Welcome to My Thread

Ngomongon tentang Ta'aruf, jadi teringat sama Rey Mbayang dam Dinda Hauw. Pasangan di mana yang cowok cakep yang cewek cantik ini memang sukses menyihir mata netizen beberapa waktu. Pasangan ini tak kalah fenomenalnya dengan pasangan Roger Danuarta dan Cut Meyriska yang kini telah dikaruniai momongan.



Demi sebuah cerbung yang saya tulis, di wall FB, saya pernah membuat semacam survey tentang malam pertama pasangan yang menikah melakui proses ta'aruf. Status saya tersebut sukses meraih perhatian para pelaku ta'ruf. Jawaban-jawabannya sungguh membuat mesam-mesem, meski mereka menjawab masih dengan batas-batas kesopanan.



Beginilah beberapa jawaban yang saya dapatkan :

"Ya langsung lah malam itu juga."

"Kasih tau gak yaa 🤣🤣🤣"

"Malam kedua setelah resepsi. Abis nikah, masih beda rumah."

"Berhubung suaminya ganteng maksimal, eman kalau gak dikasih senyum manis ... Alhamdulillah gak dianggurin lama-lama takut dilalerin. Malam pertama beneran,😂"

"Malam ke delapan, Mak 😆
Setelah gagal mulu🤭"

"Sekitar semingguan kayaknya. Adapun istilah pacaran kami pakai untuk nyebut hari-hari pasca nikah ketika belum hamil, cuma 3 bulan."

"Gak ada malam pertama, yang ada siang pertama😆😆"

"Itupun terjadi sepuluh harian setelah akad, soale masih lokdon akutu🤣🤣🤣:

"Malam ke 7. Merinding disko aye🤭🤭😁😁"

"Gaspol! Karena yang laki ngebet.
🤣🤣🤣"

"Hari pertama pas mertua udah bobo. Diawali dengan main catur. 💃"

Yang di atas itu hanya sebagian jawaban, karena komentarnya ratusan, tapi rata-rata tidak di malam pertama.

Malam pertama tidak di malam pertama, kedengarannya kok mbulet ya. Pokoknya begitulah.



Bagaimana rasanya berada dalam sebuah kamar tertutup bersama seseorang yang belum lama kita kenal? Dulu, sebelum tercipta ponsel dan berbagai sosial media, ta'aruf hanya berlanjut dengan surat-suratan, karena untuk bertemu ada pembatasan. Kalau ta'arufan zaman sekarang bisa berlanjut pengenalannya melalui ponsel atau media sosial yang dipunyai. Minimal proses pengenalannya lebih intens.

Namun, apakah pernikahan tanpa pacaran ini bisa langgeng? Kenyataannya berdasarkan pengakuan responden, mereka telah menikah cukup lama, bahkan ada yang anaknya sudah masuk kuliah. Cinta datang karena terbiasa, alias trisno jalaran soko kulino. Mungkin pepatah Jawa itu bisa menggambarkan kondisi mereka.



Pihak yang menjodohkan sangat berperan penting menjadikan suatu ta'aruf bisa berlanjut pada pernikahan yang langgeng. Rata-rata mereka memilihkan seorang pria/wanita untuk dijodohkan dengan berbagai pertimbangan.

Sebaliknya pernikahan yang diawali dengan pacaran yang lama, akanlah menjamin kelanggengan sebuah pernikahan? Bahkan, banyak artis-artis yang pacarannya lama tapi usia pernikahannya sangat pendek. Semua tergantung bagaimana komitmen pasangan terhadap pernikahannya.


Agan dan sista menikah melalui ta'aruf? Kuy bagikan pengalaman Anda di kolom komentar.

Ditulis oleh @cattleyaonly

Referensi

Opini pribadi
Sumber
Sumber