extreme78
TS
extreme78
Scuba Dilarang, Produsen Masker: Harus Ada Win-win Solution
Bandung - Produsen masker meminta pemerintah mempertimbangkan kembali soal larangan memakai masker berbahan scuba di area publik. Pasalnya, ada beberapa jenis bahan scuba yang terbukti tahan air.

"Pemerintah atau dari gugus tugas COVID-19 menyebutkan bahwa jelas disebutkan bahwa kain scuba tidak cocok atau tidak memenuhi syarat, terlepas dari statemen itu, kami pelaku usaha benar-benar dirugikan. Pengusaha dan UMKM di Bandung merasakan dampaknya, rata-rata pesanan ditunda (pending) baik dari institusi, atau pesanan dari komunitas-komunitas," ujar Cecep, salah seorang produsen masker scuba di Kota Bandung saat dihubungi detikcom, Selasa (22/9/2020).

Cecep mengatakan rata-rata pemesan masker scuba ketakutan begitu mendengar pernyataan dari pemerintah terkait kelayakan masker scuba dalam menangkal virus Corona. "Saya tepis tidak benar isu itu, sebenarnya scuba banyak spesifikasinya, ada gramasi tipis, sedang dan ada yang premium. Kalau premium itu scuba maximus, ketebalannya 360 gram. Itu tahan air. Kalau jelas scub ada spesifikasi, kenapa yang lain juga tidak disebut juga," tutur Cecep yang mengelola Cilest Digital Printing itu.

"Saya punya videonya atau mungkin bisa dilihat sendiri, air yang diguyur saja tidak menyerap ke kain. Apalagi yang sedikit atau droplet ya namanya," ucap Cecep.

Cecep mengaku sedih mendengar pernyataan pemerintah soal larangan memakai scuba tanpa ada sosialisasi lebih awal terlebih dulu. Sebab, hal itu dirasakannya turut memberikan dampak kepada para pedagang eceran masker scuba.

"Reseller kita pada ngeluh, mereka mengeluhkan banyak pesanan yang ditunda. Saya imbau juga kepada mereka, larangan pemerintah itu hanya untuk Jabodetabek atau area KRL saja, tetapi ternyata dampaknya luar biasa di Bandung, Jabar bahkan Indonesia," katanya.

Menurutnya, masker scuba ini merupakan komoditas untuk menggeliatkan kembali ekonomi di Bandung. Jika larangan tersebut ditetapkan, tanpa solusi dari pemerintah, ia khawatir ekonomi akan memburuk kembali.

"Harus ada win-win solution, pemberitahuan dari awal. Bukan saya menjadi provokasi, tetapi kan masker scuba juga ada spesifikasinya. Ya itu harus ada larangan yang jelas soal spesifikasinya, misal kalau yang tipis harus di-double atau bagaimana. Jangan dipukul rata," tutur Cecep.

https://news.detik.com/berita-jawa-b...win-solution/2

Ane hanya mencuil sedikit kalimat yg di ucapkan oleh Epidemiolog Pandu Riono.

“Gak ada yang bikin regulasi masker yang beredar itu seperti apa. Harusnya Kemenkes bikin. Bikin regulasi, supaya masyarakat terlindung,” kata Pandu saat dihubungi Tempo pada Rabu, 16 September 2020.

Kemenkes dan satgas sedari awal tidak menyertakan standar masker yang aman takkala masker medis mulai hilang dari pasaran lalu bermunculan masker kain dan masker scuba yang di ambil dari lifestyle warga korea.
Akibatnya ketika muncul larangan memakai scuba dan buff langsung menghantam rumah produksinya.
Masker kain pun wajib 3 lapis.

Jelas itu menyakitkan bagi para pengusaha masker scuba yg telah memproduksi banyak bahkan jabar sendiri mengeluarkan uang 40 M tuk memesan masker scuba blom yg lain itu.
Bayangkan nasib mereka yg sudah berproduksi dan rugi besar terlebih ekonomi lagi turun2nya.
Seandainya dari awal ada standar yg keluarkan,ane rasa masalahnya kagak bakal rumit dan pihak produksi akan menyesuaikan dgn standar yg ada macam helm SNI.emoticon-Cool
Diubah oleh extreme78 22-09-2020 12:48
eyefirst2pradanto17servesiwi
servesiwi dan 13 lainnya memberi reputasi
14
4.4K
104
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.