• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Inilah Locusta Sang Peracik Ramuan Mematikan, Membuktikan Wanita Racun Dunia?

earth15
TS
earth15
Inilah Locusta Sang Peracik Ramuan Mematikan, Membuktikan Wanita Racun Dunia?


pict

Pernah dengar lagu yang dinyanyikan oleh band Changcuters berjudul Racun Dunia? Dalam liriknya menyebutkan bahwa wanita adalah racun dunia sampai-sampai bisa membutakan semuanya. Istilah tersebut mungkin ada benarnya juga. Karena memang banyak para lelaki yang sudah beristri dan berkeluarga harus rela berselingkuh dengan wanita lain demi melampiaskan nafsu sementara atau alasan lainnya. Maka timbullah sebutan yang saat ini sedang trend di masyrakat yakni Pelakor (Perebut Laki Orang).

Sifat wanita yang lembut, dan pandai menggoda menjadi daya tarik tersendiri bagi para lelaki. Apalagi hal itu ditunjang dengan wajah yang cantik, tubuh yang seksi sudah tentu mudah bagi wanita memiliki tambatan hatinya atau sekedar menjadi racun dalam kehidupan. Namun, tentunya banyak juga wanita yang memiliki karakter baik, berakhlak mulia bahkan menjadi idaman. Rasanya tak seimbang jika menaruh posisi wanita hanya sebagai keburukannya saja. Karena bagaimanapun derajat wanita perlu dihormati.



pict

Berbicara soal racun dalam arti sesungguhnya maka tentu kewaspadaan mesti ada. Apalagi kadar racun tersebut memiliki dosis tinggi. Sekali masuk ke dalam tubuh maka nyawa menjadi taruhannya. Racun biasanya digunakan untuk membunuh hama oleh para petani, perangkap tikus, atau hewan-hewan yang dianggap mengganggu dan merugikan bagi manusia.

Dalam dunia politik, racun sering kali menjadi senjata mematikan yang dipakai untuk mengakhiri para pesaing, orang-orang yang bisa menjatuhkan kekuasaan atau mereka yang biasa bersuara lantang menebarkan kritik terhadap rezim. Sebut saja misalnya Georgi Ivanov Markov seorang novelis yang kerap kali mengkritisi rezim saat itu, ia meninggal karena terkena racun jenis 'Ricin' yang bisa menyebabkan luka dalam pencernaan. Ada juga nama Yasser Arafat pemimpin Palestina itu wafat karena racun Thallium yang telah dimasukkan di dalam makan dan minumannya. Di Indonesia sendiri ada sosok Munir seorang aktivis HAM yang semasa hidupnya menyuarakan tentang peristiwa penculikan pada tragedi 98. Munir tewas saat terbang ke Amsterdam dari Jakarta. Hasil autopsi menyebutkan bahwa di dalam tubuhnya terkandung senyawa arsenikum yang sudah tercampur di makanannya.



pict

Ternyata dulu pada masa romawi, racun sudah digunakan. Adalah seorang wanita bernama Locusta of Gaul yang bekerja sebagai peracik racun bagi penguasa saat itu. Ia merupakan seorang peracun handal yang disukai oleh Kaisar Nero. Pada masa Roma kuno, racun memang menjadi senjata favorit yang digunakan oleh para rezim untuk menggulingkan kekuasaan sebelumnya, pewaris tahta yang tidak mereka inginkan, serta para pejabat yang dianggap bisa membuat kestabilan kekuasaannya terguncang.

Locusta merupakan peracun yang cukup terkenal. Selain dirinya ada dua orang lagi yang juga menjadi ahli racun pada masa itu yakni Martina, dan Canidia. Namun, Locusta lebih masyhur karena hidupnya berdampingan dengan Kaisar Nero. Locusta berasal dari hutan liar di Gaul. Ia memang sangat ahli dalam pemanfaatan tanaman liar. Diketahui dirinya ditangkap pada 54 M dan kemudian di bawa ke Roma. Di sana ia dipekerjakan oleh Kaisar Nero untuk membuat racun.



pict

Locusta pertama kali menjadi seorang pelayanan Agrippina Muda, yang merupakan permaisuri Kaisar Romawi ke IV Tiberius Claudius. Claudius sendiri telah berkuasa dari 24 Januari 41 M hingga tahun 54 M yang mana ia menggantikan Caligula. Sedangkan Agrippina tak lain ialah adik dari Caligula, dirinya ingin merebut takhta kekaisaran untuk anaknya bernama Nero. Demi ambisi tinggi tersebut, Agrippina akhirnya menggunakan jasa racun dari Locusta.

