Kali ini cerita pas waktu malam hari gansis, pokoknya nikmatin aja lah, cuss

Di hari itu, maunya sih kita sekeluarga cari makan di luar. Ya paling tidak sekali sebulan kita makan di restoran gitu. Soalnya tidak setiap hari kita bisa bercengkrama bebas seperti ini, ada yang sibuk ngurus kerjaan, sibuk ngurus anak dan juga ada yang masih sekolah di luar kota. Nah, di sepanjang perjalanan, kita bercanda bareng gitu, bercanda sambil foto-foto gak penting fitu hahahaa, sementara khusus kakak tertuaku dan ayahku yang lagi nyetir mobil lagi bicara sesuatu, entah, mungkin lagi cari tempat restoran yang enak, hahaha. Beberapa menit kita nungguin pesanan yang cukup lama, aku coba bicara ke ibu, aku bilang kalo lemari dikamarku sudah rusak dan butuh ganti baru, ya maklum kayunya udah banyak yang lapuk, takutnya nanti malah bisa jadi patah kayunya. Ya memang sih lemari kamarku udah sangat tua mungkin hampir setua umur kakek yang juga penghuni pertama rumahku saat ini. Dan akhirnya ibuku coba bilang deh ke bapak, setiap kali kita beli sesuatu, kita wajib bilang sama ayah, ya soalnya beliau kepala keluarga jadi harus tahu perabot rumah yang diganti atau ditambah yang baru, "Eh pak, lemari yang di kamar adek udah rusak kayaknya." tanya ibu ke ayah. Lalu ayahku menjawab, "Oo begitu, iya nanti ayah beliin sekalian setelah kita makan." 


Selang beberapa jam, akhirnya nggak lama aku dibelikan deh lemari dari salah satu tukang kayu kenalan dari teman kantor ayah di kota. Sebenarnya, waktu itu sudah maghrib, pikirku besok saja kita belinya di toko perabotan, tapi memang mungkin sifat ayahku yang apa-apa harus diselesaikan saat itu juga, mungkin juga karena besok ayahku ada jadwal kantor yang padat. Padahal aku sempet bilang "Yah, kenapa nggak besok aja kalo cari lemarinya, udah maghrib soalnya, langit udah mulai gelap." Ayahku langsung menjawab "Dek, kalo besok ayah nggak bisa nganter soalnya bapak mau ke luar kota. Kalo nggak sekarang beli lemarinya mau kapan lagi, toh lemarimu sudah rusak gitu." Mmmmmm, ya udah deh kalo gitu mau gimana lagi kalo emang itu yang ayah mau. 


Aku sempet ragu soal tempat ini, soalnya waktu aku lihat toko ini itu nggak hanya jual lemari saja, tetapi ada pernak-pernak yang asing bagiku, letak tempat ini juga agak jauh dari ramainya kota, bentuk rumahnya itu seperti rumah kayu yang kayunya itu mengkilap ditambah lampu yang agak kuning-kuning gitu, jadi agak remang-remang gitu. Sempet sebelum ke tempat ini, ayahku udah mau cari ke toko perabotan, tapi entah kenapa kok ayahku memilih tampat ini. Mataku tiba-tiba tertuju pada suatu benda, ada satu perabot entah itu apa tapi kulihat dari kejauhan itu seperti kotak kayu dengan corak bunga-bunga gitu dan di atas nya ada tumpukan bunga melati. Tiba-tiba dari sudut rumah keluar bapak-bapak dengan perawakan menyeramkan dengan rambut yang panjang serta brewokan dengan baju yang lusuh. Tanpa perlu mendengar permintaan bapakku, ternyata dia sudah tau apa yang diinginkan ayahku. Dari sini kok semakin aneh begini, sebenarnya aku udah nggak yakin dari awal soal tempat ini, tapi rasanya sulit juga untuk menolah pemberian ayahku, dan jadilah kita beli lemari ini. 


Setelah sampai dirumah, langsung deh kita bareng-bareng nurunin lemari dari atas mobil, maklum lemarinya lumayan ringan. Ayahku langsung mengambil lemari yang sudah mau hancur di kamarku kemudian diganti dengan yang baru, yang kita beli dari toko tadi. Jadi waktu itu posisi lemarinya ditaruh menghadap tempat tidur, dekat dengan kaki pas waktu tidur. Karena sudah larut malam, kita masuk ke kamar masing-masing untuk tidur lebih awal karena besok sudah kembali ke rutinitas masing-masing lagi. Naah, pas mau tidur sempet agak nggak enak gitu sama lemari yang dibeli dari si bapak tukang kayu itu, tapi ya tetep positive thinking aja mungkin bapak si tukang kayu emang perawakannya gitu. 


Setelah tidur sebentar, tiba-tiba aku terbangun jam 2 pagi, dan anehnya aku mengalami yang namanya ketindihan, berat sekali badan ini, serasa ditumpuk sama batu besar, "YA ALLAH, KENAPA INIII?" AKU KETINDIHAN, rasanya semua bagian tubuhku nggak bisa gerak ditambah keringat dingin yang menambah buruk situasi ini. Aku coba gerakin tangan kiriku yang dari tadi pegang hp, berat banget, itu pun cuma buat hpku bergeser sedikit. Dan waktu itu aku coba abikan masalah ini dengan tidur lagi, tapi anehnya kenapa kedua mataku ini, ngga bisa aku tutup kembali, berkedip pun rasanya tidak mungkin sekali. Hal Pertama yang aku pikirkan itu pasti karena lemari itu. Pengen banget aku teriak, "AYAAAHHH.......!!!, IBUUUU......!!!." tapi seakan mulutku juga nggak bisa bergerak, yang bisa bisa bergerak cuma kedua bola mata ku saja. Selang beberapa detik, "KRRRIIIIEEEKK" suara lemari yang tiba-tiba itu membuat ku kaget, seakan jantung uku dipompa keras terus-terusan. Aku rasa kedua mataku langsung tertuju pada sesuatu di dalam lemari itu, benar atau tidak, ada bayangan hitam bermata merah pekat yang ada di lemari itu. Aku denger suara lirih dengan nada SANGAT DALAM berusaha memanggilku. Seketika aku merinding hebat campur gemeteran. Ku lihat seperti ada yang keluar dari lemari ingin memegang kakiku yang hanya berselimut sarung. Aku coba baca doa dalam hati berharap mimpi akan segera pergi. Tapi bayangan itu seakan tidak berhenti mencoba menarikku. Dengan cepat bayangan hitam itu menuju wajahku dengan wajah  rusak, hitam, dan penuh darah itu tersenyum lebar sambil berkata, "MEMANGNYA AKU TAKUT?"


Gansis pernah ngalamin kaya gitu ngga? Mmmmm, banyak orang bilang kalo ketindihan itu karena kita emang kecapekan kali, atau mungkin stress, atau bahkan mirip kaya di atas, yaa kita ngga tau lah yaa, mungkin aja