halomoan68Avatar border
TS
halomoan68
BONGKAR, oleh Boedi Djarot


BONGKAR

"Kesalahan demi kesalahan bila dibiarkan akan menjadi kebenaran yang menyesatkan dan dapat merobohkan peradaban manusia sehebat apapun", Boedi Djarot, pimpinan Gerakan Jaga Indonesia.

Jakarta, 14 - 07 - 2020
Boedi Djarot, musisi sekaligus Ketua Umum Gerakan Jaga Indonesia menyampaikan pernyataan sikapnya kepada joernalinakor (14/07)

"Ternyata kita harus turun ke jalan, robohkan setan yg berdiri mengangkang," salah satu syair dalam lagu Bongkar, Iwan Fals.
Sepertinya syair ini bukan isapan jempol dan akan menjadi kenyataan untuk menghadapi musuh2 Pancasila yg saat ini bergerak semakin besar dan masif.

"Kesalahan demi kesalahan bila dibiarkan akan menjadi kebenaran" yg menyesatkan dan dapat merobohkan peradaban manusia sehebat apapun.
INDONESIA adalah bangunan peradaban manusia yg menjunjung tinggi KETUHANAN, KEMERDEKAAN DAN PERDAMAIAN DUNIA.

Saat ini dinding dinding Indonesia yg berbudaya telah dikotori oleh "belatung-belatung putih" pengusung paham KHILAFAH yg berjuang ingin meng-Islamkan Indonesia.

Jelas paham radikal ini berbahaya dan bertentangan dengan PANCASILA tp justru dibiarkan tumbuh dan berkembang sejak 2009 di era SBY dan baru di era JKW di tahun 2017 ormas mesin penggeraknya HTI di bubarkan melalui PERPU no.1 thn 2017.

Tapi apakah perjuangan belatung putih itu mati kutu, "tidak.." kader2nya terus membangun kekuatan sampai saat ini lewat ormas ilegal FPI dan berbagai ormas Islam yg gak jelas keberadaannya sebagai mesin penggerak (pengganti HTI).

Narasi perjuangan yg memperalat agama dan ketauhidan pada ke-Esa-an Tuhan, menjadi barang dagangan politik belaka dalam melancarkan serangan untuk merobohkan Indonesai sebagai bangunan peradaban manusia beriman dan saleh yang kokoh.

Lebih menggila, pergerakan mereka semakin menukik menghantam jantung kekuatan rakyat, memperalat Pancasila untuk melakukan politik "devide et impera" lewat issu kebangkitan PKI dan komunisme. Astagfirullah halazim.. apakah PKI akan bangkit setelah hampir 3 juta org tak berdosa dibantai (1965) dan apakah komunisme bisa hidup di rumah Pancasila yg berasas KEMANUSIAAN dan menjunjung tinggi KETUHANAN ? Hanya orang tdk waras yg mengatakan, "bisa."

Saat ini kita dihadapkan oleh satu pilihan, "DIAM MEMBIARKAN INDONESIA TENGGELAM atau MELAWAN TURUN KE JALAN" setelah mendengar berita akan ada aksi susulan belatung putih (16 Juli) setelah aksi 4 Juli yg anarkis.

"ACUNGKAN TINJUMU, TUNJUKKAN NYALIMU", Boedi Djarot akhiri penyampaiannya.
(Mohan)
0
693
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen Journalism
icon
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.