Rencana kemudian disusun, ketika makan malam tiba, pelayan Claudius yang bernama Holotus menaburkan racun pada makanan yang disajikan untuk sang pemimpin. Jamur beracun yang diracik Locusta disebut Amanita Phalloides (Jamur Kematian). Namun, sayangnya Claudius tidak tewas saat itu juga hal itu dikarenakan dosis pada racun tersebut tidak cukup kuat. Nyawaa Claudius akhirnya dihabisi dokternya pribadinya bernama Gaius Stertinius Xenophon. Sang dokter dengan sengaja memasukkan bulu yang sudah diberikan racun dosis tinggi ke dalam mulut kaisar untuk memaksanya muntah.



pict

Kemudian setelah Claudius tewas, pada 55 M, Locusta di penjara karena tuduhan meracuni Claudius. Namun, saat Nero putra dari Agrippina menjadi kaisar, Locusta diampuni bahkan ia kembali dipekerjakan. Sama seperti sang ibu, Nero juga membutuhkan jasa Locusta untuk sebuah misi yakni menyingkirkan putra Claudius yang masih remaja bernama Britannicus. Hal itu dilalukan, karena Nero khawatir kelak akan menjadi ancaman bagi pemerintahannya.

Sebenarnya Nero bukanlah anak kandung dari Claudius, ia tak lain adalah anak sambungnya. Agrippina, ibu Nero dulunya merupakan seorang istri Gnaeus Domitius Ahenobarbus. Ketika Ahenobarbus meninggal, Agrippina dipersunting oleh Kaisar Claudius untuk menjadi istri. Nero bisa menjadi kaisar menggantikan Claudius tak lain karena pengaruh dari Agrippina hingga menggeser sang putra mahkota Britannicus.



pict

Demi tujuannya, Nero kemudian menyusun rencana untuk membunuh Britannicus. Kemudian, Locusta diperintahkan untuk membuat racun. Racikan pertama Locusta gagal membunuh Britannicus, karena racun arsenik miliknya saat itu memiliki dosis yang kecil. Locusta kemudian membuat racun kembali. Akhirnya ditemukan racun tersebut yang tentunya sudah memakan beberapa korban sebagai percobaan.

Dalam sebuah perjamuan makan malam, racun Locusta mulai bekerja. Racikannya sudah dimasukkan ke dalam minuman arak milik Britannicus. Nero kemudian membuat alibi bahwa Britannicus meninggal karena epilepsi. Adapun racun yang digunakan Locusta adalah Atropa belladonna yang termasuk keluarga nightshade Solanaceae. Belladonna memiliki buah hitam atau merah yang sangat beracun. Selain itu, Locusta juga memakai arsenik, henbane, mandrake, aconit, colchicum, hellebore, dan ekstrak yew. Seluruh ramuan itu memang sangat dikenal efektik pada masa itu.



pict

Karena keberhasilannya Locusta diberikan hak penuh untuk melakukan uji coba terhadap temuan racun barunya. Hal itu, menimbulkan kematian sekaligus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Locusta untuk sebuah uji klinis ramuan miliknya. Dan kekuasaan Nero juga sudah tergantung oleh racun Locusta. Ia kerap kali memakai racun tersebut untuk membunuh para pesaingnya, bahkan Nero dengan tega membunuh bibinya sendiri bernama Domitia Lepida Major yang kemudian tanahnya direbut. Penasehat utamanya pun mati diracun.

Kala itu ada tiga jenis racun yang sering digunakan sebagai bahan dasar utama yakni mineral, herbal, dan racun hewan. Jenis racun mineral terdiri dari arsenik, antimon, merkuri, tembaga, dan timbal. Sedangkan racun herbal berasal dari tumbuhan yaitu jenis tanaman alkaloid belladonna, seperti henbane, datura, mandrake, atau nightshade. Racun satu ini sering dipakai karena keakuratannya dan keefektifannya. Dan yang terakhir adalah racun hewan yang biasa diambil dari darah banteng, kodok, salamander, laba-laba beracun, ular, dan kalajengking. Namun, racun jenis ini juga jarang dipakai karena sulit mendapatkan bahan dasarnya dan belum sepenuhnya teruji.



pict

Akhir kesuksesan Locusta sebagai peracik racun berakhir ketika Nero mati bunuh diri pada 68 M. Ia ditangkap oleh Kaisar Galba. Sebelum dieksekusi mati, dirinya diseret sepanjang jalan Roma. Begitulah akhir dari Locusta sang peracik racun mematikan di dunia.

Sumber :

Nih
Diubah oleh earth15 07-08-2020 04:42
ekatseindramamothnurhadiblank
nurhadiblank dan 23 lainnya memberi reputasi
24
7.6K
82
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.