Madagaskar pertama kali dijajah oleh sekelompok kecil orang Indonesia yang menyeberangi Samudera Hindia sekitar 1.200 tahun yang lalu,  sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B .


Penelitian yang menambah bukti yang menunjukkan bahwa orang Indonesia - bukan Afrika - yang pertama kali menjajah Madagaskar, didasarkan pada analisis DNA mitokondria dari 266 Malagasi dan 2.745 wanita Indonesia. 



DNA mitokondria diturunkan dari generasi ke generasi melalui ibu dan biasanya digunakan untuk menentukan asal genetik.


Studi tersebut menyimpulkan bahwa sekitar 30 wanita Indonesia, dan jumlah pria yang tidak diketahui, menjadi penyebab populasi manusia Madagaskar.



Terletak di lepas pantai tenggara Afrika, Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Setelah berkembang dalam isolasi, negara kepulauan ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik.





Di wilayah pesisir Madagaskar, populasinya didominasi oleh orang keturunan Afrika seperti anak Vezo ini. Di dataran tinggi, umumnya orang adalah keturunan Indonesia.


Kelompok etnis yang dominan di Madagaskar memiliki kemiripan fisik dengan orang Indonesia modern dan berbicara bahasa yang paling mirip dengan Maanyan yang digunakan di lembah Sungai Barito di Kalimantan, Indonesia. 


Mereka juga berbagi praktik budaya yang sama, termasuk ritual penguburan dan preferensi kuat untuk beras. Arkeolog juga menemukan artefak asal Indonesia di Madagaskar, termasuk perahu cadik dan perkakas besi.


Penelitian terbaru tidak dapat menentukan bagaimana penjajah Indonesia awalnya mencapai Madagaskar, tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa mereka mungkin telah berlayar melintasi Samudra Hindia dengan perahu. Pola angin musiman akan memfasilitasi perjalanan lintas samudra dari Asia Tenggara.


Penelitian (5/3/2005) Sebuah studi baru di American Journal of Human Genetics .

Meskipun pulau ini dekat dengan Afrika bagian selatan, beberapa antropolog percaya bahwa etnis Indonesia yang pertama kali menetap di Madagaskar 1500-2000 tahun yang lalu. 

(7/8/2005) Separuh dari garis keturunan genetik penghuni Madagaskar berasal dari 4.500 mil jauhnya di Kalimantan, sedangkan separuh lainnya berasal dari Afrika Timur, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei oleh tim Inggris. 

Pulau Madagaskar, yang terbesar di Samudra Hindia, terletak sekitar 250 mil (400 km) dari Afrika dan 4.000 mil (6400 km) dari Indonesia. Isinya berarti bahwa sebagian besar mamalia, separuh burung, dan sebagian besar tumbuhannya tidak ada di tempat lain di bumi.


 Penemuan baru, yang diterbitkan dalam American Journal of Human Genetics, menunjukkan bahwa penghuni manusia di Madagaskar sama uniknya - luar biasa, setengah dari garis keturunan genetik dari Kalimantan, dengan setengah lainnya dari Afrika Timur.***


Artikel diterbitkan oleh Rhett Butler Antropologi , Arsip , Budaya , Lingkungan , Hijau , Migrasi  .


https://news.mongabay.com/2012/03/ma...f-indonesians/