Anantasalma
TS
Anantasalma
Senandung Rindu

Kolaborasi: Wawan Gustiawan & Afifah Salma

Aku ingin seperti langit, yang tetap tegap membentang meski jingga tak hadir mewarnai senja kali ini. Tapi, awan hitam mengusik harap itu, merusak tatanan hatiku menjadi kelabu. Kemudian semu seolah ikut menertawakan diriku yang dirundung rindu.

***

Adakalanya langit menangis, tapi setelahnya keindahan pelangi akan kau nikmati. Berbahagialah! Tersenyumlah semelengkug pelangi, karena setiap tetesan dari langit yang mengetuk kaca jendela kamarmu adalah balasan rindu. Hujan itu aku, kau tahu?

***

Sejak kepergianmu ke suatu tempat, sepi menjadi kawan kesumat. Ingin kutepis saja kuat-kuat. Apalah daya, seketika diksi pun seakan mati dari puisi. Karena kau adalah wujud nyata dari puisi yang aku tulis.

Pusara air mata menjadi saksi betapa segalanya terpendam dalam. Namun beberapa kenangan serta serpihan-serpihan ingatan saat bersamamu merangkak ke permukaan, menyeruak mencari jalan keluar. Dan meski teredam, rasa ini tak pernah padam

Malam semakin meninggi. Rinduku semakin menggila. Gigilnya tak juga pergi meski kemul tebal menyelimuti. Gemercik hujan melantunkan melodi lagu kenangan, kala kau masih erat menggenggam tanganku.

***

Berbulir-bulir tetes harapan mengalir bak anak sungai. Tawa, canda dan senyummu bagai slide yang melintas satu persatu di ingatan. Gemuruh berdesakkan dalam rongga dada, sesak. Punggung tanganku telah basah, berulang kali aku menyekanya. Tapi malah semakin deras.

"Aa, kenapa rindu rasanya sangat menyakitkan?"

***

Rindu yang tabah dan kesabaran yang menawan. Sungguh kau perempuan yang tak hentinya memesonaku.

***

Centang dua berwarna abu-abu berubah menjadi biru. Senyum tipis merekah pada bibirku. Berharap terbayar setiap tetes rindu malam ini. Yah, hanya malam ini. Karena besok, rindu itu kembali bergumul menciptakan rasi yang tak kumengerti.

***

"Sabar ya, kelak akan ada masanya kita melebur semua rasa menjadi satu. Menebus rindu hingga tuntas. Selamat merayakan rindu. I miss you too, so much."

***

Semakin deras rintiknya, di wajahku. Kini petir bersahutan dengan isak. Memejamkan mata perlahan, sambil bergumam satu nama

"A Wawan."

***

"Don't scare! Always a rainbow after every Storm, remember?"

***

Aku ingin tidur sepanjang hari, karena hanya dalam mimpi kau bisa kutemui, kugenggam dan kudekap.

***

Mengapa harus bergumul dengan mimpi-mimpi, sedangkan nyatamu saja tak pernah meniadakan aku. Dan kepulangan bukan hanya angan. Aku kembali.


Tangerang-Bekasi, Februari 2020




sennaaviamsiddiq15anton2019827
anton2019827 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.2K
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
Poetry
icon
6.1KThread5.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.