Bagaimana anak-anak melawan virus corona?



Anak-anak yang memakai masker bermain di ayunan di sebuah taman di Daegu, Korea Selatan, 14 Maret 2020. (File Foto: Reuters / Kim Kyung-Hoon)

26 Sep 2020 ; Virus korona mempengaruhi anak-anak jauh lebih parah daripada orang dewasa menjadi misteri  tapi sebagian besar anak tidak jatuh sakit; ketika mereka mendapatkannya, mereka biasanya pulih.


Studi pertama yang membandingkan respon imun pada anak-anak dengan orang dewasa menunjukkan alasan keberuntungan relatif anak-anak. 


Pada anak-anak, cabang dari sistem kekebalan yang berevolusi untuk melindungi dari patogen asing dengan cepat menghancurkan virus corona sebelum merusak tubuh mereka, menurut penelitian yang diterbitkan minggu ini di Science Translational Medicine.


“Intinya adalah, ya, anak-anak merespons secara berbeda secara imunologis terhadap virus ini, dan tampaknya melindungi anak-anak,” kata Dr Betsy Herold, pakar penyakit menular pediatrik di Albert Einstein College of Medicine yang memimpin penelitian.

Anak-anak lebih sering menghadapi patogen yang baru dalam sistem kekebalan mereka. Pertahanan bawaan mereka cepat dan luar biasa.

Dia dan rekan-rekannya membandingkan respons kekebalan pada 60 orang dewasa dan 65 anak-anak dan dewasa muda di bawah usia 24 tahun, yang semuanya dirawat di rumah sakit di Montefiore Medical Center di New York City dari 13 Maret hingga 17 Mei.


Para pasien termasuk 20 anak dengan sindrom inflamasi multisistem, reaksi berlebihan kekebalan yang parah dan terkadang mematikan terkait dengan virus corona.

Secara keseluruhan, anak-anak hanya sedikit terpengaruh oleh virus, dibandingkan dengan orang dewasa, kebanyakan melaporkan gejala gastrointestinal seperti diare dan hilangnya rasa atau bau.

Hanya lima anak yang membutuhkan ventilasi mekanis, dibandingkan dengan 22 orang dewasa; dua anak meninggal, dibandingkan dengan 17 orang dewasa.

Anak-anak memiliki tingkat darah yang jauh lebih tinggi dari dua molekul kekebalan tertentu, interleukin 17A dan interferon gamma, para peneliti menemukan. Molekul paling banyak pada pasien termuda dan menurun secara progresif seiring bertambahnya usia.


"Kami pikir itu melindungi anak-anak yang lebih kecil ini, terutama dari penyakit pernapasan yang parah, karena itulah perbedaan utama antara orang dewasa dan anak-anak," kata Herold.

Semua virus memiliki trik untuk menghindari sistem kekebalan bawaan, dan virus corona sangat mahir. Diproduksi di awal perjalanan infeksi, interleukin 17A dapat membantu anak-anak menggagalkan upaya virus untuk menghindari respons bawaan dan untuk menangkal respons adaptif di kemudian hari.

 COVID-19 parah atau fatal sangat jarang terjadi pada anak-anak, studi di Inggris menemukan

Beberapa ilmuwan telah menduga bahwa anak-anak mungkin akan hidup lebih baik karena mereka cenderung baru-baru ini terpapar virus korona yang menyebabkan flu biasa, yang mungkin menawarkan perlindungan bagi mereka.

Teori lain menyatakan bahwa anak-anak menghasilkan respons antibodi yang lebih kuat yang membersihkan virus lebih efisien daripada orang dewasa. Tetapi studi baru menemukan bahwa orang tua yang paling sakit sebenarnya menghasilkan antibodi yang paling kuat.

Para peneliti juga harus mempelajari apa yang terjadi pada anak-anak setelah peningkatan kekebalan awal, kata Burns. Anak-anak menghasilkan respons kekebalan yang kuat, tetapi tubuh mereka harus segera mematikannya setelah bahaya berlalu.

Jika virus ini menjadi endemik, seperti virus korona yang menyebabkan flu biasa, pada akhirnya anak-anak akan mengembangkan pertahanan adaptif yang begitu kuat sehingga mereka tidak akan mengalami masalah seperti yang dialami orang dewasa sekarang, kata Mina.

Oleh Apoorva Mandavilli | © The New York Times

https://www.channelnewsasia.com/news...ealth-13151004