Bela negara bukan hanya sekedar program yang disosialisasikan oleh pemerintah. Tapi ada makna yang harus dipahami oleh segenap Warga Negara Indonesia. So. Membela negara hukumnya wajib bagi warga masyarakat negara ini. 

Sebab apa? Bangsa ini dibentuk atas dasar rakyat yang telah memperjuangkan dalam meraih kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga.

Jadi jangan lagi diperdebatkan soal NKRI, karena NKRI harga mati. Bangsa ini dibangun oleh rakyat Indonesia dari berbagai suku, rasa, agama, kelompok dan lainnya yang ingin merdeka.

Kita patut mensyukuri atas nikmat dan anugrah yang diberikan Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kemerdekaan. Hingga negara ini dipandang oleh negara luar.

Untuk mempertahankan bangsa ini. Pemerintah terus melakukan pembangunan nasional, baik pembangunan SDM, maupun infrastruktur.

Apa lagi, Presiden RI Joko Widodo dalam empat tahun ke depan memiliki sembilan cita-cita (Nawacita).

Sumber dan dasar perumusan Nawacita adalah pancasila.

Selain itu, bersumber juga dari Trisakti Soekarno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.

Semua hal itu harus dipahami dan diimplementasikan dalam pembangunan nasional untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju.

Kita tahu. Generasi kita ini mudah sekali terbawa arus oleh negara luar, tentu ini akan menghambat pembangunan nasional. Maka dari itu,  Pancasila dan UUD 1945 menjadi hal penting dalam pembangunan nasional tersebut.

Meski demikian, visi misi pembangunan harus memiliki ideologi. Yakni, pancasila sebagai sebuah nilai yang mewarnai semua arah gerak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Selain itu juga harus memilik tujuan inti, yakni yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 yang tidak akan berubah dalam jangka waktu yang lama.

Jadi jika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) itu bisa berubah, Pancasila sebagai nilai inti dan UUD 1945 sebagai tujuan intinya tidak bisa diubah. 

Sumber: Harianjogja.com