Halo, agan - agan, sis - sis semua.

Sudah lama gabuka kaskus. Akhirnya ane buka kaskus lagi karena lagi pengen nulis wkwk. Sebelumnya mohon maaf aja nih ya kalo tulisan ane berantakan hehe.

            Sumber gambar

Pada Thread kali ini ane mau cerita suka & duka ane sebagai mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia saat adanya perubahan sistem pembelajaran yang tadinya tatap muka langsung diselingi dengan e-learning. Tapi saat pandemi covid-19 di Indonesia setelah diberlakukan PSBB sekitar bulan maret kalo ane gasalah. Semua berubah. Yang tadinya belajar secara langsung dijelaskan oleh dosen sekarang bisa dibilang harus bisa memahami materi yang diberikan oleh dosen secara sendiri.

Mungkin tidak semua universitas yang melakukan pembelajaran dengan sistem daring atau online memerlakukan sistem yang sama. Setau ane temen ane juga yang dari kampus lain banyak sistem belajarnya berbeda-beda. Dari mulai Zoom, Google meet, E-learning sampai tugas secara berkala. Maksud tugas secara berkala tuh tiap pertemuan dikasihnya tugas wkwk.

        Sumber Gambar

Nah kebetulan dikampus ane sistem belajar yang dipake E-learning untuk mengganti metode belajar tatap muka. Dengan sistem belajar E-learning ini lah ane merasa sangat terbebani. Bagaimana tidak gan, dengan e-learning ane sebagai mahasiswa merasa sangat kurang efektif diterapkan e-learning ini. dengan e-learning dosen memberikan sebuah materi lalu ane disuruh baca setelah baca dosen memberikan sebuah bahan untuk diskusi. sampai sini ane merasa masih biasa aja, yang kurang hanya ribetnya cara menanyakan materi yang kurang kita mengerti. okelah, materi yang tidak dimengerti bisa di bahas di forum elearning. Nah disini lah ane merasa terbebani. Misalnya saja jadwal mata kuliah A untuk hari biasa (sebelum pandemi) jam 08.50 sampai 10.30 di E-learning yang katanya sebagai pengganti sistem pembelajaran tatap muka malah diberlakukan waktu diskusi selama 3 hari untuk 1 matkul. Gimana? Ga efektif banget kan? Yang tadinya 1 mata kuliah hanya perlu fokus selama 100 menit dimasa pandemi ini dengan sistem elearning malah fokus pada pembelajaran tidak menentu. selain karena waktunya yang kepanjangan ada mata kuliah lain juga yang memberikan waktu sama panjangnya. misalnya saja mata kuliah ane ada 7. Dari 7 mata kuliah itu semua memberlakukan waktu yang sama. dengan kata lain kalo kita mau nilai bagus maka kita harus rajin-rajin bolak balik buka elearning untuk memastikan pertanyaan atau diskusi kita sudah dibalas dengan mahasiswa yang lainnya atau belum. kalau belum otomatis kita gabisa lanjut untuk diskusi. Dengan waktu yang tidak sesuai pengganti waktu aslinya mahasiswa jadi membalas/mendiskusikan materi diforum elearning sesempatnya dia aja. coba aja kalo diwaktukan sesuai waktu penggantinya. mungkin mahasiswa tidak akan terbebanni untuk menunggu diskusi mahasiswa lain yang tidak ada kepastian waktunya.

Udah segitu dulu aja, capek ngetiknya wkwk.

Itu salah satu yang paling membuat ane resah dengan sistem e-learning dikampus ane. kalo agan/sis yang masih kuliah atau kerja digantikan dengan sistem online gimana nih perasaannya ? Nyaman kah ?

Atau agan/sis ada pengalaman kurang mengenakan dengan pergantian sistem menjadi online? Sharing yuk dibawah