rukminiirawanAvatar border
TS
rukminiirawan
Astronotku Sayang, Astronotku Malang, Astronotku Apes

 

Astronot adalah salah satu cita-cita yang sering dijawab oleh anak TK maupun anak SD kelas awal tatkala ditanya oleh gurunya “nak kalau sudah besar mau jadi apa??”, “Jadi astronot bu guruuuu”, “ jadi polisi bu guruuu”, “jadi presiden bu guruuu” dan berbagai profesi lainnya hehe emoticon-Big Grin

Astronot nih bagi TS adalah sebuah karir yang Woow sebab untuk menggapai cita-cita itu tidak mudah ya gan, beberapa syarat-syaratnya yakni

Quote:


Di Indonesia kita tercinta ini, plus se Asia Tenggara  rupanya prodi Astronomi Cuma ada satu biji yakni di ITB (untuk jenjang sarana, magister dan doctor).

Kayaknya nih pas gedenya udah jadi Astronot beneran, ada rasa bangga yang melekat sebab di negara kita ternyata belum ada seorangpun yang menjelajah keluar angkasa sebagai astronot (dulu tahun 1986 hampir berangkat ibu Dr Pratiwi dan pak Taufik Akbar tapi ada kecelakaan. Terus si Rizman yang sampai sekarang tidak ada kejelasan)

(ibu Pratiwi tahun 1986)

(partner bu Pratiwi, pak Taufik Akbar 1986)


(Rizman Adi Nugraha)

Betapapun hebatnya profesi astronot serta dielu-elukannya tatkala telah selamat sampai ke Bumi, rasanya tak semua astronot merasakan kebahagiaan itu. kayaknya Cuma Sergei Krikalev yang ‘apes’ dengan jobnya sebagai astronot.

(Sergei Krikalev)

Sergei Krikalev adalah astronot berkebangsaan Uni Soviet yang dikirim pertama kali ke angkasa tahun 1988 dan kembali dengan selamat, untuk itu ia diminta untuk mengangkasa lagi, dan berangkat tanggal 18 Mei 1991

Berbulan-bulan mengangkasa misinya normal-normal saja, ia di jadwalkan pulang setelah 8 bulan kemudian atau sekitar Januari 1992. Eh ternyata pas Desember 1991 ada 2 kejadian warbiasaaa di Bumi, yakni 26 Desember Uni Soviet runtuh dan 21 Desember Dilan Milea resmi berpacaran di Bandung heheemoticon-Big Grin.
Tak pelak runtuhnya Uni Soviet membuat 15 negara merdeka dan berdiri sendiri. Pada saat dirinya dijadwalkan pulang, tidak ada negara yang mau mengurus kepulangannya, sebab yang mengirim dirinya adalah Uni Soviet, sedangkan pada tahun itu Uni Soviet sudah tidak ada, jadi negara-negara pecahan seperti tidak ada beban kewajiban untuk memulangkan Sergei.

Bekas-bekas negara Uni Soviet yang sudah terpecah menjadi 15 negara termasuk Rusia sibuk membenahi urusan dalam negeri masing-masing yang masih rusuh karena politik, sampai hyperinflasi.

Jadi, rusia waktu itu lagi bokekparah, dan meminta Sergei dengan control misi untuk sedikit bersabar tinggal beberapa lama lagi dalam kapsulnya, sampai ia bisa membawanya pulang kembali ke Bumi.

Tinggal lebih lama selain di bumi (walaupun dalam kapsul khusus) tidak baik untuk kesehatan manusia, bisa saja muncul Atrofi (kerusakan jaringan) otot, radiasi, bahkan sampai kepada risiko kanker. 

Rusia morat-marit cari uang untuk membawa pulang astronot malangnya tersebut. Menjual kursi roket  Soyuz ke stasiun ruang angkasa negara barat, ke Austria 7 juta$, ke Jepang 12 juta$, dan Jerman bayar 24 juta$ untuk tiket penggantinya, Klaus Dietrich Flade.



Sampai akhirnya 25 Maret 1992 ia berhasil dipulangkan. Ketika kapsul Soyuz yang membawanya itu terbuka, keluarlah si astronot malang ini, dengan bendera Uni Soviet ada di pakaian antariksanya, duhh malang banget ya, padahal Uni Soviet udah koit.

Media barat yang ngeliput waktu itu menggambarkan kondisinya sebagai “Ia pucat seperti tepung dan berkeringat, seperti gumpalan adonan basah”.


(Sergei Krikalev di masa-masa sekarang)

Malang banget ya, sendirian diluar Bumi, untung masih selamat sampai ke Bumi:tepuktangan:tepuktanganemoticon-2 Jempol




Spoiler for Sumber:





emineminnaAvatar border
nyonyo2Avatar border
NecroTortureAvatar border
NecroTorture dan 32 lainnya memberi reputasi
33
9.1K
209
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.