Gunung Sugih adalah sebuah pusat pemerintahan kabupaten Lampung tengah, yang memiliki taman budaya dengan lokasi yang sangat setrategis yakni hanya berjarak 0,5 Km dari Ibukota kabupaten, dan berjarak 61 Km dari Ibukota provinsi. Lokasinya juga berada tepat di samping jalur Lintas Sumatra yang membuatnya jadi daya tarik pengguna jalan.
Khususnya bagi mereka yang baru pertama kalinya melintasi jalan Lintas Sumatra tentu jangan sampai lewatkan momen ini sebagai tanda pernah berkunjung ke Lampung Tengah.

Tujuan awal pembagunan taman budaya ini adalah untuk mempercantik Ibukota Lampung tengah, juga lokasinya yang berdekatan dengan pusat pemerintahan kabupaten Lampung tengah. Namun, karena berada di lokasi yang terbuka taman budaya ini menjadi sasaran para wisatawan untuk tujuan rekreasi, membuat vlog dan lain sebagainya.

Taman Budaya ini memiliki sebuah patung yang sangat menonjol dan menunjukan identitas kota sebagai daerah Lampung, ya itu tugu Kopiah Emas. Kopiah Emas sendiri merupakan penutup kepala bagi adat Lampung laki-laki.



Tugu kopiah emas ini sendiri memilki tinggi 11 meter dengan diameter lingkarannya 3 meter. Arsitek tugu kopiah emas ini adalah para seniman dari Muntilan, Magelang Jawa Tengah. Tugu tersebut terdiri dari batu paras yang berjumlah 442 buah batu paras yang di angkut tiga truk dari Muntilan langsung.
Tugu kopiah emas ini di bangun di pinggir jalan lintas Sumatra berdampingan dengan tugu pengantin, yang menampilkan sepasang pengantin yang berdampingan dalam balutan pakaian adat Lampung. Yang menjadikan ciri khas adat lampung.



Monumen ini begitu mencolok di kota pusat pemerintahan kabupaten Lampung Tengah. Terlebih lagi dengan adanya rumah-rumah adat dan beberapa tugu lainnya seperti tugu pepadun, dan tugu canang.
Tugu pepadun sendiri lokasinya tak begitu jauh dari tugu pengantin dan tugu kopiah emas. Tugu pepadun terletak di petengahan jalan. Tugu pepadun merupakan monumen berbentuk sepasang tangan penari berlapis perunggu, menopang singgahsana pepadun yang di atasnya dilindungi tiga lapis payung dengan tifa warna berbeda. Putih (atas), kuning (tengah), merah (bawah). Yang dalam masyarakat pepadun dikatakan payung agung, yang tiga warna tersebut menggambarkan kedudukan raja pada adat pepadun.



Berikutnya ada juga tugu canang yang letaknya sedikit berjauhan dari monumen utama tugu kopiah emas. Canang adalah gong kecil yang dapat di jumpai di seluruh Nusantara. Canang merupakan tradisi masyarakat Lampung , sebagai pusat instruksi kedaruratan, kebijakan pemerintah, penyematan gelar, dan pada pelepasan acara adat pada masyarakat Lampung (Begawi).



Dari sekilas pesona taman budaya di daerah pusat pemerintahan Lampung Tengah. Dapat kita lihat bersama betapa pemerintah setempat ingin mempercantik kota dengan kebudayaan yang ada. Terlebih dengan lokasi yang terbuka, memudahkan siapapun untuk berkunjung dan mengabadikan momen bersama dengan orang terkasih. Agan dan Sista bisa nih mampir ketaman budaya lampung tengah yang lokasinya sangat cocok untuk melepas penat juga sebagai pengingat sejarah adat Lampung.

Dengan penikmatan keindahan budaya tentu kitapun di tuntut untuk melestarikan budaya yang di era serba online ini semakin menghilang. Karena semakin banyaknya wisatawan atau bahkan masyarakat lokal yang foto berulang kali namun belum mengerti atau bahkan tak maumengerti tentang budaya yang nyaris terkikis habis.

Bagaimana Agan dan Sista tertarik?, silahkan berkunjung ke Gunung Sugih kabupaten Lampung Tengah. Dan bagi yang belum sempat berkunjung karena sedang pandemi. Kita doakan bersama semoga pandemi ini lekas berakir dan kita dapat melepas penat di tempat-tempat wisata Nusantara dengan leluasa.

Salam dari tanah Lampung, semoga Agan dan sita dalam keadaan sehat dan bahagia.