• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Mengenal Lebih Dekat Mercy OF 1623 RF, Bus Bermesin Depan Dari Mercedes Benz

si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Mengenal Lebih Dekat Mercy OF 1623 RF, Bus Bermesin Depan Dari Mercedes Benz
Untuk pasar bus ekonomi ATB (AC Tarif Biasa) masih dikuasai oleh Hino saat ini, namun ancaman disegmen bus bermesin depan kini mulai hadir dari Jerman (Mercedes Benz). Setelah cukup lama vakum dalam pasar segmen bus bermesin depan, kini Mercedes Benz kembali menghadirkan produk bernama OF 1623 RF.

PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia selaku agen tunggal pemegang merk kendaraan niaga Mercedes-Benz di Indonesia resmi meluncurkan Mercedes Benz  OF 1623 RF di ICE BSD City, Tanggerang (6/12/2018) .

Pada kesempatan itu Chasis Mercedes Benz OF 1623 hadir dalam balutan body Max HDD jahitan Karoseri Tentrem. Chasis Mercedes Benz OF 1623 ini diproduksi di pabrik Daimler India (Bharat Benz), chasis baru ini menggunakan mesin Mercedes-Benz OM 906LA Euro 3, mesin yang juga digunakan oleh Mercedes Benz OH 1525 dan 1526 yang sudah terbukti ketangguhannya.




Mercy OF 1623 RF milik PO Harapan Jaya.

Sumber Ilustrasi Foto


Cukup mudah mengenali kode angka '1623' pada produk bus baru yang digunakan oleh Mercedes Benz. Angka 16 berarti bus ini memiliki berat kotor (gross vehicle weight) mencapai 16 ton, sedangkan angka 23 adalah kode tenaga yang dihasilkan oleh mesinnya yang mencapai 230 HP.

Mesin OM 906 LA milik Mercedes Benz OF 1623 menghasilkan tenaga maksimal hingga  230 HP dan torsi maksimal mencapai 850Nm. Tenaga tersebut kemudian dikimpoikan dengan transmini manual 6 kecepatan. Koplingnya berdiameter 395 mm dan mempunyai ketebalan 3.5 mm, kopling yang dikembangkan khusus dari material organik serta dapat menyalurkan tenaga lebih maksimal dan mengurangi panas kopling.

Meski tergolong sebagai bus kelas entry level, namun bus ini sudah dilengkapi fitur yang mumpuni. Untuk fitur keamanan disematkan sistem pengereman full air brake system, plus rem tambahan exhaust brake dan open throttle valve. Ada juga fitur auto slack adjuster. Hadirnya fitur ini membuat pengereman lebih pakem dan pengemudi tidak perlu melakukan setting ulang komponen rem secara berkala.

Untuk memastikan kenyamanan penumpang selama perjalanan, Mercedes Benz OF 1623 juga sudah dilengkapi dengan stabilizer pada roda depan dan roda belakang. Hal ini bertujuan supaya bus tidak limbung.




Harapan Jaya, Mercedes Benz OF 1623 RF.

Sumber Ilustrasi Foto


Untuk menambah kenyamanan di perjalanan, dimaksimalkan dengan pengaplikasian suspensi per daun (leaf spring) tipe parabolic dengan dual acting shock absorber untuk memberikan stabilitas pada bus, baik bagi kenyaman penumpang maupun pengemudi.

Karena masih memakai suspensi leaf spring, maka selama perjalanan akan terdengar suara kriyet-kriyetkhas bus non air suspension. Meski masih kriyet-kriyet, hal ini tidak mengurangi kenyamanan dari bus tersebut.




Bus legend dari daerah Tapal Kuda, PO Akas dengan Mercy OF 1623 RF.

Sumber Ilustrasi Foto


Mesin OF 1623 RF ini memiliki tenaga paling besar dikelasnya, lebih besar 15 HP dari Hino A 215 (AK 8) yang punya tenaga maksimal 215 HP. Kehadiran Mercy dikelas bus entry level tentu akan menarik minat pelanggan lama Mercy yang sekarang ini banyak memakai bus Hino.

Flashback ke era 1990-an, dulu Mercy punya bus mesin depan legendaris yakni Mercy OF 1113. Banyak digunakan oleh Damri serta digunakan untuk bus AKAP juga pada masanya, namun produk ini kemudian dihentikan produksinya. Saat itu Mercy lebih fokus mengembangakn bus bermesin belakang.




Dalam kenangan, Mercy OF 1113 (mesin depan) PO Bali Indah.

Ilustrasi by imotorium.com


Selain Mercy, pada masanya juga hadir trio produk bus mesin depan dari Negeri Sakura. Mulai dari Mitsubishi BM, Nissan CB dan Hino AK. Pada akhirnya persaingan segmen bus mesin depan hanya menyisakan Hino AK, sampai akhir 2018 lalu Mercy kembali muncul dengan produk bus mesin depannya.




Saat pertama kali resmi diluncurkan akhir 2018, dengan baju Max HDD jahitan Karoseri Tentrem.

Sumber Ilustrasi


Meski hanya dikelas entry level, namun dengan nama besarnya produk Mercedes Benz sudah diakui dam dikenal oleh pengusaha bus di Indonesia. Sehingga kehadirannya disambut cukup baik oleh pengusaha bus AKAP, bus mesin depan biasanya cocok digunakan sebagai bus èkonomi (ATB) serta bus Patas jarak menengah.

Beberapa PO yang sudah mengoperasikan bus mesin depan milik Mercy adalah sebagai berikut:


PO Haryanto (Patas), dengan trayek Pati-Kudus-Semarang-Magelang-Jogja.




PO Citra Adi Lancar (Patas, cmiiw), trayek Jogja-Purwokerto-Cirebon-Kuningan.




PO Harapan Jaya (Ekonomi), trayek Surabaya-Trenggalek.




PO Akas (Ekonomi), trayek Muncar-Situbondo-Surabaya-Madura (Kalianget), armada OF 1623 RF.

Trayek baru dengan OF 1623 RF mengisi rute Probolinggo-Surabaya-Semarang via Pantura Tuban (Ekonomi).




Sumber Ilustrasi Foto


Mercedes Benz OF 1623 RF sendiri dibanderol dengan harga Rp 670 juta (belum termasuk body, pajak, dan biaya kirim ke karoseri). Sementara sang rival dari Jepang yakni Hino A 215 dibanderol dengan harga Rp 654 juta.

Dengan kehadiran OF 1623 tentu membuat Hino harus segera berbenah agar pasar potensial mereka tidak direbut oleh Mercedes Benz, menarik untuk melihat persaingan Jepang vs Jerman yang klasik di Indonesia. Kembali hadir disegmen bus entry level, OF 1623 RF siap menantang Hino A 215.




Chasis Mercy OF 1623 RF, kalau beli bus cuma dapat ini gan sist.

Sumber Ilustrasi


Demikian sedikit ulasan tentang busnya kali ini, semoga bisa menambah wawasan kita semua khususnya dibidang transportasi. Sampai jumpa lagi, dan tetap enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4.5
Ilustrasi:google image
Diubah oleh si.matamalaikat 25-09-2020 09:53
rirandaraUriNamitien212700
tien212700 dan 45 lainnya memberi reputasi
44
12.1K
141
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.6KThread13.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.