Seberapa penting sih, ketrampilan menyetir bagi seorang wanita? 

Pekerjaan menyetir selama ini hampir identik dengan pekerjaan pria. Tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, banyak wanita yang mulai terjun dalam bidang setir menyetir.

Dulu, wanita identik dengan pekerjaan-pekerjaan domestik seperti menyapu, mencuci piring dan pakaian, memasak, dan mengasuh anak. Bahkan ada ungkapan bahwa wanita itu ya nggak jauh-jauh dari dapur sumur dan kasur. Artinya wanita hanya melakukan pekerjaan memasak, mencuci dan melayani suami di ranjang.



Namun sekarang wanita-wanita milenial mulai bekerja di berbagai bidang. Bidang-bidang yang dulu menjadi dominasi laki-laki pun dirambah. Pernah nggak Agan Sista melihat pengemudi ojek online maupun mobil online yang merupakan seorang wanita? Pasti sering, bukan? Nah, ane pernah punya pengalaman naik mobil on line yang disopiri seorang ibu-ibu cantik berjilbab, menggunakan mobil jazz merah yang interiornya penuh hiasan khas wanita. Setelah ngobrol beberapa lama dalam perjalanan, pengemudi mobil on line memperkenalkan dirinya sebagai calon anggota DPRD. Kaget? Tentu saja. Wanita cantik itu bahkan memberikan kartu namanya.

Iseng ane bertanya, kenapa mobil sebagus itu dipakai untuk online car dan kenapa beliau menjalani profesi sebagai sopir mobil on line?

Jawabannya cukup mengejutkan bagi ane. Kata si Ibu, dengan menjadi sopir on line dia akan lebih dekat dengan masyarakat, bisa mengetahui harapan-harapan yang diinginkan pada seorang wakil rakyat, mendengar usul-usul untuk perbaikan daerah dan melihat realitas yang ada di dalam masyarakat lebih dekat. Selain itu beliau juga menceritakan tentang dirinya yang menjadi single parent, jadi harus menghidupi anak-anaknya seorang diri. Beliau melihat bahwa menjadi sopir mobil on line pendapatannya cukup menjanjikan.



Di kasus,  seorang suami terkena serangan sebuah penyakit di tengah malam. Mau nggak mau sang istri harus mengantarkan suaminya saat itu juga ke rumah sakit. Beruntung dia bisa mengendarai mobil sehingga bisa langsung mengantarkan sang suami ke rumah sakit. Terkadang, ada penyakit-penyakit tertentu di mana kecepatan penanganan merupakan kunci utama kesembuhan. Keterlambatan dibawa ke rumah sakit bisa berakibat nyawa melayang.
Pada kasus yang sama ada seorang istri yang tidak bisa menyetir padahal ada kendaraan di rumah. Ketika suami sakit dan membutuhkan dirinya untuk membawa ke rumah sakit, dia harus memesan kendaraan on line.

Atau pada kasus yang lain, di mana suami sedang dinas luar, ada kendaraan tetapi nggak bisa bawa. Terpaksa mengantar si kecil sekolah dengan menggunakan angkot atau kendaraan on line. Nah, di sisi seperti ini rasanya ironis ya, mobil ada tapi naik angkot.



Bahkan sekarang banyak mahmud alias mamah muda yang wara-wiri mengantar anaknya ke sekolah memakai motor. Kemampuan menyetir motor sangat berguna dalam hal ini karena bisa mengirit ongkos angkot atau kendaraan. Tetapi Sista, menyetir baik mototr maupun mobil haruslah mentaati rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan membiasakan memakai sen sesuai peruntukannya. 

Tentang membeli lampu sen, menjadi meme yang ramai di media sosial, sen kanan tapi lurus. sen diri tapi belok kanan, atau tiba-tiba belok tanpa beri sen. Warga net ramai-ramai menjudge bahwa sopir wanitalah pelaku tindakan menyebalkan seperti ini? Tetapi sesuai pengamatan TS, bahwa salah sen atau tidak menyalakan lampu sen adalah dominasi wanita, tetapi pria justru lebih banyak (mengingat pengendara pria lebih banyak). Salah memberi sen atau tidak memberikan sen bukan hanya menyebabkan celaka bagi diri sendiri tetapi juga membahayakan orang lain.


Ane rasa setiap ketrampilan yang kita miliki itu memberikan nilai positif pada diri kita yang bisa membedakan kualitas diri kita dari orang lain. Bukan hanya menyetir, memasak, menjahit, mengutak atik HP, menanam bunga, semua akan memberikan nilai positif pada diri kita. Bagaimana menurut Agan dan Sista?

Nah, Agan, Sista, apa pengalaman mengemudi kalian? Bisa share di sini ya. Ataukah punya momen menyetir yang tak terlupakan?