• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Minat Baca Rendah, Kenapa Buku Tetap Terbeli?

herrypengarang
TS
herrypengarang
Minat Baca Rendah, Kenapa Buku Tetap Terbeli?



Selamat siang, para sahabat yang tidak lupa bahagia. Di hari Minggu yang cerah ini, perkenankan kembali saya menyampaikan tulisan ringan untuk Anda, untuk saya, untuk kita semua. Sambil sesekali makan kolak bikinan istri, di hari libur ini, saya juga merilekskan diri dengan mendengarkan alunan lagu atau musik dari headset. Betapa indah hari ini, dan tentu saja, saya tak boleh lupa mensyukurinya, sambil menulis tentunya.

Di suasana hati yang mengalun tenang ini, pikiran saya malah mengembara, berandai-andai, atau menduga-duga. Itu juga yang sering kali melahirkan banyak tulisan, banyak buku, karena dari pengandaian atau dugaan-dugaan, muncul inspirasi, imajinasi, dan terwujudkan dalam karya demi karya.

Siang ini, pikiran saya tergelitik untuk menjawab fenomena ini: minat baca rendah. Kita semua pasti sudah memahami bahwa di negeri ini minat baca belumlah membanggakan, bahkan banyak orang mengatakan rendah. Tapi, di siang hari ini, saya tidak menyuguhkan data berapa persen jumlah pembaca buku di Indonesia. Biarlah nanti pada tulisan lainnya.

Hal yang membuat saya senang sekaligus heran, minat baca rendah, tapi kenapa begitu banyak buku diterbitkan? Minat baca rendah, mengapa bermunculan penerbit-penerbit baru, misalnya, atau terlahir banyak penulis baru? Terutama sebelum pandemi Corona, kehidupan perbukuan di tanah air pun tidak payah-payah amat. Banyak juga tercatat buku best seller, yang membuktikan bahwa buku masih terbeli; buku masih dibaca, dan buku masih menjadi konsumsi sebagian besar orang.

Saya menduga, meskipun minat baca rendah dan buku masih banyak dibeli, karena masih banyak pula orang yang membutuhkan buku. Masih banyak orang yang memahami manfaat membaca buku, misalnya untuk menambah ilmu atau untuk mencari inspirasi. Pasti juga masih banyak alasan orang membeli dan membaca buku, sehingga para penerbit pun tidak ragu untuk menerbitkan banyak buku. 

Pedagang buku pun, hehehe... seperti yang saya lakukan saat ini, jualan buku online, menyambut senang. Itu karena tetap ada karya tulis yang dinikmati dan bisa dijual, lalu membawa efek positif untuk banyak orang.

Alasan lain, ada juga yang unik. Beberapa orang suka atau hobi membaca buku, karena suka dengan bau kertasnya yang harum. Orang-orang dengan alasan lucu, gokil, nan unik ini menganggap membaca buku kertas jauh lebih nikmat dibandingkan membaca e-book, atau membaca buku lewat gawai. Hmmm...baca buku lewat gawai bisa bau apek kalau alat modern tersebut tersentuh tangan kotor atau gawainya tidak pernah dilap alias dibersihkan. Alasan unik ini bisa menjaga minat baca sebagian orang kemudian berpengaruh pada keputusan untuk membeli dan membaca buku.

Dugaan saya lainnya, orang membeli dan membaca buku di tengah-tengah minat baca masyarakat rendah, karena memang hobi dan punya komunitas tertentu. Jika jumlah komunitasnya tidak hanya satu, berarti membuka peluang buku terbeli, bukan? Di sinilah sering kali penerbit bekerja sama dengan banyak komunitas untuk menerbitkan buku sesuai dengan keperluan komunitas tersebut.

Sebagai penulis dan sekaligus penjual buku online, saya masih optimistis karena sesulit-sulitnya situasi saat ini, buku tetap dicari. Masih banyak orang yang membutuhkan buku dengan berbagai alasan. Beragam jenis buku masih bisa diterbitkan dan dijual, mewarnai jagat ilmu pengetahuan negeri ini. Mencerahkan, menginspirasi, memotivasi, dan memberi pelajaran hidup untuk orang-orang yang memahami pentingnya baca buku.

Semoga tulisan ringan ini menginspirasi, menggugah kita semua untuk meningkatkan minat baca, dan jangan lupa bahagia!


Foto: pixabay.com
indramamothsansan723tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.8K
25
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.