HAI AGAN DAN SISTA!

Gerakan di rumah aja selama pandemi, membawa perubahan yang cukup signifikan pada kehidupan ane. Ane yang belum pernah berkebun, saat ini malah tertarik untuk melakukannya. Alasannya, ya, biar lebih produktif aja, daripada rebahan doang, ya, kan?

Akhirnya, setelah mencari waktu yang pas, ane pun menyulap sepetak tanah di samping rumah menjadi kebun mini dengan aneka tanaman. Ada singkong, kacang tanah, cabe rawit, cabe biasa, bawang merah, dan jagung. Dari sekian banyak tanaman yang ane tanam, jagung inilah yang paling menarik buat ane.

Jadi begini, basic-nya keluarga ane bukanlah petani. Jadi, ketika ane--petani amatir ini--berhasil menanam jagung dengan baik, adalah suatu kebanggaan tersendiri. Ternyata ane memiliki bakat bercocok tanam!

Nah, jika ane yang amatir--baru pertama kali berkebun--bisa menanam jagung dengan baik, tentu Gansis semua juga bisa, dong! Oleh sebab itu, ane mau bagiin tips menanam jagung ala ane.


Sumber : dokpri

Pertama kali yang ane lakukan adalah, melakukan pembersihan lahan. Tanaman liar dan merambat yang tumbuh di sana ane beresin pake cangkul. Setelah bersih, barulah ane bikin lubang untuk penyemaian.

Oh iya, di sebagian tempat ane liat para petani jagung membuat gundukan tanah macam kuburan panjang gitu sebagai lahan menanam jagungnya. Namun, karena ane masih amatir--aslinya sih males aja, hehehe--jadi tanahnya ane biarin datar kek biasa.

Sip, lanjut!

Bikin lubang tadi, kan? Gausah dalem-dalem, 2-3 cm aja cukup. Ya, kayak lubang untuk menanam bunga begitulah. Habis itu, ane tanam deh biji jagungnya. Btw, jagung yang ane tanam jagung manis, ya.


Sumber : dokpri

Setelah ditanam, ane biarin aja di situ sampe tumbuh. Gak pernah ane siram. Soalnya lagi musim hujan, kan. Cuma, kalau musim kemarau, wajib disiram, ye. Jangan sampe ntu pokok jagung mati gara-gara ga ente siram.

Oke next! Menjelang hari ke-25, ane lakukan pemupukan pertama. Yaitu menggunakan pupuk urea 10 kg, poska 5 kg, dan SP-36 10 kg. Untuk penaburannya, ane taburkan pada jarak 3 cm dari batang.

Selanjutnya ane diamkan dulu. Sambil sesekali ane ke kebun untuk membersihkan tanaman liar yang mulai tumbuh. Ya, namanya juga kebun di pekarangan, jadi kudu bersih, biar mata pun segar memandang.

Hari ke-45 pemupukan kedua pun dilakukan. Pupuk yang digunakan masih sama dengan pupuk pertama. Begitu pula penakarannya. Bedanya hanyalah pada jarak penaburan. Kali ini, pupuk ane taburkan pada jarak 5-6 cm dari batang.

Oiya, tanaman jagung perlu diperhatikan kesehatannya, ya. Perhatikan kondisi daun dan batang. Jangan sampai sakit dan rusak gara-gara diserang hama. Ane waktu itu, daun jagungnya rusak gara-gara ulat daun. Untungnya ane cepat menyadari sehingga gak telat dalam menanggulangi. Ane kasih aja folidol sesuai dosis, ulat pun minggat!

Sekarang, pokok jagung ane sudah berbunga. Beberapa udah mulai muncul tongkol mudanya. Jadi, karena belum bisa panen, ane belum bisa kasih tips panen pada Gansis semua. Cuma yang ane tahu, ketika tongkol jagung sudah tumbuh, biasanya akan muncul 2 tongkol. Oleh karena itu, kita harus mematahkan tongkol kedua, yaitu yang di bawah tongkol pertama agar ia (tongkol pertama) bisa tumbuh sempurna. Tak lupa untuk memepas daun di sekitar tongkol kedua tadi.

Oiya, masa panen jagung ialah, ketika jagung berusia 60-75 hari. Agak lama juga, berarti!

Oke, Gansis. Sekian tips menanam jagung dari ane. Gimana? Gak sulit-sulit amat 'kan?

Siplah, Gansis! Semoga berfaeadah, ya! Terima kasih!

Galeri :

Pokok bawang merah


Pokok kacang tanah


Selvi (kucing ane) lagi ngadem. Hehe