Dimasa pandemi kita dituntut agar tetap sehat dan hemat.Hal itu dikarenakan hidup sehat dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memperkecil risiko tertular Covid-19.Sementara berhemat dilakukan sebagai bagian dari perencanaan keuangan ditengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini yang diakibatkan oleh Covid-19.
Agar tetap sehat dan berhemat ada banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menanam tanaman singkong.Singkong adalah tanaman tropis kaya karbohidrat,protein,serat, dan kandungan menyehatkan lainnya yang baik untuk kesehatan.Singkong jauh lebih mudah dirawat ketimbang beberapa jenis tanaman tropis kaya karbohidrat lainnya seperti padi.Kita tidak perlu mengolah tanah sedemikian rupa agar bisa ditanami singkong.Tak seperti padi,singkong tak membutuhkan banyak air serta tidak rentan terkena hama membuatnya bisa tumbuh layaknya tanaman liar yang tanpa harus kita perhatikan bisa besar sendiri (asalkan kita tanam).Untuk agan yang tidak tinggal di desa juga bisa memanfaatkan lahan sempit di perkotaan seperti di sekeliling pagar rumah (pastikan rumah sendiri bukan rumah tetangga) atau di ruang sempit lainnya asalkan ada tanah dan terkena cahaya marahari.
Adapun cara menanam singkong yang bagus itu juga perlu perjuangan ekstra namun bagi agan yang kurang waktu, versi saya adalah cara menanam dengan cara yang simpel.

1. Tanah


Tanah adalah elemen utama yang dibutuhkan kalau ingin menanam singkong.walau pada umumnya singkong bisa tumbuh di hampir segala jenis tanah namun TS merekomendasikan untuk memilih tanah yang kering  yang gembur dan pastikan tanah tersebut tidak digenangi air.Tanah yang berkarakter demikian dilakukan salahsatunya untuk mendapatkan hasil singkong yang lebih besar karena singkong dapat ‘menembus’ tanah  dengan mudah sementara kalau tanahnya keras maka kualitas singkongnya tidak menjadi lebih bagus.

2. Penanaman

Bibit singkong bukan dari biji melainkan dari batangnya--stek.Untuk itu agan perlu meminta batang singkong dari tetangga(beli juga bisa tapi belum pernah lihat orang jualan stek singkong di pasar haha).
Pastikan stek kriterianya proper seperti tingkat ketebalan 3-5 cm yang kuat batangnya dan tidak terlalu muda (muda atau tidaknya stek dapat dilihat dari warna yang sudah kecoklatan,serat yang sedikit airnya,dan tidak mudah patah).
Setelah mendapatkan stek yang proper selanjutnya potong-potong stek menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 20-30 cm/stek.Selanjutnya stek tersebut ditanam dengan cara menancapkannya ke tanah.Namun, sebelum itu pastikan kamu menyayat stek tersebut dibagian bawah sebagi perangsang tumbuhnya akar.Juga pastikan jarak antar stek yang ditanam itu tidak terlalu dekat (sesuaikan dengan ukuran dan tipe lahan).

3. Perawatan

Kalau agan terlalu sibuk dan jarang ada waktu,maka hanya perlu dilakukan penyiraman sekali dalam beberapa hari

Bahkan saat singkong telah besar dan mendekati masa panen agan malah bisa tidak menyirmnya berminggu-minggu (tergantung lingkungan dan karakter tanah).Gunakan juga pupuk organik seperti kotoran hewan yang telah kering(kalau agan orang desa pasti mudah menjumpai pupuk ini) atau pupuk anorganik agar singkong semakin sehat.

4. Panen


Ya,memang lama waktu panen singkong itu lama mencapai 8-12 bulan dibandingan padi yang bisa panen 2-3 kali dalam jangka waktu tersebut.Namun mengingat mudahnya merawat singkong dan juga bisa dijadikan makanan pengganti nasi serta kaya vitamin dan antioksidan, tentulah singkong dapat menghemat pengeluaran kita saat telah panen dan juga membuat kita sehat pastinya.Selain itu agan juga bisa menjual hasil panen ke pasar dengan harga dibawah Rp 700-900/kg.Namun perlu diingat,usaha ekstra akan menghasilkan hasil ekstra.Jangan berharap terlalu banyak dengan metode simpel dapat menghasilkan yang ekstra.Demikian.
Thank,

Saleum.
Sumber : tulisan pribadi