Bicara soal kendaraan Panser TNI AD, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebutkan nama V-150 Commando. Panser buatan Amerika Serikat ini sudah kenyang akan pertempuran, baik dikancah nasional maupun internasional. Langsung saja kita mulai pembahasannya.



Awal Kedatangan


Sebelum membahas spesifikasi Si Mobil Setan, TS akan membahas sedikit soal sejarah kedatangannya di Indonesia. Ide pembelian panser ini justru datang dari Kolonel (Polisi) Jusuf Chuseinsaputra, saat itu beliau berkunjung ke Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Saat itu ia sedang mencari panser pengganti M8 Greyhound milik Brimob.

Dalam kunjungan tersebut, ia meminta dicarikan informasi soal panser V150 buatan Cadillac Gage. Informasi tersebut kemudian dibawa kembali ke Indonesia. Hal ini juga diketahui oleh Panglima ABRI saat itu, Jenderal M. Panggabean. Sang Panglima juga tertarik pada V-150, salah satu alasannya karena harga yang terjangkau. TNI AD saat itu sebenarnya menginginkan panser roda rantai M113 yang berjaya di Vietnam, tetapi harganya terlalu mahal.

Pemerintah Indonesia waktu itu melakukan pendekatan intensif ke AS agar diizinkan membeli V-150. Presiden Soeharto pun melakukan pendekatan kepada Menlu AS (Henry Kissinger), sementara itu Jenderal M. Panggabean juga terus bernegosiasi dengan Dubes AS untuk Indonesia (David Newsom).




V-150 era 1970-an dengan warna hijau tua.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


Pada akhirnya pihak AS pun setuju untuk menjual panser ini kepada Indonesia, melalui program pembiayaan FMS (Foreign Military Sales) di tahun anggaran 1974. Cadillac Gage kemudian menunjuk PT. Sunda Karya, sebagai agen di Indonesia untuk mengurus administrasi dan penghubung dengan TNI AD.

Biaya untuk membeli V-150 seluruhnya bernilai USD 7,9 juta, dengan jumlah total V-150 yang dibeli oleh TNI AD adalah 58 unit. Jumlah ini sudah cukup untuk membentuk satu Batalyon yang diberi nama Yonkav 7 Sersus yang berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur.




Panser dengan senjata M60 kaliber 7,62 mm pada bagian belakang.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


Dari total 58 unit, 46 unit adalah varian dengan kubah sederhana yang bersenjatakan dua pucuk senapan mesin M60. Sementara 12 sisanya tampil dengan kubah yang mengusung meriam 90 mm L28 Mecar gun, yang merupakan meriam dengan alur (rifled).

Meriam 90 mm merupakan meriam bertekanan rendah, performanya mirip dengan meriam Cockerill Mk III yang mempersenjatai tank ringan Scorpion 90. Sementara itu empat unit V-150 dialokasikan untuk satuan Paspampres, sebagai kendaraan escape Presiden Soeharto dan keluarga dalam kondisi darurat.

Pemindahan ke istana ini dilakukan secara diam-diam, pasalnya pihak AS tidak setuju apabila V-150 digunakan menjaga istana. Mereka khawatir panser itu digunakan untuk menembaki massa apabila terjadi demonstrasi terhadap pemerintah. Meski pada awalnya panser ini masuk dalam incaran pihak Brimob, namum pasukan elite Polisi ini justru tidak mendapatkan jatah panser V-150 waktu itu.




Versi intai dengan senapan mesin berat 12,7 mm dan senapan belakang 7,6 mm.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


V-150 mulai dikirim menggunakan kapal dari AS ke Indonesia pada tahun 1975, penampilan perdana V-150 terjadi dalam parade hari ABRI 5 Oktober 1976. Saat itu V-150 bergabung dengan sejumlah alutsista lain yang juga baru diperkenalkan, seperti OV-10 Bronco, Fokker F-27 Troopship, dan CASA-212.

Tak lama setelahnya, V-150 dikirim ke Timor Timur untuk melaksanakan misi tempur menumpas Fretilin. Misi ke Timor Timur inilah yang menjadi ajang pembuktian V-150 di medan perang yang sesungguhnya, pada awal kedatangannya panser ini memiliki kelir hijau tua kemudian diganti loreng pada perkembangannya.



Spesifikasi


V-150 adalah panser yang dikembangkan dari V-100 dan V-200 buatan Cadillac Gage, dimana V-100 sendiri mulai dikenalkan tahun 1960. Panser ini sudah mengusung rancangan V-hull pada lambungnya, sehingga bisa menahan ledakan ranjau darat. Selain itu rodanya sudah mengusung jenis run flat yang anti peluru, jika bannya kempes. Panser ini masih mampu melaju sampai jarak 80 km.

Panser yang dimiliki YonKav 7 terdiri dari empat varian, yakni versi intai dengan senapan mesin berat 12,7 mm, versi meriam kaliber 90 mm, versi twin gun 7,6 mm MG Turret AP (Angkut Personel) dan versi komando. Panser ini memiliki 2 pintu untuk akses keluar masuk, disamping bodynya.




Pintu samping.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


Kendaraan berpenggerak roda 4x4 ini, pada bagian kanan dan kiri bodynya sudah diberikan jendela berbentuk kotak, serta dibuatkan firing port (lubang senjata) dibawah jendelanya. Masing-masing sejumlah 4 buah. Meski tidak dilengkapi propeller (baling-baling) pada bagian belakang bodnynya, namun panser ini dapat mengarungi sungai.Tenaganya berasal dari putaran rodanya didalam air.

