industry.co.idAvatar border
TS
industry.co.id
Meski Telah Dibuka Kembali, Pengelola Mal: Bukannya Untung Malah Babak Belur


INDUSTRY.co.id - Jakarta - Jumlah pengunjung pada pusat perbelanjaan di DKI Jakarta masih mengkhawatirkan.
Meski sudah dibuka hampir dua bulan atau sejak pertengahan Juni lalu, kedatangan pengunjung masih jauh dari kata normal.

Apalagi ditambah adanya aturan baru, yakni maksimal kapasitas terisi adalah 50% pengunjung dibanding waktu normal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, saat ini sudah 81 pusat belanja atau mal yang buka di DKI Jakarta. 

Namun, jelas Ellen, dari sejak dibuka pada tanggal 15 Juni lalu hingga saat ini traffic nya hanya sekitar 20-30 Persen.

"Belum pernah dalam sejarah, pusat belanja yang baru dibuka, itu traffic sangat rendah sekali. Sangat mengkhawatirkan," kata Ellen di Jakarta, kemarin.

Saat ini, kondisi memang lebih baik, namun belum bisa dikatakan memuaskan. Ellen melihat faktornya adalah keberanian dari pada konsumen.

Meski ada yang sudah berani datang ke pusat perbelanjaan, namun tidak sedikit juga yang ragu untuk kembali berbelanja secara langsung?. 

"Berjalan waktu hampir masuki bulan kedua, memang ada kenaikan sedikit tapi nggak merata. Rata-rata yang datang sekitar 30-40%. Namun itu hanya untuk beberapa pusat belanja, dan umumnya weekend," terangnya.

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab menurunnya kunjungan adalah, karena sebagian fasilitas atau tenant di pusat perbelanjaan belum beroperasi kembali.
Padahal, pada waktu normal tempat tersebut menjadi penyumbang kunjungan besar pada pusat perbelanjaan.

"Tenant-tenant di pusat belanja rata-rata belum buka 100%. Ini masih ada sekitar 80% sampai 90% karena sebagian kategori belum diizinkan pemerintah daerah setempat seperti gym, karaoke, permainan anak. Sekitar 10% yang belum boleh buka," jelas Ellen.

Apalagi sejumlah tenant juga meminta keringanan biaya sewa akibat menurunnya penjualan.

"Dari pengalaman kami saat PSBB, rata-rata karena tenant nggak berpenghasilan, jadi minta diskon ke pusat belanja. Pembatasan traffic pengunjung sebesar 50% membuat masyarakat belum berani ke tempat belanja," katanya.

"Benar-benar membuat pengelola pusat belanja bukan (memiliki keuangan) merah lagi, tapi babak belur," tutup Ellen.

Baca Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/7234...ah-babak-belur

chisaaAvatar border
666fapfapAvatar border
nomoreliesAvatar border
nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.1K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.