Valentino Rossi kembali jatuh untuk ketiga kalinya di musim balap MotoGP 2020. Ia gagal finish setelah terjatuh saat memasuki lap ke – 16 MotoGP Catalunya. Beruntungnya VR46 gak mendapat cedera apapun saat jatuh. 

Hasil ini sangat disayangkan mengingat dari awal start Rossi tampil cukup meyakinkan. Ia bisa mengimbangi dua pebalap muda dari Petronas Yamaha yang memperebutkan posisi terdepan. Bahkan sebelum terjatuh The Doctor sempat berada diperingkat kedua dan hanya terpaut 0,7 detik dari Fabio Quartararo yang berada di depannya.

Tapi, saat memasuki lap ke – 16, Rossi justru kehilangan kendali pada bagian depan motornya ketika membalikkan Yamaha YZR – M1 dari kanan ke kiri untuk masuk ke tikungan dua. Diduga hilang kendali ini disebabkan oleh ban depan yang hilang cengkraman karena suhu aspal yang terlalu dingin. Emang sebegitu pengaruhnya suhu ban pada saat balapan?

Dikutip dari berbagai sumber, ban balap butuh suhu yang optimal agar tetap stabil dan mempunyai cengkraman yang lebih baik. Secara teori, ban balap memiliki cengkraman yang maksimal pada suhu sekitar 80 sampai lebih dari 100 derajat celcius. Jika suhu ban lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu optimal, maka ban akan tergelincir jika digeber dengan kecepatan tinggi.

Nah, Rossi jatuh karena suhu bannya dibawah suhu optimal, dan pada saat itu ia menggeber motornya dengan kecepatan tinggi, sehingga bannya tergelincir.

Untuk menghindari ini terjadi saat balapan, biasanya teknisi ban dari tim peserta balapan akan melakukan analisis komprehensif tentang kondisi jelang balapan. Mereka akan melakukan analisis suhu dan posisi trek, suhu dan tekanan ban, serta komentar pebalap selama latihan.

Untuk menjaga suhu optimal ban, tim biasanya menyelimuti ban dengan menggunakan selimut penghangat ban. Selimut ini akan dipasang pada 90 – 120 menit sebelum balapan dimulai.