wildianspratamaAvatar border
TS
wildianspratama
Kelahiran Dan Kehancuran Uni Soviet
Sejarah Uni Soviet, Negara Komunis yang Hancur Berkeping-keping


Sejarah - Uni Soviet merupakan nama sebuah negara terluas di dunia yang terbentang dari Eropa dan Asia. Walau kini telah bubar, namun gemanya tak pernah surut, khususnya bagi mereka yang tertarik pada perkembangan komunisme.

Kekaisaran Rusia




Uni Soviet merupakan sebuah negara yang lahir dari Revolusi Bolshevik. Mengulas sejarah negeri beruang merah itu berkeinginan tak mau semestinya mengulik juga peradaban orang Slavia dan Varangia berabad-abad yang lalu.

Pada mulanya wilayah yang nantinya menjadi Uni Soviet hal yang demikian hanyalah hamparan luas padang belantara dan perkampungan yang dihuni orang-orang Slavia dari bermacam-macam klan.

Karena bermacam kekacauan., hasilnya orang-orang Slavia mengundang Rurik dari Utara untuk memimpin dan mempersatukan mereka. Rurik sendiri merupakan orang Varangia atau Viking yang berasal dari Skandinavia.

Rurik sukses mempersatukan banyak wilayah, bagus melewati perundingan ataupun pertempuran. Orang Varangia itu kemudian lebih sering kali disebut sebagai suku Rus. Mereka menyebarkan pengaruh yang cukup kuat di sekitar Eropa Timur hingga Kazan.

Oleg, saudara Rurik mendirikan kerajaan bernama Kiev yang juga disebut Rus Kiev pada abad ke 8 di sekitar sungai Dnieper. Rus Kiev menjadi penting karena inilah permulaan mula dari negara Rusia, Ukraina, dan Belarusia modern.

Rus Kiev berkembang dengan cepat hingga malahan menjadi salah satu kekuatan yang disegani di wilayah Slavia dan Laut Hitam. Ia menjalin kerja sama dengan Konstantinopel, suku-suku di Asia Tengah hingga kerajaan besar di barat.

Sayang sekali Rus Kiev walhasil mengalami kemunduran paska diserbu orang Mongol. Walau bertahan mati-matian dalam waktu yang cukup lama, akibatnya pengaruh negeri pendahulu Rusia itu pudar.

Kebiadaban orang Mongol memang di luar akal. Mereka tak segan menghancurkan sebuah kota beserta seluruh penduduknya. Di Rus, wilayah taklukan Mongol kemudian disatukan menjadi Kekhanan Golden Horde yang didominasi orang Turki-Mongol.

Selama dijajah Turki-Mongol, orang Rus menderita luar biasa. Bukan hanya kota-kota di perbatasan, gerombolan pimpinan Batu Khan itu juga sukses memporak-porandakan Moskow dan kota besar lainnya.

Namun pengorbanan orang Rus akhirnya menuai kesuksesan. Berbekal tenaga jasmaniah khas nenek moyang mereka dibantu dengan keterampilan tempur yang mumpuni, mereka hasilnya mengusir orang Mongol. Malahan pada 15 Agustus 1327, Pangeran Tver membakar hidup-hidup pasukan Tartar Mongol. Puncaknya, pada 1380 orang Slavia di bawah komando Dimitry Donskoy menghancurkan kekuatan Gerombolan Emas.

Akibat Mongol masih ada namun tak sekuat sebelumnya. Rus mengalami perkembangan luar biasa. Ibukota dipindah ke Moskow dan Kekaisaran Rusia didirikan.

Sepanjang abad 13 hingga sampai 19, Rusia dikendalikan para ningrat, pangeran dan tsar. Negeri itu tumbuh semakin luas dengan penduduk yang beragam. Pada permulaan 1900, kesibukan politik di Rusia mulai bergeliat. Pada 1901, Partai Sosialis Revolusioner disusun, hanya tiga tahun setelah pendahulunya Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia dideklarasikan.

Rusia terlibat banyak perang bagus dengan Jepang, Finlandia, Polandia dan khususnya Jerman pada Perang Dunia I. Para kaisar Rusia melaksanakan sistem pemerintahan yang benar-benar feodal dan mulanya anti-demokrasi.

Revolusi Oktober 1917




Menjelang abad 19, Eropa dilanda era keterbukaan. Partai-partai didirikan, tak terkucuali di Rusia. Partai terkuat dan paling membahayakan kubu kekaisaran tentu saja Partai Buruh Sosial Demokrat dengan tokoh andalannya, Vladimir Lenin.

