Bu Tedjo, Gambaran "Lambe Turah" Dalam Masyarakat yang Sebenarnya

Siapa yang tak kenal Bu Tedjo? Sosok ini viral beberapa hari lalu, bahkan sampai trending di twitter. Bahkan, hari ini pun masih nangkring di top ten trending twitter. Siapakah dia?


Bu Tedjo, GanSist

Halo, jumpa lagi dengan ane, Myya Rossa, penyaji trit inspiratif dan informatif.
Tanggal 17 Agustus lalu, diluncurkanlah sebuah film karya anak bangsa, "TILIK". Tilik sendiri dalam bahasa Jawa artinya menjenguk. Ane yang penasaran setelah beberapa hari lalu timeline dan story WA dibombardir oleh sosok Bu Tedjo, langsung menonton filmnya.

Film berkisah tentang sekelompok ibu-ibu yang ingin menjenguk Bu Lurah yang sedang sakit di rumah sakit. Di antara ibu-ibu tersebut, adalah sosok Bu Tedjo.

Bu Tedjo ini karakternya pasti langsung bikin geregetan yang nonton. Dengan akting yang ciamik, Ozie berhasil memerankan Bu Tedjo dengan bagus. Gaya bicara yang "kemaki" menambah efek geregetnya. Bahkan, tak lama setelah film diputar, stiker dan meme Bu Tedjo bertebaran di sosmed.


Stiker meme Bu Tedjo yang bertebaran

Tak tanggung-tanggung, ane pun nemu sebuah grup dengan judul "Stiker Bu Tedjo" dan ane langsung join. Tak lama berselang, ternyata grup ini langsung diserbu peminat.


Grup stiker Bu Tedjo

Film ini sangat bagus menurut ane, karena merupakan refleksi kehidupan sehari-hari. Di kampung ane pun, kalau ada yang sakit di rumah sakit, pasti jenguk rame-rame di rumah sakit. Cuma bedanya, kalau di tempat ane, nengok palingan naik ojek mobil online, atau beriringan naik motor. Kalau jauh, ya pake bislah, belum peenah pake truk, hahaha ....

Beberapa kalimat Bu Tedjo yang tampak nyinyir tapi sarat makna:

1. "Dadi wong ki mbok yo sing solutip."


Stiker yang viral.

Jadi orang itu mbok ya yang solutif. Ucapan ini keluar dari mulut Bu Tedjo saat rombongan "kecelik" karena tak bisa menemui Bu Lurah. Kalimat ini yang pertama kali ane lihat sebagai stiker meme. Kalimat ini juga yang paling banyak digunakan untuk meme. Sebenarnya, kalimat ini bener banget GanSist. Kita harus bisa menemukan solusi untuk sebuah permasalahan.

2. "Mulane Yu Ning, sregepo maca berita seko internet, dadi nek diajak ngomong kui nyambung."



Makanya, Yu Ning, rajin baca berita dari internet, biar kalau diajak ngomong itu nyambung.

Nah, emang bener kan GanSist. Setidaknya, kita bisa tahu dunia sekitar lewat internet. Tapi, kita harus busa memilah dan memilih ya, berita mana yang real dan mana yang hoax.

3. "Mulane, duwe hape ki ora mung nggo nggaya thok."

Makanya, punya hape jangan cuma buat gegayaan doang.

Nah, banyak orang sekarang ini, punya smart phone hanya buat gegayaan aja, GanSist. Kadang mereka beli hape dengan kualifikasi keren, tapi nggak bisa memaksimalkan kinerjanya. Percuma 'kan? Ibarat kata, ponselnya smart, tapi orangna enggak, hahhaha ....

4. "Bojoku ki jenis e wonge langsung temandang, ra kakehan omong."

Suamiku itu tipe yang langsung kerja, nggak banyak omong.

Nah, ini GanSist. Kita memang sebaiknya menjadi orang yang ringan tangan. Mau bekerja, tanpa banyak bicara. Ibaratnya nih ya, lebih banyak tangan daeipada milut yang bekerja.

5. "Nuraninya itu lho pak, mbok tolong dipakai. Empatinya lho pak."

Nah, jlebb banget kalimay ini GanSist. Sekarang kita tanya diri kita masing-masing. Masihkan kita mengandalkan nurani dan empati dalam tiap langkah kita?

6. "Mbok yo ra waton nek ngendikan."



Jangan asal kalau bicara.
Nah, ini bener banget kan GanSist. Kita harus berhati-hati kalau bicara, jangan ngawur. Difilterlah ituh bibir.

7. "Tenangno pikirmu."





Nah, kalau ucapan ini, bukan diucapkan oleh Bu Tedjo, GanSist. Ucapan ini merupakan ucapan yang cukup ampuh untuk meredakan kegalauan. Ane sendiri sering ngucapin kalimat ini sih. Biasanya ane ucapin kalau ada yang mengkhawatirkan sesuatu.

Nah, sekian thread ini. Semoga kita bisa mengambil manfaat.

Sumber referensi:
1. Opini pribadi
2. Dokumentasi pribadi
3. Grup WA
4. klik

Jogja, 21 Agustus 2020

Dari ane, yang pingin juga bikin film pendek sarat makna seperti itu.