• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Jejak Petualangan di Lampung dan Nasib Chintya Candranaya

terangindonesiaAvatar border
TS
terangindonesia
Jejak Petualangan di Lampung dan Nasib Chintya Candranaya

Indosport.com

Chintya Candranaya merupakan seorang pendekar cantik dari perguruan harimau utara. Dunia beladiri begitu gempar dengan kehadiran sesosok gadis yang tampil memukau di Youtube dengan atraksi kedigdayaannya.

Kemampuan yang diluar nalar benar-benar mampu ditunjukkannya dalam konten-konten yang diupload kemedia youtube.

Memukul dan menendang tiang beton hingga hancur, push up satu jari, mengangkat tabung gas dengan satu kaki, hingga memukul durian hingga landasan batunya pecah seakan membuat berbagai pendekar ilmu beladiri terhenyak.

Fansnya pun luar biasa hingga menembus 1,35 juta subscriber. Hal itu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa sebagai seorang youtuber.

Tapi sepertinya semuanya hancur seketika. Setelah tanpa sengaja Chintya Candranaya dan gurunya Master Agus Setyawan mendiskreditkan olahraga ilmu beladiri MMA.

Dalam sebuah pernyataan yang sempat diupload kemudian dihapus dimedia Youtube. Chintya mengeluarkan pernyataan jika MMA tidak efektif dijalanan dan master Agus seperti meremehkan MMA dengan mengatakan ilmu beladirinya terlalu mematikan untuk mengikuti pertandingan MMA.

Seperti gayung bersambung beberapa praktisi MMA pun bersuara. Diawali oleh Suwardi sang becak lawu dan Panji yang merupakan pendekar PSHT, mengkritik konten Yang dibuat oleh Chintya yang terkenal dengan perguruan Harimau Utaranya.

Hal yang wajar mengingat Suwardi adalah seorang pesilat yang berprestasi diajang MMA One Pride.

Pernyataan lain yang dikemukakan oleh Chintya yang berhasil mengalahkan 40 orang, dengan 5 orang meninggal ditempat dan sisanya masuk rumah sakit dan ada yang meninggal dirumah sakit benar-benar tidak masuk akal.

Hal itu semakin diperparah dengan pernyataan gurunya master Agus yang mampu mengalahkan 200 orang membuat khalayak ramai tertegun seperti tidak percaya.

Karena pernyataan itulah maka Chintya dipanggil CC 40 dan masternya dipanggil Agus 200.

Para praktisi MMA lain pun seperti kompak angkat suara dengan konten-konten yang dikeluarkan oleh Chintya.

Theodorus Ginting pun mengadakan talk show bersama beberapa praktisi beladiri lainnya seperti Rudi Agustiawan, Bram, Mustadi Anetta dan team membahas fenomena CC 40 dan Agus 200.

Ada 5 tantangan yang ingin mereka buktikan yang diajukan kepada Cinthya dan Master Agus

1. Memukul durian hingga batu landasannya pecah.

2. Stand Up satu jari

3. Push Up Satu jari

4. Golok siluman

5. Menendang dan memukul tiang tembok hingga pecah.

Kelima hal tersebut adalah permintaan dari team MMA yang ingin mereka lihat secara langsung apabila pertarungan dalam bentuk sparing bukan sebuah bentuk jawaban bagi CC 40 dan Agus 200.


Seminggu setelah Theo dan kawan-kawan melontarkan tantangan, ternyata tidak ada itikat baik dari team Harimau Utara untuk menjawab permintaan dari team MMA.

Beberapa praktisi silat pun sudah mulai gerah sebut saja Herry Prass (Perguruan Silat Garuda), Denny Aprisa, Benny Yosa dan Nirmala Oki ( Juara Dunia Pencak Silat). Mereka melihat jika konten yang dibuat CC 40 malah mencemari nilai-nilai filosofi silat keseluruh dunia.

Karena terus disudutkan oleh para Fans CC 40, maka Team MMA yang kemudian berafiliasi dengan para pesilat yang tergabung dalam Beladiri Bersatu berangkat kelampung dengan dimediasi oleh kepolisian Lampung.

Tujuan mereka cuma satu yaitu bersilaturahmi dan meminta pembuktian dari perguruan Harimau Utara dimana perguruan Chintya bernaung.

Tapi sungguh amat disayangkan team beladiri bersatu yang terdiri dari beberapa praktisi MMA, dan para pesilat tangguh dari PSHT tidak bertemu dengan kedua tokoh Harimau Utara.