V-150 Commando versi standartnya menggunakan mesin V-504 V8 diesel turbo charged, dengan tenaga maksimal mencapai 202 bhp. Dengan mesin ini, Commando mampu melaju sampai kecepatan 88 km/jam didarat, serta 5 km/jam di air, serat menempuh jarak jelajah mencapai 643 km.




Versi meriam 90 mm, pada foto ini menggunakan tipe Cockerill. Sementara milik TNI AD menggunakan meriam yang sama buatan Meca.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


Karena usianya yang sudah uzur, maka pihak TNI AD melakuakn upgrade pada mesinnya. Sampai saat ini panser legendaris ini masih aktif bertugas, versi upgrade oleh TNI AD menggunakan mesin diesel V6-155 6 silinder. Dengan tenaga maksimal mencapai 149 BHP pada 3300 Rpm dan torsi 39,2 KGM pada 1900 Rpm.

Mesin ini memberikan kemampuan dan kecepatan yang hampir sama dengan mesin aslinya, selain itu pemakaian bahan bakarnya jauh lebih irit. V-150 versi upgrade menggunakan transmisi otomatis Allison AT-545 4 kecepatan, memberi kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudinya.

Panser ini memiliki total panjang 5,69 m, lebar 2.26 m, tinggi 2.54 m (dengan turret), 1,98 m (tanpa turret). Kendaraan yang mendapat julukan 'Mobil Setan' ini memiliki berat mencapai 9,8 ton. Untuk versi satandartnya panser ini membawa meriam 90 mm, senapan mesin 20 mm dan 7,62 mm. Senjata sekundernya menggunakan 2 senjata 40 mm dengan pelontar granat asap.




Panser versi komando.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber[/URL]


V-150 versi upgrade punya jarak jelajah hingga 800 km dengan Kecepatan maksimum mencapai 89 km per jam, untuk operasionalnya dibutuhkan 3 orang kru. Terdiri dari pengemudi, komandan serta penembak. Untuk versi angkut personil, bisa membawa sampai 6 orang.

Nama 'Mobil Setan' sendiri diberikan kepada V-150 Commando saat bertugas di Timor Timur, waktu itu pasukan Fretilin dibuat ketakutan saat melihat wujud dari kendaraan ini, sampai mereka menjulukinya 'Mobil Setan'. Julukan ini pun terus melekat sampai sekarang, bahkan para personel TNI AD juga ikut menyebutnya sebagai Mobil (kendaraan) Setan juga.




Senjata M60 kaliber 7,62 mm.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-panser-yang-lifetime-achievement/]Sumber[/URL]

Itu tadi sedikit cerita kenapa panser ini diberi nama setan, bukan karena dikendarai oleh setan, tapi karena wujudnya yang menakutkan kala itu. Selain bertugas di Timor Timur, 'Mobil Setan' ini juga pernah bertugas dan muncul pada kerusahan Mei 1998. Dimana saat itu, ia bertugas sebagai pendukung pasukan PAHH (Pengendali Anti Huru Hara), waktu itu Commando tampil dengan balutan kawat berduri pada sekujur bodynya.

Setelah usai 1998, ia muncul kembali di Aceh mulai tahun 2002-2005 untuk membrantas GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Dengan panser ini, pasukan TNI AD berhasil membuat banyak anggota GAM meregang nyawa. Selain itu, 'Mobil Setan' ini juga pernah bertugas dalam misi internasional pasukan perdamaian PBB tahun 1993, waktu itu panser ini bertugas di Kamboja.

Terakhir tahun 2013 kemarin, panser ini juga ikut menjaga wilayah pertambangan Freeport di Papua. Panser ini termasuk sudah kenyang makan asam garam pertempuran, meski sudah banyak panser baru berdatangan. Namun sosok V-150 Commando tak bisa begitu saja digantikan dalam tubuh TNI AD.




Saat bertugas di Aceh.




Saat bertugas di Papua.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-panser-yang-lifetime-achievement/]Sumber Foto[/URL]


Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman menjadi pengguna terbanyak saat ini, selain digunakan oleh Amerika. Beberapa negara di ASEAN juga megoperasikan panser ini mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Laos serta Filipina. Diluar Arab Saudi dan negara ASEAN, ada Mexico, Portugal, Venzuela Kamerun serta Sudan dan masih banyak lagi.

Baik Arab Saudi maupun negara lain diluar AS, masih mengoperasikan panser tersebut sampai saat ini. Sementara pihak militer AS sendiri sudah lama mempensiunkan seluruh panser buatan Cadillac Gage ini. Meski sudah berusia uzur, namun dengan melakukan perawatan serta penggantian mesinnya, nyatanya panser ini masih mampu bertugas diera modern ini.




V-150 dengan meriam 81 mm yang dipakai Singapura.




V-150 miliknya pasukan Raja Salman.




V-150 milik Malaysia.

[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]Sumber Foto[/URL]


Itu tadi sedikit cerita panjang soal panser TNI AD yang mendapat julukan 'Mobil Setan', semoga bisa menambah wawasan agan sista semuanya soal alutsista militer. Bagi yang mau menambahkan informasi soal panser ini, silakan nanti ikut berkomentar dibawah. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, TS pamit dulu, sampai ketemu lagi dan tetap enjoy Kaskus


Referensi: 1.2.[URL=https://www.indomiliter.com/v-150S E N S O Rmando-mobil-setan-penumpas-fretilin/]3[/URL]
Ilustrasi: google image