AbangJoya
TS
AbangJoya
Ekonomi Minus 6,3 Persen, Fadli Zon Sebut Pemerintah Salah Resep!


FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti pertumbuhan perekonomian yang minus. Lewat kicauan di media sosial Twitter, dia bahkan menyebut pemerintah terkesan salah memberi resep.

Alasannya, penurunan yang terjadi sangat besar, mencapai -6,13 persen. Penurunan sebesar ini merupakan yang pertama terjadi sesudah kuartal pertama 1999.

"Saat itu, ekonomi Indonesia tercatat minus 6,13 persen. Menurut BPS, hanya ada tiga sektor yg tumbuh positif pada kuartal kemarin, yaitu pertanian, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air. Sektor lainnya mengalami kontraksi," kicau @fadlizon, Jumat (7/8).

Menurut anggota DPR dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor ini, menghadapi ancaman resesi yang ada pemerintah seharusnya melakukan terobosan.

Dia menilai resep lama sudah terbukti tak bisa menyelamatkan Indonesia dari ancaman resesi.

Fadli menyarankan dua hal yang harus segera diperhatikan pemerintah dalam jangka pendek. Pertama, anggaran stimulus ekonomi sebaiknya difokuskan pada dua isu, yaitu menumbuhkan daya beli masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.

Anggota Komisi I DPR ini optimistis, dua hal itu akan mendorong ekonomi rakyat terus bergerak.

Menurutnya, pemerintah juga harus memperhatikan penyaluran bantuan, sebaiknya dilakukan dalam bentuk tunai, bukan dalam bentuk barang. Tujuannya, agar terjadi transaksi ekonomi di tengah masyarakat, sehingga perekonomian terus bergerak.

Kedua, dari sisi sektoral, anggaran stimulus sebaiknya diprioritaskan di sektor pangan dan pertanian. Di tengah pandemi, pangan dan pertanian merupakan isu sektoral yang vital.

"Kita sama-sama bisa melihat, meskipun sektor lainnya mengalami kontraksi, dari data BPS kemarin sektor pertanian justru tumbuh positif 16 persen. Jadi, ini adalah sektor yang punya daya tahan," twitnya.

Fadli membenarkan, kontribusi sektor pertanian bagi PDB memang 'kecil', sekitar 13 persendan cenderung terus menurun setiap tahun. Namun, pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Sekitar 35 persen angkatan kerja diserap sektor pertanian.

Lebih lanjut Fadli mengatakan, sektor-sektor yang bisa menyerap angkatan kerja seharusnya makin diperhatikan pemerintah di tengah pandemi, isu pengangguran, pemutusan hubungan kerja dan kemiskinan yang kian mengancam.

Sektor pertanian dinilai bisa menjadi pendorong di saat krisis. Apalagi, sektor pertanian yang kukuh merupakan prasyarat penting bagi industrialisasi. Contohnya di Eropa, Jepang, atau Korea Selatan, industrialisasi bisa terjadi karena ditopang sektor pertanian yang kuat.

šŸ‘‰ https://fajar.co.id/2020/08/07/ekono...h-salah-resep/
emangon
emangon memberi reputasi
1
1.5K
32
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThreadā€¢39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.