untuk bisa mendapatkan manfaat dari kain kafan tersebut tidak semua orang bisa. Sebab diperlukan serangkaian ritual khusus agar kekuatan yang terpendam dalam kain tersebut bisa dibangkitkan.

Tanpa adanya ritual khusus yang menyertai, maka kain itu tak akan memiliki kekuatan apapun. Sehingga akan sia-sia saja upaya keras yang dilakukan oleh si pencuri untuk mendapatkan kain tersebut.

Ritual ini sendiri adalah warisan para warok dari daerah Panekan, Magetan. Pada saat itu ritual ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan ilmu kebal yang dimiliki oleh si warok. Namun dalam perkembangannya, ritual ini bisa diarahkan untuk mendapatkan berbagai ilmu lain tergantung niat awalnya.

Para warok dulu menggunakannya agar dia semakin kebal. Tapi selain itu, ritual ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan ilmu yang lain seperti panglimunan yang bisa membuat diri kita seolah-olah menghilang. Lalu ilmu pambungkeman yang bisa digunakan para politisi untuk membungkam mulut lawan-lawannya. Selanjutnya bisa juga untuk media memikat lawan jenis.

Ritual awal adalah ritual terpenting agar seseorang bisa mendapatkan kekuatan dari kain tersebut. Sebab bila pada awalnya sudah salah, maka jangan harap pelaku ritual bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Adapun ritual yang harus dilakukan pada awalnya adalah penerapan ilmu yang biasa disebut dengan Ilmu Bandung Bondowoso. Tujuan dari ilmu ini adalah untuk membangkitkan arwah jenazah agar pelaku bisa meminta izin secara gaib untuk mendapatkan kain kafan tersebut.

Dengan mendapatkan izin tersebut, maka kain kafan yang diambil akan benar-benar telah menyimpan kekuatan dari orang yang dikuburkan. Sehingga kemudian pelaku tinggal melakukan pemolesan agar kain kafan itu bisa benar-benar bermanfaat. Untuk bisa mendapatkan Ilmu Bandung Bondowoso sendiri tidaklah mudah. Dan ilmu ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah memiliki ilmu tinggi seperti para warok.

Rapal mantra dari ilmu inilah yang kemudian akan membangkitkan jenazah secara gaib, jadi bukan bangkit sungguhan. Hanya kekuatan gaibnya saja. Selanjutnya makam dilangkahi sebanyak tiga kali sambil menahan napas. Dan pada langkah terakhir kaki dihentakkan ke tanah sambil menyebut nama jenazah sebanyak tiga kali agar kekuatannya bisa bangkit. Baru setelah itu makam dibongkar dan kain kafan diambil.

Pada dasarnya tidak perlu seluruh bagian kain kafan diambil seperti yang terjadi pada kasus pembongkaran makam Mbah Kamit. Sebab cukup hanya mengambil salah satu kain pengikat yang ada di tiga bagian tubuh jenazah saja. Ilmu yang diharapkan bisa diperoleh.

Dan bagian yang paling sering diambil adalah pengikat kepala dan pengikat badan. Khusus untuk hari Selasa Kliwon, seharusnya si pencuri cukup mengambil bagian pengikat badan saja. Sebab pada saat itu kekuatan terbesar dari kain kafan terletak pada bagian tengah.

Selasa bisa disamakan dengan rasa. Dan jika bicara rasa, jelas hal ini terletak di bagian dada. Sehingga bagian yang diambil saat itu haruslah bagian pengikat badan. Bagian ini akan sangat cocok untuk menjalankan laku penyempurnaan ilmu kebal, serta pengasihan. Sedangkan bila Jumat Kliwon, bagian terkuat adalah pada kepala. Makanya kain pada bagian ini akan ampuh untuk ilmu panglimunan dengan cara diikatkan di kepala.

Untuk ilmu kebal, kain kafan itu bisa digunakan sebagai sabuk. sedangkan untuk pengasihan dan pelet, kain tersebut digunakan untuk membungkus sepasang bunga kantil. Bungkusan itu selanjutnya dikubur di makam orang yang berlawanan jenis dengan pelaku. Saya berani menjamin jika kekuatan ilmu ini lebih dahsyat dari ilmu pelet manapun. Hanya ilmu ini termasuk ilmu hitam, dan tingkat kesulitannya sangat tinggi, makanya jarang orang yang melakukannya. Jadi sebaiknya jangan dilakukan dan hanya untuk menambah pengetahuan saja.

 

Wassalam.
adhityap662872Avatar border
adhityap662872 memberi reputasi
1
1.5K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
KASKUS Official
15.7KThread11.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.