ILW
TS
ILW
Kapolri: Kalau Masih Boleh, Saya Tempeleng Itu!


jpnn.com, KENDARI - Kapolri Jenderal Idham Azis geram dengan anggota Polri yang membubarkan demonstrasi mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (26/9) lalu dengan helikopter yang terbang rendah hingga membuat panik massa.  

Jenderal bintang empat itu sudah memerintahkan memeriksa sang pilot helikopter tersebut.

“Itu pilotnya sudah saya tindak itu. Sudah diperiksa sama Propam,” tegas Idham saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (30/9). 

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan tidak ada standar operasional prosedur (SOP) di Polri yang membubarkan demo dengan helikopter. Saat ini sang pilot sudah diperiksa Propam.

“Itu pilotnya ngarang-ngarang saja itu, tidak ada SOP-nya itu,” ungkap Idham.

Menurut Idham, kalau masih boleh main tempeleng, sudah pasti akan dilakukannya kepada pilot helikopter tersebut.  Karena itu, dia memerintahkan propam untuk melakukan penindakan.  

“Itu pilotnya mengarang-ngarang. Cuma sekarang tidak boleh main tempeleng, (jadi) diperiksa  propam saja itu. Kalau masih boleh, saya tempeleng itu,” tegas Idham yang mengikuti rapat secara virtual didampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dan para pejabat utama Mabes Polri, serta menghadirkan para Kapolda seluruh Indonesia secara virtual. 


Aksi Helikopter milik Polda Sultra terbang rendah di antara kerumunan massa aksi sedarah di Kendari. Foto:

Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi III DPR dalam raker menyoroti aksi pembubaran mahasiswa yang berdemonstrasi di Kendari, Sultra, menggunakan helikopter.

“Ini apa yang sebenarnya terjadi ya? Apa ini protap baru dalam pembubaran massa aksi atau unjuk rasa atau bagaimana?” tanya anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy.

Habib Aboe meminta penjelasan dari Jenderal Idham terkait persoalan yang menarik perhatian masyarakat tersebut.

“Padahal, Kapolri menyatakan dari awal harus humanis. Ini tolong diberikan penjelasan,” pinta Aboe.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar Supriansa juga menyoroti persoalan tersebut.

“Untung baik saja kalau helikopter tidak jatuh. Coba bayangkan saja kalau helikopter jatuh di situ, pak. Pola penanganan ini adalah hal model baru yang saya saksikan,” kata Supriansa dalam raker tersebut.(boy/jpnn)

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Kapolri: Kalau Masih Boleh, Saya Tempeleng Itu!",
https://m.jpnn.com/news/kapolri-kala...-tempeleng-itu




Yah, pak. Yang humanis menghadapi pendemo.
Diubah oleh ILW 30-09-2020 09:58
rotten7070jurumudi75caesarico
caesarico dan 22 lainnya memberi reputasi
23
13.4K
114
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.