tutorialhidupAvatar border
TS
tutorialhidup
istri dari neraka

"Buuu . apa ini?! Kenapa banyak darah berceceran di dapur?"


Aku panik.

Banyak tetesan darah yang masih segar di lantai dapur. Sementara, jam masih menunjukkan pukul 02:10. Ini masih larut malam, bagaimana semua ini bisa ada di sini?

Perlahan, Istriku pun keluar dari kamar mandi dengan santainya. Seolah ia tidak terkejut sedikitpun.



"Ya sudah, Yah. Bersihkan saja. Mungkin itu darah tikus yang dimakan kucing. Gak usah sepanik itu."


"Tikus? Sejak kapan di rumah kita ada tikus?" tanyaku heran.



Tanpa menjawab, Ia langsung masuk ke dalam kamar dan meninggalkanku di dapur. Karena tidak ingin dilihat anakku esok pagi, langsung malam itu juga kubereskan. Memang, belakangan ini banyak hal aneh terjadi di rumah ini.



Mulai dari beberapa bercak darah yang sering terlihat di setiap sudut rumah, aku juga sering mendengar suara-suara aneh saat malam tiba.
Menakutkan.



Belum lagi, beberapa orang dilingkungan rumahku sering ditemukan meninggal dengan tiba-tiba saat pagi hari. Bahkan, sampai sekarang pihak kepolisian belum bisa mencari siapa pembunuhnya. Karena memang, kematian mereka sangat tragis dan hampir tidak ada jejak pada mayatnya.

***

Beberapa menit.

Akhirnya aku selesai membereskan lantai kamar yang kotor. Kemudian melanjutkan tidur, karena esok pagi aku harus berangkat bekerja lebih cepat dari biasanya.



Di dalam kamar, Istriku terlihat sudah tidur dengan sangat pulas. Seperti habis melakukan sesuatu yang amat melelahkan. Bagiku, ini tidak mengherankan. Karena saat siang ia pasti begitu lelah mengurus rumah dan anakku. Kasihan dia. Love you sayang.



"Ayaaah . banguun. Ini sudah jam enam loh. Nanti kamu telat berangkat
kerja."

Ya, itulah Istriku.


Teriakannya di pagi hari, merupakan sarapan utamaku. Sejak dulu, ia sudah biasa berteriak sembari sibuk memasak untuk sarapanku sebelum berangkat bekerja. Tapi itu yang membuatku begitu mencintainya.

Di balik sikapnya yang cerewet dan keras kepala, ia adalah Istri yang nyaris sempurna buatku.



"Iya, Bu. Ni ayah sudah bangun."

"Ya sudah, itu handuknya sudah ibu taruh di kamar mandi. Air hangatnya juga sudah. Mandi yang cepat. Bentar lagi Nayla bangun. Dia mau mandi juga."

"Iyaa ... sayaaang. Bawel ih."

"Apa, Yah? Barusan bilang ibu bawel?!"

"Tidak, Bu. Ayah bilang ibu supel. Rajin lagi," ucapku mengelak.



Selesai mandi.

Aku langsung menghabiskan nasi goreng yang telah tersedia di meja. Nasi biasa, tetapi entah kenapa rasanya begitu nikmat. Entah karena Istriku memasaknya dengan cinta.



Sudah menunjukkan pukul 07.00.

Aku langsung berangkat bekerja. Sedangkan Istriku, masih sibuk
memandikan Nayla. Anakku.



"Ayah berangkat, Bu. Assalamualaikum .."

"Wa'alaikumsalam, Ayah. Hati-hati. Pulangnya jangan telaaat!" Teriaknya dari kamar mandi.



Baru saja keluar rumah.

Aku melihat ada keramaian di ujung gang. Aneh, apa gerangan yang terjadi?

Perlahan, aku laju sepeda motor menuju ke sana. Semakin dekat, ternyata keramaian itu berasal dari rumah Pak Santoso.



Dia adalah salah satu tokoh di kampung ini. Keluarganya yang termasuk golongan orang kaya, membuatnya cukup disegani.

Kuparkirkan motor tak jauh dari rumah itu, kemudian mencari tahu dari beberapa orang yang ada di sana.


