Maasih anget-angetnya kasus prostitusi dari kalangan selebritis yang mengaitkan sang jelita 'HH'. Sekarang ada lagi selebritis yang nyusul berurusan dengan hukum, namun kali ini bukan masalah ngamar melainkan masalah narkoba. Kira-kira mana yang lebih para menurut Gan/Sis?

Ya, pada dasarnya keduanya gak bisa dipilih salah satu. Meski terkadang ada saja yang bilang, "Mendingan ngelakuin ini, itu. Masih mending gini daripada gitu." Kalau udah salah, ya salah. Tapi bukan berarti juga dikucilkan, tetapi dicarikan solusi penyelesaiannya. Oleh karena itu, perlu juga nih tau kenapa sih banyak artis yang kesandung narkoba.

Berdasarkan pendapat ane sebagai penonton dunia maya nih Gan/Sis, izinkan ane mengemukakan pendapat mengenai hal ini. Namanya juga Kaskus, forum terbuka kebanggaan kita, pasti boleh lah nanggepin walaupun dari masyarakat biasa macam ane. 



Jika dilihat sebab yang paling mengena mengenai kasus narkoba khususnya kalangan selebritis adalah faktor pergaulan. 

Gan/Sis pasti sering denger kan peribahasa, "Siapa yang bergaul dengan tukang minyak wangi akan ketularan wangi. Siapa yang bergaul dengan tukang minyak bau, dia juga ikutan bau."
Eh bener gak sih peribahasanya? 
Pokoknya yang itu deh.

Ngomong-ngomong masalah pergaulan, ane jadi teringat tentang kisahsalah satu anjing beserta 7 orang pemuda yang tertidur di goa karena dikejar tentara raja yang dzalim. Ya, itu dia Gan/Sis yang disebut dengan Ashabul Kahfi. Luar biasanya dari kisah ini adalah anjingnya yang bernama Qithmir masuk surga karena berperan dalam solidaritas 7 pemuda tersebut. 



Mungkin manusia terkadang jatuh pada kesimpulan berpikir yang salah, selagi muda hura-hura, taubat nanti menjelang tua renta. Ini ibaratnya, membunuh orang tua seorang anak kemudian setelah membunuh orang tuanya, memelihara anaknya hingga dewasa.

Mungkin juga manusia terjerumus pada kesalahan berpikir bahwa yang nikmat itu adalah melakukan dosa. Mengapa tidak mempertimbangkan logika terbaliknya bahwa yang nikmat itu adalah berbuat kebaikan.
Gimana Gan/Sis? 
Ok, coba kita tantang diri kita masing-masing ni. Pertanyakan dalam hati yang terdalam, berani gak diri ini berdo'a seperti ini,


Bagaimana Gan/Sis reaksi pikirannya? Apakah ada yang terbesit dalam pikirannya, "Duh, ane takut ni perbuatan amal itu tak senikmat perkara dunia." Ada ya yang kayak gitu ya Gan/Sis?
Sama! Ha..ha...
Jujur aja, ane juga belum kuat tu ke arah sana. Tapi, setidaknya hati kita udah bisa tau donk mana pilihan yang terbaik? 
Karena hati tak pernah berdusta. Gitu kan Gan/Sis?