Tari Lenso Dari Maluku


Menari merupakan seni gerak tubuh untuk bisa mengekspresikan jiwa, lewat gerakannya yang indah dan lemah gemulai. Bukan hanya menggerakkan badan semata, di sebagian tarian tradisional menyimpan makna tersirat pada setiap gerakannya. Indonesia sendiri memiliki ragam tarian tradisional yang sampai saat ini masih lestari, diantaranya :Tari Jaipong, Tari Kecak, Tari Tortor, Tari Remong,dan masih banyak lagi. Maraknya fenomena Dance modern yang masuk ke negara kita juga sempat digandrungi oleh kaum milenial lewat berbagai platform digital, tapi tidak membuat tarian tradisional sirna akan eksistensinya, apalagi sekarang berkat kecerdasan kaum muda yang menggabungkan hal tradisional dan modern.

Di Maluku utara, ada sebuah tarian tradisional yang masih dipertontonkan sampai sekarang. Tarian ini disebut Tari Lenso, diambil bahasa Maluku Utara artinya Lenso (Sapu Tangan). Tarian ini biasa disebut juga dengan tarian muda mudi dari minahasa. Biasanya tarian adal maluku utara ini diadakan saat ada pelaksanaan pernikahan, panen cengkih, tahun baru, menyambut tamu kehormatan dll. Dalam acara ini pula bisa dijadikan ajang pencarian jodoh bagi yang masih Bujang. Syarat mengetahui lamaran diterima atau ditolak adalah dengan pertanda jika selendang/sapu tangan yang diterima ataupun ditolak.



Tari Lenso mempunyai ciri khas dalam pelaksanaannya, yaitu akan diiringi oleh wanita 6-9 orang, gerakannya terfokus pada gerak maju, lompat, dan mundur. Atribut tarian ini juga cukup sederhana saja yaitu sapu tangan, untuk pakaian biasanya para wanita memakai kebaya putih dan bawahannya memakai kain tradisional Maluku Utara. Juga diiringi oleh alat musik tradisional juga yang disebut Tifa & Totobuang.

Alat musik ini mempunyai dua bentuk, salah satunya di Papua yang memiliki alat musik tradisional serupa, namun berbeda bentuk. Untuk jenis Tifa di Maluku Utara sendiri bentuk alat musik ini berbentuk tabung tanpa pegangan. Menurut beberapa sumber Alat musik ini biasa digunakan saat ada upacara adat, tarian tradisional dan juga tarian perang



Sudah seharusnya kita sebagai anak bangsa patut menjaga budaya yang masih lestari sampai sekarang. Terlepas dari segala kontroversi yang mungkin bertentangan dengan kehidupan sekarang, ada baiknya kita menjaga budaya bersejarah apalagi mempunyai nilai filosopi mendalam untuk kehidupan. Jangan sampai suatu hari nanti, budaya kita yang indah diakui oleh negara lain.



Sungguh beruntung kita semua yang tinggal di Nusantara karena memiliki ragam budaya & adat istiadat yang selalu menarik dibahas untuk diceritakan pada anak cucu kita kelak. Mungkin sekian puluh tahun lagi zaman terus mengalami perubahan, hukum alam akan terus berjalan untuk melakukan pembaruan setiap waktunya. Walaupun belum menjadi negara dengan perkembangan yang pesat, setidaknya Indonesia mulai dikenal melalui Pariwisata yang sekarang semakin santer tersiar lewat platform digital. Semoga saja budaya & adat istiadat kita masih terjaga sampai nanti, sehingga keturunan kita nanti masih mengenal dan bangga memiliki negara sebesar Indonesia yang tersohor akan keindahan alam dan budayanya, sejak zaman doeloe kala.

Jika ada salah kata mohon dimaafkan dan koreksi ya gansist mari kita diskusi santai di komentar karena berbagi itu indah. Yang pingin cari jodoh neh bolehlah ikutan tarian tradisional nich mana tau ketemu tambatan hati ya kan hehehehe.

Referensi


Klik NegerikuIndonesia
Sumber Klik
Foto 3
Wikipedia

Narasi diolah penulis