Dari 1900 hingga 1917, bermacam pemogokan dan demonstrasi dijalankan oleh rakyat. Malahan akhir-akhir ini tentara yang kelelahan dan muak perang ikut serta ambil bagian. Pada masa itu, komunisme ajaran Karl Marx tumbuh subur.

Walau belum sepenuhnya memasuki era industri dan kaum proletar Rusia keok jumlah dengan para petani, namun motivasi untuk melaksanakan revolusi kian hari semakin matang. Terutamanya Tsar Nikolai makin reaksioner.

Pada 22 Februari 1917, buruh pabrik di Petrograd menjalankan mogok masal. Tentara dikerahkan melainkan banyak yang kemudian justru membelot.

26 Februari, revolusi meletus. Nikolai memerintahkan pembubaran Duma (Majelis Rakyat Rusia), tetapi tak ada yang mempedulikan hal itu. Malah Duma kemudian memberi manda pata Georgy Lvov untuk menyusun pemerintahan sementara dengan jabatan Perdana Menteri.

2 Maret, Nikolai turun tahta. Rusia mengalami kekosongan pemerintahan karena pemerintahan sementara sesungguhnyatak cukup kuat seperti lembaga kerajaan sebelumnya.

Sepanjang Maret - September, pemberontakan dan pertempuran terjadi antara tentara yang loyal pada kekaisaran Rusia dengan kaum komunis yang didominasi para buruh dan petani miskin.

Revolusi Oktober berkobar pada tanggal 25 di seantero Rusia. Tentara Komunis dengan dukungan penuh kaum buruh dan tani sukses merebut istana musim dingin dan membubarkan Pemerintahan Sementara.

Akhir Desember 1917, Tentara Merah disusun. Kelak, korps militer ini menjadi salah satu kekuatan militer terkuat dan paling bengis yang pernah diciptakan.

1917 dan 1918, Rusia terbelah. Perang saudara dimulai. Kaum Liberal dan Tentara Putih dihancurkan oleh Komunis. Uni Soviet terwujud dan eksis. Komunis lalu menyatukan republik-republik di sekitarnya, seperti Moldova, Ukraina, Belarus, dan sebagainya.

Pada tahun 1924, Vladimir Lenin wafat. Ia telah mewariskan sebuah negara komunis terkuat sepanjang masa. Uni Soviet lahir dan bertambah kuat. Ia menjadi sumber kekuatan bagi tenaga sosialis di negara-negara lain.

Sepeninggalan Lenin, Josef Stalin mengambil alih kekuasaan. Mulanya ia menjabat Sekretaris Pertama PKUS atau Partai Komunis Uni Soviet. Lalu setelah menyingkirkan para pesaingnya, seperti Trotsky, Zinoviev dan khususnya Kemenev, dia menjadi penguasa tunggal USSR.

Menjadi Pemenang Perang Dunia II




Di bawah Stalin, komunisme mengalami pergeseran. Tadinya ideologi ini bertujuan membebaskan kaum buruh dan tani untuk mencapai kesejahteraan dengan peniadaan kelas. Namun yang terjadi kemudian merupakan sebaliknya.

Stalin mewujudkan kelas baru, ialah kaum elit Rusia dengan dirinya sebagai puncak piramida. Dia juga membungkam demokrasi, membunuh para oposan serta memaksa rakyat berprofesi keras untuk kekayaan dan kemakmuran kroni-kroninya.

Anehnya, di sisi lain, Uni Soviet sukses menggenjot industrinya serta mewujudkan bermacam-macam penemuan di bidang sains, kedokteran, dan teknologi.

Stalin juga berjasa mempertahankan komunisme dari terkaman Jerman Nazi yang berkeinginan menjadikan USSR sebagai jajahan mereka.

Mulanya tanpa tahu malu, Stalin menjalin kesepakatan dengan Hitler untuk tak saling menyerang. Tetapi Fuhrer mengingkari komitmennya dan dari Polandia, tentara Jerman menyerang Rusia, membuka sebuah front di timur Eropa.

Pada 22 Juni 1941, gabungan pasukan Jerman, Rumania dan aliansi Negara Poros lainnya masuk wilayah Uni Soviet. Mereka tak bisa dihentikan dan malahan menaklukkan ratusan ribu prajurit komunis yang berjaga-jaga.

Operasi Barbarosa berlangsung sukses pada mulanya. Melainkan seperti mengulangi ketololan Napoleon, Jerman dihambat oleh musim dingin yang ganas.

Lambat laun pasukan komunis melaksanakan serangan balik dan memukul mundur Jerman. Mereka malah merangsek maju hingga ke wilayah musuh. Di akhir perang, Tentara Merah Soviet sukses menguasai Berlin.