"Maaf, Pak. Ada apa, ya? Kenapa ramai sekali?" tanyaku heran.


"Istri Pak Santoso meninggal, sepertinya di bunuh," jawab Pak Adit.
Tetanggaku.


"Dibunuh? Siapa yang melakukannya, Pak?"


"Entahlah .. tadi pagi, anak Pak Santoso menemukannya sudah terbaring berlumuran darah di teras rumah."


"Astaghfirullah .. jadi sudah lapor polisi?"


"Sudah, Pak. Mungkin sebentar lagi datang. Semakin mengerikan kampung ini ya, Pak? Dalam sebulan, sudah dua orang meninggal mengenaskan. Tanpa diketahui penyebabnya."


"Iya, Pak. Entah apa yang akan terjadi lagi selanjutnya. Kita hanya bisa
berdoa agar keluarga kita tidak menjadi korban selanjutnya."


"Ya, Pak. Kita harus lebih was-was lagi."


"Ya sudah, Pak. Saya mau berangkat bekerja dulu. Sudah telat."


"Ya, Pak. Hati-hati."


Lagi.

Hal ini terjadi lagi. Jujur, aku sempat berpikiran untuk pindah dari
kampung ini. Tetapi, biaya beli rumah baru tidak sedikit. Apalagi, aku harus menjual rumah sekarang terlebih dahulu. Itu tidak mudah.



17:35.

Aku sampai di rumah. Kulihat istriku sedang bermain di halaman dengan Nayla. Entahlah, hal ini memberikan kebahagiaan sendiri buatku. Seoalah-olah, semua rasa lelah setelah bekerja sudah terobati.



"Assalamualaikum ... ayah pulaang."


"Wa'alaikumsalam . lihat Nay, Ayah sudah pulang," ucap Istriku. Diiringi dengan Nayla yang masih belajar berjalan berusaha mendekat ke arahku.


Sore itu.

Aku habiskan waktu beberapa menit bercengkrama dengan mereka. Tawa dan kehangatan keluarga terasa begitu nikmat saat itu.


"Oh, ya, Bu. Sudah dengar belum kejadian tadi pagi?"


"Iya, Yah. Soal Istri Pak Santoso yang meninggal secara misterius itu, kan?"


"Iya, Bu. Mengerikan."


"Biar saja, Yah. Lagian itu karma buat mereka yang terlalu sombong.


"Sombong? Maksudnya, bu?"


lya, Yah. Mereka menganggap harta mereka adalah segala-galanya. Jadi bisa merendahkan siapapun dengan sesuka hati."


"Memang, mereka pernah mengatakan apa pada Ibu?"


"Bukan cuma ibu, Yah. Hampir semua warga sudah pernah dihina oleh mereka."


"Ya sudah, Bu. Mereka sedang dalam musibah. Tidak baik jika kita
membicarakannya. Ya, sudah. Ayah mau mandi dulu, setelah itu mau layat
ke sana."


"Ya, Ayah."



Kematian Istri Pak Santoso menjadi pergunjingan warga beberapa hari ini. Soalnya, kedua warga yang ditemukan meninggal secara mengenaskan hampir memiliki ciri yang sama.


Yaitu meninggal dengan tenggorokan yang terkoyak menganga. Bukan itu saja, tepat malam sebelum kejadian, beberapa anggota keluarga sempat mendengar suara geraman seseorang di dalam rumah mereka.



Bahkan, anak dari korban meninggal pertama kali pernah bercerita ke warga. Kalau ia sempat melihat sesosok wanita berambut panjang, sedang berkeliling rumah mereka sekitar setengah satu malam.



Tapi anehnya, sosok itu begitu cepat menghilang saat ia coba memanggil keluarga yang lain. Sama dengan yang dilihat anak Pak Santoso tepat di malam meninggalnya sang ibu.

istri dari neraka part 2

Ingin lanjut part 3 yuk follow akun ane gan/sisemoticon-Cool
Diubah oleh tutorialhidup 16-08-2020 07:31
evywahyuniAvatar border
sart86Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
5.8K
68
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.