god.romushaAvatar border
TS
god.romusha
Respon Virus Corona Jadi Ajang Peperangan Trump dan Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden terlibat perdebatan terkait respon terhadap pandemi virus Corona. Trump menyerang seruan Biden yang meminta semua gubernur di negara itu untuk memerintahkan semua orang mengenakan masker selama tiga bulan ke depan.

Trump menuduh kandidat presiden dari Partai Demokrat itu telah mempolitisasi masalah yang sejatinya telah digunakan oleh dirinya sendiri untuk keuntungan politik dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengklaim Biden telah salah tentang pandemi virus Corona di setiap kesempatan, mengabaikan bukti ilmiah dan menempatkan politik sayap kiri di atas fakta dan bukti. Trump kemudian dengan keliru mengatakan bahwa Biden mengadvokasi presiden untuk menggunakan kekuasaan eksekutif guna melembagakan perintah penggunaan masker secara nasional dan Biden mendukung mengunci semua orang Amerika di ruang bawah tanah mereka selama berbulan-bulan.

"Kepada Joe, saya akan mengatakan berhenti bermain politik dengan virus," kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih seperti dikutip dari AP, Jumat (14/8/2020).

Biden sendiri tidak meminta perintah eksekutif, tetapi pada kampanye sebelumnya ia menyerukan institusi penggunaan masker secara nasional segera dilakukan. Biden mengklarifikasi, bagaimanapun, perintah itu harus diserahkan kepada gubernur untuk mewajibkan memakai masker. Ia tidak mengatakan apa-apa tentang membuat warga Amerika tetap di dalam ruangan, tetapi berpendapat bahwa pembukaan kembali ekonomi di negara bagian telah dilakukan dengan terburu-buru dan tanpa bimbingan yang tepat dari pemerintah federal untuk menjaga keamanan bagi warga Amerika. (Baca: Kampanye Bersama, Joe Biden dan Kamala Harris Bersumpah Kalahkan Trump)

Baca Juga:

Jadikan Thong Sebagai Masker, Miliarder John McAfee 'Ditangkap'
Warga India Bangga Biden Pilih Kamala Harris Jadi Cawapres



Trump menghabiskan bulan-bulan awal pandemi dengan menolak mengenakan masker saat tampil di depan umum, mengejek wartawan yang memakainya, dan me-retweet pesan yang mengolok-olok Biden karena mengenakan masker serta menyiratkan bahwa dia terlihat lemah. Trump pertama kali mengenakan masker di depan umum sekitar sebulan yang lalu, saat berkunjung ke rumah sakit militer, dan sejak itu kadang-kadang menyatakan dukungan untuk penggunaannya. (Baca: Trump Terlihat Gunakan Masker untuk Kali Pertama di Muka Umum)

Pada hari Kamis, dia mengatakan bahwa mengenakan masker adalah tindakan patriotik bagi warga Amerika.



"Mungkin mereka hebat, dan mungkin mereka baik-baik saja. Mungkin mereka tidak begitu baik," ia menambahkan.

Biden, di acara sebelumnya, mengatakan semua warga Amerika harus memakai masker, mengutip prediksi ahli kesehatan bahwa itu bisa menyelamatkan 40.000 nyawa dari virus Corona selama tiga bulan ke depan. Kandidat presiden dari Partai Demokrat itu juga menanggapi mereka yang menolak perintah tersebut.

“Ini Amerika. Jadilah seorang patriot. Lindungi sesama warga negara Anda. Melangkah maju, lakukan hal yang benar,” ujarnya.

Bertahan dan menyerang menandai garis serangan baru dari Trump, yang membuntuti Biden secara signifikan dalam sebagian besar survei nasional dan negara bagian. Biden telah membuat apa yang dia katakan sebagai kesalahan penanganan pandemi oleh Trump - yang sekarang telah menyebabkan kematian 166.000 orang Amerika - sebagai inti dari serangannya terhadap presiden. (Baca: Jajak Pendapat Ungkap Biden Ungguli Trump di Negara Bagian 'Medan Pertempuran' Utama)

Sementara Trump menuduh jika Biden terpilih dia akan menyebabkan segalanya mulai dari kehancuran pasar saham hingga lonjakan kejahatan di pinggiran kota. Ia kerap menghindar saat Biden menyerangnya dengan pandemi, memilih untuk menangkis kesalahan atas korban jiwa dan kerusakan ekonomi.

Pada hari Rabu, ketika AS melaporkan 1.499 kematian virus Corona baru, jumlah tertinggi dalam satu hari sejak Mei, Trump mendorong sekolah dan bisnis untuk terus buka, dan menyerukan agar sepak bola (football) perguruan tinggi tetap berjalan meskipun beberapa liga terkemuka memutuskan untuk membatalkan musim tahun ini.

Pada hari Kamis, dia kembali menepis kritik yang mengatakan dia terlalu lambat untuk bereaksi terhadap pandemi di AS, mengatakan di Fox Business Network: "Tidak ada yang menyalahkan saya."

“Lihat, kami terkena wabah China dan kami tidak akan melupakannya. Kami terkena wabah China,” katanya. (Baca: China Berang Trump Sebut COVID-19 sebagai 'Virus China')
(ber)
0
566
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.