Mereka merudapaksa banyak wanita, membakar rumah dan merampok rakyat Jerman. Suatu dosa yang sama yang dilaksanakan Nazi dikala menduduki Uni Soviet.

Front Timur juga disebut Perang Patriotik Raya. Dari seluruh episode Perang Dunia II, ini merupakan bagian paling keras, brutal dan mengerikan. 30 juta lebih orang mati, mayoritas dari bangsa Rusia.

Kenapa front timur bisa sedemikian brutal? Karena pertempuran di sana juga disulut dendam ideologi, antara Fasis melawan Komunis. Antara Arya menghadapi Slavia. Antara tekad Adolf Hitler dan ketidakwarasan Josef Stalin.

USSR tak akan sedemikian parah menderita andai Stalin tak menuruti keedanannya yang membunuhi banyak perwira Angkatan Darat Rusia, mengirim orang-orang intelektual Soviet ke gulag dan mengekang rakyat dengan alat-alat negara yang despotik serta bengis.

Perang Dingin : Uni Soviet komunis vs Amerika Serikat kapitalis




Paska Clash II ini, Uni Soviet tampil menjadi negara terkuat di dunia bersama dengan Amerika Serikat. Prancis dan Inggris yang sibuk memberesi tanah air mereka akibat perang, tak punya peluang menyalip dua adikuasa itu.

Dua negara itu juga berperang dalam bidang teknologi, seperti percepatan pengembangan senjata nuklir, penciptaan alat-alat pemusnah baru hingga penempatan misil-misil untuk saling mengancam.

USSR dan USA juga bersaing di angkasa. Dalam pertempuran ini, Uni Soviet tampil sebagai negara pertama yang mengirim manusia ke luar angkasa, melewati aksi heroik Yuri Gagarin.

Mereka juga negara pertama yang mengirim kosmonot wanita dan malahan anjing ke luar angkasa melalui wahana roket.

Tetapi hampir seluruh sependapat Amerika Serikat pemenangnya, setelah negeri kapitalis itu sukses mengirim tiga manusia pertama untuk menginjakkan kaki di bulan.

Dalam cold war, masing-masing berupaya memberi pengaruh negara-negara lain. Banyak negara menjadi korban. Korea menjadi terbelah, satu dikendalikan komunis (Korea Utara - Pyongyang), satu disupport kapitalis (Korea Selatan - Seoul).

Sesungguhnya komunis merupakan jawara dari ini seluruh. Lahirnya Republik Rakyat Cina yang sosialis, kemenangan atas Perang Vietnam, serta terbentuknya Yugoslavia merupakan kunci. Namun pada hasilnya dunia sependapat, lagi-lagi Amerika pemenangnya, khususnya ketika Jerman Timur bubar, Yaman bersatu, Yugoslavia terpecah-pecah dan walhasil Uni Soviet hancur berkeping-keping.

Petaka Glassnot dan Perestroika




Pada dikala itu banyak negara menjadi komunis atau setidak-tidaknya diberi pengaruh Komunis. Di Eropa Timur dan Balkan, hampir seluruhnya menjadi simpatisan sosialis. Di Asia Timur ada Mongolia, Cina dan Korea Utara. Di Timur Tengah, USSR mensupport Yaman Marxis, Republik Kurdi Iran dan menyerbu Afganistan.

Di Asia Tenggara, komunis menang telak. Laos dan Vietnam jatuh ke tangan milisi kiri. Myanmar, Indonesia, Timor Leste dan Kamboja juga punya golongan oposan sosialis yang kuat.

Di Afrika, Angola, Etiopia dan Mozambik juga diberi pengaruh Komunis. Di Amerika Latin, Nikaragua dan El Salvador banjir darah pengaruh revolusi yang diprakarsai kaum Marxis. Walaupun hanya Kuba yang sukses jadi negara komunis. Sedang di Asia Selatan, walau kaum kiri punya kekuatan besar, namun gagal menang pemilu di India.

Pada tahun 1953, Josef Stalin mati. Ia menerukan budaya pemimpin Soviet yang mundur dengan sistem meninggal dunia. Para substitusinyamempunyai banyak macam kebijakan. Komunisme berkembang namun juga menunggu takdir untuk hancur.

Jabatan Stalin, merupakan Sekertaris Pertama PKUS digantikan oleh Nikita Khrushchev yang bikin heboh gara-gara pidato sambil memukul mimbar dengan sepatunya. Ia berkuasa hingga tahun 1971.

Khrushchev mati karena serangan jantung. Posisinya diteruskan Leonid Brezhnev, kemudian Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko. Brezhnev mati {sebab|karena} serangan jantung. Andropov sebab penyakit ginjal. Sedang Chernenko karena penyakit emfisema.

