VolkswagenPutihAvatar border
TS
VolkswagenPutih
TikTok Dituding Ngerecokin Pemilu Amerika Serikat, Lah Gimana Ceritanye?


TikTok, sebuah aplikasi hiburan yang lagi ngehits banget di belahan dunia ini sedang dituduh oleh sejumlah senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik. Para politisi tersebut beranggapan kalau Partai Komunis Cina (PKC)—melalui TikTok—melakukan serangkaian manipulasi percakapan politik. Topik ini sangat menarik atensi masyarakat AS, karena pada November mendatang bakal ada pesta demokrasi terbesar bertajuk Pemilihan Umum (Pemilu).

Gw cukup kaget sih mendengar tudingan senator dari Partai Republik soal TikTok ini. Kok bisa ya, sebuah platform yang belakangan ini cukup sering gw akses untuk melihat video wanita cantik berbadan aduhai, tapi sekarang dituduh ngerecokin Pemilu AS.

Apa iya Challenge Goyang Mamah Muda atau Sikut Challenge punya dampak yang signifikan bagi perolehan suara di Pemilu AS nanti. Kalau iya sih mantap juga dong. emoticon-Genit



Meskipun konten-konten video di TikTok kerapkali memanjakan mata gw yang jelalatan ini, tapi enggak buat Pemerintah AS. Pemerintahan Donald Trump terkesan sangat parno dan alergi sekali dengan aplikasi ini. Bahkan, Pemerintah AS sampai mengeluarkan kebijakan larangan untuk pegawainya agar gak menggunakan aplikasi berbagi video asal Cina tersebut.

Katanya, aplikasi TikTok dianggap gak aman dan berpotensi mencuri data penggunanya Gan. Epic-nya lagi, sekarang TikTok bagi Pemerintah AS udah dianggap sebagai ancaman nasional segala loh. Kurang goks ape lagi tuh. emoticon-Big Grin



Selain itu, para senator dari Partai Republik bahkan sampai membuat surat yang mereka tujukan kepada Kantor Direktur Intelejen Nasional (ODHI), Pelaksana Jabatan Sekretaris Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS), dan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI). Para senator yang mengirimkan surat tersebut adalah Marco Rubio, Tom Cotton, Ted Cruz, Joni Ernst Thom Tilis, Kevin Cramer, dan Rick Scott.

Dalam surat tertanggal 28 Juli tersebut, juga tertulis soal tuduhan sensor yang dilakukan TikTok terhadap konten sensitif. Salah satunya adalah video yang memuat kritik atas sikap Cina terhadap masyarakat minoritas Uighur.

TikTok pun mengklarifikasi. ByteDance yang merupakan perusahaan pengembang TikTok membantah tudingan yang diberikan oleh para senator dari Partai Republik itu. Katanya, TikTok secara tegas gak mempunyai afiliasi politik tertentu. Bahkan TikTok juga gak menerima iklan politik dalam aplikasinya tersebut.



Ntah kenapa para senator Partai Republik sangat cemas terhadap TikTok. Apakah karena para politisi dari Partai Republik sedang kewalahan karena elektabilitas lawan Trump di Pemilu AS nanti, Joe Biden, kerap unggul di berbagai survei.

Apalagi belakangan ini Joe Biden secara rata-rata selalu unggul 50 persen diatas Donald Trump dalam banyak survei di AS. Atas dasar itulah, makanya gw gak heran kenapa senator dari Partai Republik menuding sana-sini untuk membangun isu baru menjelang Pemilu AS. Karena digadang-gadang Trump bakal kalah dari kompetitornya, Joe Biden.




Quote:
emineminnaAvatar border
Shyesun.puchaAvatar border
agusrezapratam4Avatar border
agusrezapratam4 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
5.8K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.