Team Beladiri bersatu hanya bertemu dengan pengacara mereka dikapolresta lampung Utara.

Anehnya hanya seorang oknum yang mengaku adik dari Chintya dan Agus yang berjulukan peterpan junior yang berani menemui Theo dan kawan-kawan secara langsung.

Oknum peterpan junior ini sempat menerima tantangan dari team beladiri bersatu di media sosial. Sepertinya memang sengaja dijadikan umpan agar ketika team beladiri bersatu melakukan kesalahan maka kasus ini bisa selesai.

Singkat cerita setelah komunikasi berjalan, team Harimau Utara akhirnya mau bertemu dengan Team Beladiri bersatu ditempat latihan mereka. Dengan syarat mereka hanya mau melakukan 2 hal yaitu menendang dan memukul beton serta tiang besi dengan satu kamera dari anggel yang ditentukan oleh team Harimau Utara.

Theo dan kawan kawan akhirnya menolak karena menyadari ini adalah trik koreografi dari team Harimau Utara yang telah dibedah oleh berbagai praktisi diberbagai konten Youtube.

Jika mereka menyetujui maka yang ada masalah akan selesai dengan trik koreografi dari team Chintya. Dan itu merupakan trik untuk menjaga popularitas mereka dan pembuktian kesaktian CC 40 dan Agus 200 akan gagal.

Akhirnya team beladiri bersatu pulang kejakarta dengan menyisakan Suwardi, Panji dan Mustadin Anetta di Lampung. Team Beladiri bersatu mengambil kesimpulan bahwa seluruh konten kesaktian CC 40 dan Agus 200 adalah fake.

Mereka menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk dapat bijaksana dalam mencerna konten-konten yang ada dan jangan mau percaya terhadap sesuatu hal yang tidak dapat dibuktikan dengan terlihat mata secara langsung.

Setiap orang akan bisa melakukan segala hal yang luar biasa dan tidak masuk akal dengan tehnik editing yang baik.

Mustadi Anetta yang ternyata masih penasaran tetap tinggal dilampung. Beliau menemukan tempat dimana team harimau Utara melakukan tehnik koreografi dan editing beladiri.

Analisa yang sangat tajam beliau sampaikan jika beton dan tiang beton yang ditendang oleh Chintya ternyata adalah editing dengan adanya bekas pukulan palu ditembok dan tiang dimana konten tersebut dibuat.

Setelah pulangnya team beladiri bersatu, ternyata Chintya dan kawan-kawan bukannya melakukan klarifikasi dan minta maaf. Dia dan teamnya malah membuat video dengan mengajak seluruh warga net agar bersatu dan jangan terprovokasi.

Mereka membuat video dengan menunjukkan berbagai dukungan dari berbagai fans Chintya dari luar negri.

Tapi apa daya. Hal ini malah menunjukan bahwa hukuman sosial telah dimulai atas segala konten editing yang mereka klaim mampu mereka lakukan.

Jumlah like dikonten tersebut hanya ada 4000 dan jumlah dislike sudah mencapai 35.000 dan komentar yang sebagian besar mencerca Chintya karena telah berbohong lebih dari 28.000.


Screnshoot Chanel Chintya Candranaya

Saya sendiri beropini jika 4000 lebih like tersebut bisa saja dibeli melalui aplikasi ataupun melalui situs jasa like youtube yang ada didunia maya.



Screenshoot chanel Chintya

Akan tetapi ini adalah awal dimana masyarakat mulai terbuka matanya akan konten-konten yang berupa pembodohan publik demi mencari ketenaran.

Chintya dan Agus sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan bukan hanya kepada team MMA saja.

Karena tampa mereka sadari bukan hanya petarung MMA saja mereka sakiti. Ada jutaan penggemarnya telah turut tersakiti. Ketika menyadari tokoh yang mereka kagumi berbohong, dengan melakukan editing video dan mengklaim itu sebagai bagian kesaktiannya.

Tiada kata terlambat untuk meminta maaf. Lebih baik meminta maaf dan memulai segala sesuatunya dari awal. Daripada terus berkelit dan jadi bulan-bulanan masyarakat.

#stoppembodohanpublik

#beladiribersatu
batuapivAvatar border
raliakbarrrAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 48 lainnya memberi reputasi
47
29.5K
260
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.