Setelah Chernenko, Mikhael Gorbachev tampil. Ia mengatasi rekor sebagai satu-satunya pemimpin Uni Soviet yang tak perlu meninggal dikala berkuasa. Rekor kedua, dialah pemimpin terakhir USSR.

Kombinasi antara penurunan harga minyak, korupsi yang semakin memuncak, gerakan-gerakan kemerdekaan di beberapa republik member Uni Soviet akhirnya mewujudkan krisis keuangan parah.

Untuk mengatasi hal itu, Gorbachev melaksanakan sebuah perbuatan yang berujung fatal, merupakan menggunakan demokrasi. Sesuatu yang benar-benar asing bagi rakyat Soviet dan bermuara pada bubarnya negeri itu.

Glasnot berarti keterbukan dan Perestroika artinya restrukturisasi. Ia berkeinginan membawa Uni Soviet berimbang dengan kawan-kawan mereka di barat. Namun kenyataannya gagal.

Republik-republik member Uni Soviet satu persatu melepaskan diri. Moskow tak sukses mencegah hal itu. Keadaan berputar benar-benar cepat. Rubel USSR hancur dan Partai Komunis di beberapa negara Eropa Timur dihancurkan oleh gerakan rakyat yang diduga dimotori oleh oknum-oknum tertentu.

Hal ini lalu ditanggapi oleh jenderal dan politikus yang masih loyal pada komunisme. Mereka melancarkan kudeta pada Agustus 1991. Genady Yanayev, dedengkot Marxis-Leninis didapuk jadi Presiden Sementara.

Namun rupanya militer dan rakyat menolak kudeta. Para pemberontak diseret ke pengadilan. Gorbachev kembali jadi Presiden.

Sementara propinsi dan republik member Soviet sukses merdeka, pukulan telak datang dari Boris Yeltsin, Presiden Republik Rusia. Ia menyatakan Rusia keluar dari Uni Soviet. Praktis Gorbachev jadi Presiden tanpa negara.

Pada 26 Desember 1991 terompet kematian ditiup. Majelis Rakyat menyetujui pembubaran Uni Soviet. Negara terluas di dunia hal yang demikian dan salah satu juara Perang Dunia II akibatnya mati.

Rusia di bawah Vladimir Putin




Uni Soviet pecah jadi banyak negara, merupakan : Rusia, Belarusia, Moldova, Ukraina, Georgia, Armenia, Latvia, Lithuania, Estonia, Kazakstans, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Azerbaijan.

Boris Yeltsin kerap kali disebut tak becus menangani negara sebesar Rusia, yang dianggap penerus utama Uni Soviet. Ia diganti dengan Alexandr Rutskoy padahal akhirnya pendahulunya itu melaksanakan kudeta dan sukses.

Yeltsin memimpin Rusia hingga 1999. Ia setidaknya sukses menggagalkan upaya gerakan radikal Islam yang berkeinginan menyusun negara muslim merdeka di Dagestan, Ingusetha, dan Chechnya. Hingga detik ini, ketiga wilayah itu masih bagian dari Rusia.

Yeltsin kelihatan mesra dengan barat dan tak ingin Rusia terus-menerus dicap anti demokrasi.Setelah sukses menghancurkan sisa kekuatan komunis, ia jadi satu-satunya orang kuat di Moskow.

Boris digantikan oleh Vladimir Putin. Banyak orang terkaget-kaget karena sebelumnya eks member KGB itu tak diperhitungkan.

Namun Putin menjawab seluruh keraguan itu. Rusia secara cepat mengalami kemajuan. Negeri itu kembali disegani. Malahan ekonomi Moskow menjadi salah satu yang paling stabil dikala ini.

Rusia menjalin komunikasi mesra dengan Armenia, Kazakstan dan Belarusia. Selain itu Putin juga sukses mengatasi krisis di tiga republik muslim tanpa agresi militer. Malahan Putin juga memperlihatkan 'sedikit' kenakalan khas Soviet. Ia menganeksasi Krimea, berperang dengan Georgia, mensupport pemberontakan di Donets, Abkhazia, dan Ossetia Selatan, serta mengintervensi Irak-Suriah dalam krisis ISIS yang terjadi akhir-akhir ini ini.

Walau sukses, namun Putin tak mungkin selamanya berkuasa. Ia telah berkuasa semenjak 1999. Rusia semestinya mencari substitusinya. Akankah jalan yang dirintis Putin sukses membawa Rusia menjadi salah satu negara terkuat seperti pendahulunya, Uni Soviet?

Penulis : Saya Sendiri
Sumber : Disini,disni
rony25Avatar border
rony25 memberi reputasi
1
723
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.